DERAJAT LATERITISASI DAN PENGAYAAN UNSUR FE-NI-CO PADA BATUAN HARSBURGIT DI PULAU SEBUKU, KALIMANTAN SELATAN

Fasya Zahra Fauziyyah Ramdani Ramdani, Ayumi Hana Putri Ramadhani, Andhi Cahyadi, Ernowo, W. Widodo
{"title":"DERAJAT LATERITISASI DAN PENGAYAAN UNSUR FE-NI-CO PADA BATUAN HARSBURGIT DI PULAU SEBUKU, KALIMANTAN SELATAN","authors":"Fasya Zahra Fauziyyah Ramdani Ramdani, Ayumi Hana Putri Ramadhani, Andhi Cahyadi, Ernowo, W. Widodo","doi":"10.47599/bsdg.v18i3.411","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Iklim tropis di Indonesia menyebabkan tingginya tingkat pelapukan kimiawi atau lateritisasi pada batuan ultrabasa menghasilkan pengayaan unsur-unsur ekonomis diantaranya Fe, Ni dan Co yang terakumulasi pada zona limonit maupun saprolit. Penelitian ini dilakukan di Pulau Sebuku yang didominasi oleh batuan ultrabasa diantaranya adalah harsburgit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh derajat lateritisasi pada zona limonit, saprolit dan batuan asal terhadap pengayaan Fe, Ni dan Co. Sebanyak 95 sampel diambil dari 9 lubang bor dan dianalisis menggunakan XRF untuk mengetahui unsur utama dan unsur ekonomis. Derajat lateritisasi dihitung dari kandungan SiO2 dibagi dengan akumulasi total SiO2, Al2O3 dan Fe2O3 atau S/SAF indeks menggambarkan intensitas dari reaksi kimia. Nilai terendah dari S/SAF indeks menunjukkan derajat lateritisasi yang lebih tinggi. Masing-masing zona limonit, saprolit dan batuan dasar memiliki nilai indeks S/SAF berkisar dari 0,16 s.d. 0,58 (lateritisasi kuat), 0,27 s.d. 0,85 (lateritisasi sedang-kaolinisasi) dan 0,77 s.d. 1,24 (batuan induk). Zona dengan derajat lateritisasi kuat mengandung kadar Fe antara 36% s.d. 51%, Ni 0,80% s.d. 1,38 % dan Co 0,07% s.d. 1,17%. Harsburgit mengandung kadar Fe 4,86% s.d. 7,99%, Ni 0,20% s.d. 1,76% dan Co 0,005% s.d. 0,015%. Derajat lateritisasi di zona limonit lebih tinggi dibandingkan dengan zona saprolit dan batuan dasar harsburgit disebabkan oleh dekomposisi dari mineral silika, pembentukan mineral sekunder pembawa besi dan aluminium oksida-hidroksida. Derajat lateritisasi memiliki hubungan positif dengan pengayaan Fe dan Co, tetapi tidak berkorelasi terhadap pengayaan Ni. \n ","PeriodicalId":191495,"journal":{"name":"Buletin Sumber Daya Geologi","volume":"22 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-01-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Buletin Sumber Daya Geologi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47599/bsdg.v18i3.411","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Iklim tropis di Indonesia menyebabkan tingginya tingkat pelapukan kimiawi atau lateritisasi pada batuan ultrabasa menghasilkan pengayaan unsur-unsur ekonomis diantaranya Fe, Ni dan Co yang terakumulasi pada zona limonit maupun saprolit. Penelitian ini dilakukan di Pulau Sebuku yang didominasi oleh batuan ultrabasa diantaranya adalah harsburgit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh derajat lateritisasi pada zona limonit, saprolit dan batuan asal terhadap pengayaan Fe, Ni dan Co. Sebanyak 95 sampel diambil dari 9 lubang bor dan dianalisis menggunakan XRF untuk mengetahui unsur utama dan unsur ekonomis. Derajat lateritisasi dihitung dari kandungan SiO2 dibagi dengan akumulasi total SiO2, Al2O3 dan Fe2O3 atau S/SAF indeks menggambarkan intensitas dari reaksi kimia. Nilai terendah dari S/SAF indeks menunjukkan derajat lateritisasi yang lebih tinggi. Masing-masing zona limonit, saprolit dan batuan dasar memiliki nilai indeks S/SAF berkisar dari 0,16 s.d. 0,58 (lateritisasi kuat), 0,27 s.d. 0,85 (lateritisasi sedang-kaolinisasi) dan 0,77 s.d. 1,24 (batuan induk). Zona dengan derajat lateritisasi kuat mengandung kadar Fe antara 36% s.d. 51%, Ni 0,80% s.d. 1,38 % dan Co 0,07% s.d. 1,17%. Harsburgit mengandung kadar Fe 4,86% s.d. 7,99%, Ni 0,20% s.d. 1,76% dan Co 0,005% s.d. 0,015%. Derajat lateritisasi di zona limonit lebih tinggi dibandingkan dengan zona saprolit dan batuan dasar harsburgit disebabkan oleh dekomposisi dari mineral silika, pembentukan mineral sekunder pembawa besi dan aluminium oksida-hidroksida. Derajat lateritisasi memiliki hubungan positif dengan pengayaan Fe dan Co, tetapi tidak berkorelasi terhadap pengayaan Ni.  
南加里曼丹西布库岛的红土化程度和黑云母富集程度
印度尼西亚的热带气候导致超基性岩高度化学风化或红土化,从而富集了铁、镍和钴等经济元素,这些元素在褐铁矿和闪长岩区域聚集。这项研究是在以超基性岩(包括黑云母)为主的塞布库岛进行的。这项研究旨在确定褐铁矿、闪长岩和源岩区的红土化程度对铁、镍和钴富集的影响。研究人员从 9 个钻孔中采集了 95 个样本,并使用 XRF 进行分析,以确定主要元素和经济元素。红土化程度由二氧化硅含量除以二氧化硅、三氧化二铝和三氧化二铁的总累积量或 S/SAF 指数计算得出,S/SAF 指数描述了化学反应的强度。S/SAF 指数的最低值表示红土化程度较高。褐铁矿、钠长石和基岩区的 S/SAF 指数值分别为 0.16 至 0.58(强红土化)、0.27 至 0.85(中度红土化-高岭土化)和 0.77 至 1.24(主岩)。红土化程度较高的区域含铁量在 36% 至 51% 之间,含镍量在 0.80% 至 1.38% 之间,含钴量在 0.07% 至 1.17% 之间。黑云母含铁 4.86% 至 7.99%,含镍 0.20% 至 1.76%,含 Co 0.005% 至 0.015%。由于硅矿物的分解、次生含铁矿物和氧化铝-氢氧化物的形成,褐铁矿区的红土化程度高于钠长石区和霞石基岩。红土化程度与铁和钴的富集度呈正相关,但与镍的富集度无相关性。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信