{"title":"Analisis Kemampuan Makeup Artist Mengidentifikasi Kondisi Kulit Klien Ditinjau Dari Latar Belakang Pendidikannya","authors":"Shafa Adrine Sevia, Ade Novi Nurul Ihsani","doi":"10.21009/jtr.14.1.06","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"MakeUp Artist merupakan sebuah profesi yang membutuhkan skill. Kemampuan merias wajah bisa didapatkan melalui pendidikan formal, non-formal, ataupun informal. Seorang MakeUp Artist tidak hanya harus memiliki kemampuan merias wajah klien, namun juga perlu melakukan tindakan mengidentifikasi kondisi kulit klien, yang mana nantinya akan berpengaruh pada perlakuan seperti apa yang harus diterapkan di setiap kondisi kulit klien yang berbeda-beda. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan MakeUp Artist mengidentifikasi kondisi kulit klien ditinjau dari latar belakang pendidikan formal (perguruan tinggi), non-formal, dan informal. Objek penelitiannya yaitu orang yang berprofesi sebagai MakeUp Artist di kota Semarang dengan minimal pengalaman 1 tahun kerja. Teknik pengumpulan data melalui dua sumber yaitu wawancara dan angket (kuesioner). Analisis data dilakukan menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan 45 MakeUp Artist pada pendidikan formal, nonformal, dan informal terlihat level kategori yang dominan yaitu pada level sedang, dengan persentase rata-rata di atas 60%, artinya kemampuan MakeUp Artist ini sudah cukup baik dan mampu mengidentifikasi kondisi kulit klein dengan baik. Namun, jika dilihat lebih dalam lagi, terdapat sedikit ketimpangan di level rendah dan tingginya. Terbukti dari hasil analisis, bahwa MakeUp Artist dengan pendidikan formal memiliki kemampuan teori, sikap, dan praktikal yang lebih baik dalam merias wajah klien dengan kondisi kulit yang berbeda-beda. Pendidikan informal unggul pada kemampuan afektif dan psikomotor. Sedangkan pendidikan nonformal persentase kemampuan afektif dan psikomotornya sangat rendah.","PeriodicalId":304793,"journal":{"name":"Jurnal Tata Rias","volume":" 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Tata Rias","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21009/jtr.14.1.06","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
MakeUp Artist merupakan sebuah profesi yang membutuhkan skill. Kemampuan merias wajah bisa didapatkan melalui pendidikan formal, non-formal, ataupun informal. Seorang MakeUp Artist tidak hanya harus memiliki kemampuan merias wajah klien, namun juga perlu melakukan tindakan mengidentifikasi kondisi kulit klien, yang mana nantinya akan berpengaruh pada perlakuan seperti apa yang harus diterapkan di setiap kondisi kulit klien yang berbeda-beda. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan MakeUp Artist mengidentifikasi kondisi kulit klien ditinjau dari latar belakang pendidikan formal (perguruan tinggi), non-formal, dan informal. Objek penelitiannya yaitu orang yang berprofesi sebagai MakeUp Artist di kota Semarang dengan minimal pengalaman 1 tahun kerja. Teknik pengumpulan data melalui dua sumber yaitu wawancara dan angket (kuesioner). Analisis data dilakukan menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan 45 MakeUp Artist pada pendidikan formal, nonformal, dan informal terlihat level kategori yang dominan yaitu pada level sedang, dengan persentase rata-rata di atas 60%, artinya kemampuan MakeUp Artist ini sudah cukup baik dan mampu mengidentifikasi kondisi kulit klein dengan baik. Namun, jika dilihat lebih dalam lagi, terdapat sedikit ketimpangan di level rendah dan tingginya. Terbukti dari hasil analisis, bahwa MakeUp Artist dengan pendidikan formal memiliki kemampuan teori, sikap, dan praktikal yang lebih baik dalam merias wajah klien dengan kondisi kulit yang berbeda-beda. Pendidikan informal unggul pada kemampuan afektif dan psikomotor. Sedangkan pendidikan nonformal persentase kemampuan afektif dan psikomotornya sangat rendah.
化妆师是一个需要技能的职业。化妆技能可以通过正规、非正规或非正式教育获得。化妆师不仅要具备为顾客化妆的能力,还需要识别顾客的皮肤状况,这将影响到针对每位顾客不同的皮肤状况应采取何种护理方法。本研究旨在分析化妆师在正规(大学)、非正规和非正式教育背景下识别顾客皮肤状况的能力。研究对象是在三宝垄市工作至少一年的化妆师。数据收集技术通过两种渠道进行,即访谈和问卷调查。数据分析采用描述性统计方法。结果显示,45 名接受过正规、非正规和非正式教育的化妆师显示,主导类别水平处于中等水平,平均百分比高于 60%,这意味着化妆师的能力足够好,能够很好地识别 klein 的皮肤状况。然而,如果我们深入分析,低水平和高水平之间存在着轻微的不平衡。从分析中可以看出,受过正规教育的化妆师在为不同皮肤状况的顾客化妆时,具有更好的理论、态度和实践技能。受过非正规教育的化妆师在情感能力和心理运动能力方面更胜一筹。而受过非正规教育的化妆师在情感和心理运动能力方面所占的比例很低。