Ahmad Muhamad Mustain Nasoha, Arbangin Ardin Khoironi
{"title":"Analisis Metode Pembelajaran Tahfidz Al-Qur’an Madrasah Aliyah Al-Muayyad Mangkuyudan Surakarta","authors":"Ahmad Muhamad Mustain Nasoha, Arbangin Ardin Khoironi","doi":"10.54622/fahima.v3i1.97","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, jadi jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif kualitatif, menyajikan hasil penelitian dalam bentuk kata dan kalimat. Subyek penelitian ini adalah guru pengajian dan beberapa siswa Madrasah Aliyah Al-Muayyad Mangkuyudan di Surakarta. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data didasarkan pada reduksi data, penyajian dan penarikan kesimpulan. Untuk memastikan keakuratan penelitian, kemudian dilakukan dengan menggunakan triangulasi sumber. Berdasarkan hasil penelitian, dalam pembelajaran tahfidz di Madrasah Aliyah Al-Muayyad Surakarta ditemukan 6 metode pembelajaran tahfidz yang digunakan (1) Metode Tahsin digunakan oleh siswa membaca ayat-ayat Alquran. ingin menghafal di depan guru dan guru mendengarkan mereka, (2) Metode Binadzor dilakukan oleh guru yang terlebih dahulu membacakan ayat-ayat Al-Qur’an kemudian siswa, (3) Metode Bandongan, dimana santri diminta untuk membaca ayat-ayat yang dihafalkan secara berulang-ulang kemudian dihafalkan. (4) Metode titipan/talaqqi adalah metode dimana santri menitipkan hafalan baru kepada ustad. (5) Metode Muroja'ah (pengulangan) dilakukan dengan cara siswa mengulang-ulang ayat-ayat Al-Qur'an yang telah dihafalkan di bawah bimbingan guru. Dan hambatan penerapan metode Tahfidz dalam pembelajaran Al Quran di Madrasah Aliyah Al-Muayyad Surakarta adalah kurangnya perhatian siswa selama pembelajaran, suasana pembelajaran yang kurang mendukung dan manajemen waktu yang kurang baik. (6) Metode Sorogan adalah metode pembelajaran dimana siswa membaca langsung di depan guru dan guru mendengarkan.","PeriodicalId":474736,"journal":{"name":"Fahima","volume":"14 6","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-01-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Fahima","FirstCategoryId":"0","ListUrlMain":"https://doi.org/10.54622/fahima.v3i1.97","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, jadi jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif kualitatif, menyajikan hasil penelitian dalam bentuk kata dan kalimat. Subyek penelitian ini adalah guru pengajian dan beberapa siswa Madrasah Aliyah Al-Muayyad Mangkuyudan di Surakarta. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data didasarkan pada reduksi data, penyajian dan penarikan kesimpulan. Untuk memastikan keakuratan penelitian, kemudian dilakukan dengan menggunakan triangulasi sumber. Berdasarkan hasil penelitian, dalam pembelajaran tahfidz di Madrasah Aliyah Al-Muayyad Surakarta ditemukan 6 metode pembelajaran tahfidz yang digunakan (1) Metode Tahsin digunakan oleh siswa membaca ayat-ayat Alquran. ingin menghafal di depan guru dan guru mendengarkan mereka, (2) Metode Binadzor dilakukan oleh guru yang terlebih dahulu membacakan ayat-ayat Al-Qur’an kemudian siswa, (3) Metode Bandongan, dimana santri diminta untuk membaca ayat-ayat yang dihafalkan secara berulang-ulang kemudian dihafalkan. (4) Metode titipan/talaqqi adalah metode dimana santri menitipkan hafalan baru kepada ustad. (5) Metode Muroja'ah (pengulangan) dilakukan dengan cara siswa mengulang-ulang ayat-ayat Al-Qur'an yang telah dihafalkan di bawah bimbingan guru. Dan hambatan penerapan metode Tahfidz dalam pembelajaran Al Quran di Madrasah Aliyah Al-Muayyad Surakarta adalah kurangnya perhatian siswa selama pembelajaran, suasana pembelajaran yang kurang mendukung dan manajemen waktu yang kurang baik. (6) Metode Sorogan adalah metode pembelajaran dimana siswa membaca langsung di depan guru dan guru mendengarkan.