Muhammad Bibin, Ir. T. Haryono, Andi Riska Andreani Syafaruddin, Alifka Mattanete
{"title":"Pemberdayaan Masyarakat melalui Pengembangan Budidaya Maggot Black Soldier Fly (BSF) dengan Penerapan Desain Kandang Bebas Hama","authors":"Muhammad Bibin, Ir. T. Haryono, Andi Riska Andreani Syafaruddin, Alifka Mattanete","doi":"10.30656/jpmwp.v8i1.7468","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Maggot BSF dapat dijadikan sebagai pakan alternatif ikan yang memiliki kandungan protein yang setara dengan pakan pelet pabrikan. Hal ini sangat dibutuhkan oleh Pokdakan Anugrah di Desa Maddenra yang memiliki masalah mengenai harga pelet pabrikan yang semakin tinggi yang menyebabkan biaya operasional tinggi dan kurangnya pengetahuan dan keterampilan pokdakan terhadap pakan alternatif yang dapat mensubstitusikan pakan pelet tersebut. Pokdakan Anugrah pernah membudidayakan maggot BSF namun banyak maggot yang dimangsa oleh predator alaminya seperti tikus, semut rangrang, dan burung sehingga budidaya maggot milik Pokdakan tidak berlanjut. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan meningkatkan produksi budidaya maggot kelompok mitra sebagai pakan alternatif ikan melalui penerapan desain kandang bebas hama. Tahapan kegiatan pengabdian meliputi tahap persiapan, sosialisasi, demonstrasi plot, pendampingan monitoring dan evaluasi. Sebelum dan sesudah kegiatan PKM dilakukan evaluasi (pre test dan post test). Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, terjadi peningkatan pengetahuan pokdakan anugrah yang cukup signifikan setelah diadakan kegiatan sosialisasi dan demplot mengenai tata kelola budidaya maggot dengan penerapan desain kandang bebas hama sebagai upaya meningkatkan produksi dan dijadikan pakan alternatif ikan, terbukti dari data angket kuesioner tingkat pengetahuan dan pemahaman Pokdakan pada saat sebelum sosialisasi dan demplot hanya 8.33% menjadi 100% setelah kegiatan sosialisasi dan demplot. Selanjutnya perlu dilakukan proses pendampingan lebih lanjut mengenai inovasi pengolahan maggot kering sebagai peluang bisnis yang menjanjikan kedepannya. ","PeriodicalId":262658,"journal":{"name":"Wikrama Parahita : Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":" 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Wikrama Parahita : Jurnal Pengabdian Masyarakat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30656/jpmwp.v8i1.7468","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Maggot BSF dapat dijadikan sebagai pakan alternatif ikan yang memiliki kandungan protein yang setara dengan pakan pelet pabrikan. Hal ini sangat dibutuhkan oleh Pokdakan Anugrah di Desa Maddenra yang memiliki masalah mengenai harga pelet pabrikan yang semakin tinggi yang menyebabkan biaya operasional tinggi dan kurangnya pengetahuan dan keterampilan pokdakan terhadap pakan alternatif yang dapat mensubstitusikan pakan pelet tersebut. Pokdakan Anugrah pernah membudidayakan maggot BSF namun banyak maggot yang dimangsa oleh predator alaminya seperti tikus, semut rangrang, dan burung sehingga budidaya maggot milik Pokdakan tidak berlanjut. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan meningkatkan produksi budidaya maggot kelompok mitra sebagai pakan alternatif ikan melalui penerapan desain kandang bebas hama. Tahapan kegiatan pengabdian meliputi tahap persiapan, sosialisasi, demonstrasi plot, pendampingan monitoring dan evaluasi. Sebelum dan sesudah kegiatan PKM dilakukan evaluasi (pre test dan post test). Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, terjadi peningkatan pengetahuan pokdakan anugrah yang cukup signifikan setelah diadakan kegiatan sosialisasi dan demplot mengenai tata kelola budidaya maggot dengan penerapan desain kandang bebas hama sebagai upaya meningkatkan produksi dan dijadikan pakan alternatif ikan, terbukti dari data angket kuesioner tingkat pengetahuan dan pemahaman Pokdakan pada saat sebelum sosialisasi dan demplot hanya 8.33% menjadi 100% setelah kegiatan sosialisasi dan demplot. Selanjutnya perlu dilakukan proses pendampingan lebih lanjut mengenai inovasi pengolahan maggot kering sebagai peluang bisnis yang menjanjikan kedepannya.