Juridical Analysis Of Medical Malpractice Actions Carried Out By Ophthalmologist

Ari Andayani, Agus Kurniawan
{"title":"Juridical Analysis Of Medical Malpractice Actions Carried Out By Ophthalmologist","authors":"Ari Andayani, Agus Kurniawan","doi":"10.23917/jurisprudence.v13i2.2398","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRACT / ABSTRAK\nPurpose of the Study: This research aimed to analyze legal considerations in malpractice cases carried out by ophthalmologists and analyze the differences between medical risk and medical malpractice\nMethodology: This research is normative legal research using the statute approach and case approach of medical malpractice cases. The research object discussed is the Supreme Court Judgment Number 277/PDT/2020/PT SBY and Supreme Court Judgment Number 338 K/Pdt/2020. The analysis technique implemented descriptive qualitative analysis.\nResults: The results of the research discovered that the judge's consideration in issuing nt in malpractice case by an ophthalmologist was inconsistent and defied the applicable laws and regulations, in which Articles 359 and 360 of the Criminal Code the judge should have imprisoned to the perpetrator. Apart from that, the judgment 277/PDT /2020/PT SBY is included in the medical malpractice action which is shown by the damages given to the patient and an apology from the doctor.\nApplications of this study: Research suggests the conformity of judgment with laws and punishment that should be given to doctors who committed medical malpractice from the proof and applicable laws and regulations.\nNovelty/Originality of this study: The study analyzed the judgments of medical malpractice cases through 6 court processes.\nKeywords: Medical Malpractice, Liability, Criminal Law\n \nAbstrak / Abstrak\n Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pertimbangan hukum dalam kasus penyalahgunaan yang dilakukan oleh dokter mata dan untuk menganalisa perbedaan antara risiko medis dan penyimpangan medis\nMetodologi: Penelitian ini adalah penelitian hukum normatif menggunakan pendekatan hukum dan pendekatan kasus kasus kasus penyalahgunaan medis. Objek penelitian yang dibahas adalah Keputusan Mahkamah Agung Nomor 277/PDT/2020/PT SBY dan Keputusan Pengadilan Tinggi Nomor 338 K/Pdt/2020. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif.\nHasil penelitian menemukan bahwa pertimbangan hakim dalam mengeluarkan nt dalam kasus penyalahgunaan oleh seorang dokter mata tidak konsisten dan menantang hukum dan peraturan yang berlaku, di mana Pasal 359 dan 360 dari Kode Kriminal hakim harus menahan pelaku. Selain itu, putusan 277/PDT/2020/PT SBY termasuk dalam tindakan penyalahgunaan medis yang ditunjukkan dengan kerusakan yang dialami pasien dan maaf dari dokter.\nAplikasi dari penelitian ini: Penelitian menunjukkan kesesuaian penilaian dengan hukum dan hukuman yang harus diberikan kepada dokter yang melakukan penyalahgunaan medis dari bukti dan hukum dan peraturan yang berlaku\nNovelty/Originality of this study: Studi ini menganalisis penilaian kasus penyalahgunaan medis melalui 6 proses pengadilan.\nKata Kunci: Penyalahgunaan Medis, Tanggung Jawab, Hukum pidana","PeriodicalId":31839,"journal":{"name":"Jurnal Jurisprudence","volume":"69 24","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-01-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Jurisprudence","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.23917/jurisprudence.v13i2.2398","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

ABSTRACT / ABSTRAK Purpose of the Study: This research aimed to analyze legal considerations in malpractice cases carried out by ophthalmologists and analyze the differences between medical risk and medical malpractice Methodology: This research is normative legal research using the statute approach and case approach of medical malpractice cases. The research object discussed is the Supreme Court Judgment Number 277/PDT/2020/PT SBY and Supreme Court Judgment Number 338 K/Pdt/2020. The analysis technique implemented descriptive qualitative analysis. Results: The results of the research discovered that the judge's consideration in issuing nt in malpractice case by an ophthalmologist was inconsistent and defied the applicable laws and regulations, in which Articles 359 and 360 of the Criminal Code the judge should have imprisoned to the perpetrator. Apart from that, the judgment 277/PDT /2020/PT SBY is included in the medical malpractice action which is shown by the damages given to the patient and an apology from the doctor. Applications of this study: Research suggests the conformity of judgment with laws and punishment that should be given to doctors who committed medical malpractice from the proof and applicable laws and regulations. Novelty/Originality of this study: The study analyzed the judgments of medical malpractice cases through 6 court processes. Keywords: Medical Malpractice, Liability, Criminal Law   Abstrak / Abstrak  Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pertimbangan hukum dalam kasus penyalahgunaan yang dilakukan oleh dokter mata dan untuk menganalisa perbedaan antara risiko medis dan penyimpangan medis Metodologi: Penelitian ini adalah penelitian hukum normatif menggunakan pendekatan hukum dan pendekatan kasus kasus kasus penyalahgunaan medis. Objek penelitian yang dibahas adalah Keputusan Mahkamah Agung Nomor 277/PDT/2020/PT SBY dan Keputusan Pengadilan Tinggi Nomor 338 K/Pdt/2020. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menemukan bahwa pertimbangan hakim dalam mengeluarkan nt dalam kasus penyalahgunaan oleh seorang dokter mata tidak konsisten dan menantang hukum dan peraturan yang berlaku, di mana Pasal 359 dan 360 dari Kode Kriminal hakim harus menahan pelaku. Selain itu, putusan 277/PDT/2020/PT SBY termasuk dalam tindakan penyalahgunaan medis yang ditunjukkan dengan kerusakan yang dialami pasien dan maaf dari dokter. Aplikasi dari penelitian ini: Penelitian menunjukkan kesesuaian penilaian dengan hukum dan hukuman yang harus diberikan kepada dokter yang melakukan penyalahgunaan medis dari bukti dan hukum dan peraturan yang berlaku Novelty/Originality of this study: Studi ini menganalisis penilaian kasus penyalahgunaan medis melalui 6 proses pengadilan. Kata Kunci: Penyalahgunaan Medis, Tanggung Jawab, Hukum pidana
眼科医生医疗事故诉讼的法理分析
ABSTRACT / ABSTRACTurpose of the Study:本研究旨在分析眼科医生在医疗事故案件中的法律考虑因素,并分析医疗风险与医疗事故之间的差异:本研究为规范性法律研究,采用医疗事故案件的法规方法和案例方法。讨论的研究对象是最高法院第 277/PDT/2020/PT SBY 号判决和最高法院第 338 K/Pdt/2020 号判决。分析技术采用描述性定性分析:研究结果发现,法官在对眼科医生渎职案件做出判决时的考虑前后不一致,违反了适用的法律法规,其中《刑法典》第 359 条和第 360 条规定,法官本应将犯罪人监禁。除此之外,第 277/PDT /2020/PT SBY 号判决也包含在医疗事故诉讼中,这体现在对患者的赔偿和医生的道歉上:本研究的新颖性/独创性:本研究分析了医疗事故的判决,并从证据和适用的法律法规方面提出了判决是否符合法律规定以及对医疗事故医生应给予的处罚:本研究分析了6个法院程序中对医疗事故案件的判决:医疗事故;责任;刑法 Abstract/Abstract Research Objectives:本研究旨在分析眼科医生不当行为案件中的法律考量,并分析医疗风险与医疗偏差之间的区别:本研究是一项规范性法律研究,采用法律方法和医疗滥用案件的案例方法。讨论的研究对象是最高法院第 277/PDT/2020/PT SBY 号判决和高等法院第 338 K/Pdt/2020 号判决。研究结果发现,在眼科医生滥用职权的案件中,法官在签发 nt 时的考虑不一致,并且对适用的法律法规提出了质疑,根据《刑法典》第 359 和 360 条,法官必须拘留肇事者。此外,第 277/PDT/2020/PT SBY 号判决也被列入医疗滥用行为,患者所遭受的损害和医生的道歉都表明了这一点:本研究的新颖性/原创性:本研究从证据和适用的法律法规出发,说明了判决是否符合法律规定以及对实施医疗滥用行为的医生应给予的处罚:本研究通过 6 起法庭诉讼对医疗滥用案件的判决进行了分析:医疗滥用 法律责任 刑法
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
11
审稿时长
24 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信