Pemikiran KH. Bisri Musthofa dan Tradisi Kultural Jawa dalam Tafsir Al-Ibrīz

M. Misnawati
{"title":"Pemikiran KH. Bisri Musthofa dan Tradisi Kultural Jawa dalam Tafsir Al-Ibrīz","authors":"M. Misnawati","doi":"10.22373/tafse.v8i1.19880","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Mufassir is not overly prescriptive in his surveillance of the Qur’an and attempts to discover meaning in it, but he is also affected by societal realities. Javanese cultural tradition, or the culture that surrounds it, is one of them. This is evident in KH. Bisri Musthofa's work in the comments. Ibrīz's There are numerous intriguing Javanese cultural traditions included in this interpretation book. He maintains control over the Qur’an by adhering to traditional Javanese practices so that while discussing a passage, it might take several forms that are acceptable to society. This research is a type of library research using descriptive-analytical methods by referring to literature related to this research. This research illustrates that the interpreter's social space has an impact on the Qur’an in numerous ways and that the vernacularization process has an impact on the Qur’an's forms as well since it incorporates diverse parts of the locale. Pegon discusses religious themes and dialogues in Javanese culture, using al-Ibrīz as a source for interpretation in Javanese Arabic. Even so, KH. Bisri Musthofa succeeded in reviewing and conveying his da'wah messages straightforwardly and simply so that al-Ibrīz's interpretation blends with the space and local context of Javanese society.Abstrak: Seorang mufassir tidak sekedar menafsirkan al-Qur’an dan berusaha mengungkapkan makna yang ada di dalamnya, namun juga dipengaruhi oleh realitas yang eksis di masyarakat. Salah satunya tradisi kultural Jawa atau budaya yang melingkupinya. Hal ini terlihat di karya KH. Bisri Musthofa dalam tafsir al-Ibrīz. Di dalam kitab tafsir ini banyak terkandung unsur tradisi kultural Jawa yang menarik. Ia menafsirkan al-Qur’an dengan tidak melepaskan diri dari tradisi kebiasaan masyarakat Jawa, sehingga dalam menjelaskan suatu ayat memiliki bentuk beragam yang dapat diterima oleh masyarakat. Penelitian ini merupakan jenis penelitian Pustaka (library research) dengan menggunakan metode diskriptif analisis, dengan merujuk kepada literatur- literatur yang terkait dengan penelitian ini.  Tulisan ini berargumen bahwa ruang sosial penafsir memiliki pengaruh dalam berbagai bentuk penafsiran atas al-Qur’an dan proses vernakularisasi juga mempengaruhi bentuk-bentuk penafsiran atas al-Qur’an. Karena ia melibatkan berbagai unsur lokalitas di dalamnya. Karena unsur lokalitas banyak yang muncul, maka kitab al-Ibrīz sebagai referensi tafsir yang berbahasa Arab Jawa Pegon berbicara isu-isu keagamaan dan perbincangan di masyarakat Jawa. Meskipun begitu, KH. Bisri Musthofa berhasil mengulas dan menyampaikan pesan-pesan dakwahnya dengan sangat lugas dan cara sederhana sehingga tafsir al-Ibrīz menyatu dengan ruang dan konteks lokal masyarakat Jawa.","PeriodicalId":410919,"journal":{"name":"TAFSE: Journal of Qur'anic Studies","volume":"75 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"TAFSE: Journal of Qur'anic Studies","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22373/tafse.v8i1.19880","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Mufassir is not overly prescriptive in his surveillance of the Qur’an and attempts to discover meaning in it, but he is also affected by societal realities. Javanese cultural tradition, or the culture that surrounds it, is one of them. This is evident in KH. Bisri Musthofa's work in the comments. Ibrīz's There are numerous intriguing Javanese cultural traditions included in this interpretation book. He maintains control over the Qur’an by adhering to traditional Javanese practices so that while discussing a passage, it might take several forms that are acceptable to society. This research is a type of library research using descriptive-analytical methods by referring to literature related to this research. This research illustrates that the interpreter's social space has an impact on the Qur’an in numerous ways and that the vernacularization process has an impact on the Qur’an's forms as well since it incorporates diverse parts of the locale. Pegon discusses religious themes and dialogues in Javanese culture, using al-Ibrīz as a source for interpretation in Javanese Arabic. Even so, KH. Bisri Musthofa succeeded in reviewing and conveying his da'wah messages straightforwardly and simply so that al-Ibrīz's interpretation blends with the space and local context of Javanese society.Abstrak: Seorang mufassir tidak sekedar menafsirkan al-Qur’an dan berusaha mengungkapkan makna yang ada di dalamnya, namun juga dipengaruhi oleh realitas yang eksis di masyarakat. Salah satunya tradisi kultural Jawa atau budaya yang melingkupinya. Hal ini terlihat di karya KH. Bisri Musthofa dalam tafsir al-Ibrīz. Di dalam kitab tafsir ini banyak terkandung unsur tradisi kultural Jawa yang menarik. Ia menafsirkan al-Qur’an dengan tidak melepaskan diri dari tradisi kebiasaan masyarakat Jawa, sehingga dalam menjelaskan suatu ayat memiliki bentuk beragam yang dapat diterima oleh masyarakat. Penelitian ini merupakan jenis penelitian Pustaka (library research) dengan menggunakan metode diskriptif analisis, dengan merujuk kepada literatur- literatur yang terkait dengan penelitian ini.  Tulisan ini berargumen bahwa ruang sosial penafsir memiliki pengaruh dalam berbagai bentuk penafsiran atas al-Qur’an dan proses vernakularisasi juga mempengaruhi bentuk-bentuk penafsiran atas al-Qur’an. Karena ia melibatkan berbagai unsur lokalitas di dalamnya. Karena unsur lokalitas banyak yang muncul, maka kitab al-Ibrīz sebagai referensi tafsir yang berbahasa Arab Jawa Pegon berbicara isu-isu keagamaan dan perbincangan di masyarakat Jawa. Meskipun begitu, KH. Bisri Musthofa berhasil mengulas dan menyampaikan pesan-pesan dakwahnya dengan sangat lugas dan cara sederhana sehingga tafsir al-Ibrīz menyatu dengan ruang dan konteks lokal masyarakat Jawa.
Tafsir Al-Ibrīz 中的 KH. Bisri Musthofa 思想与爪哇文化传统
穆法希尔对《古兰经》的研究没有过多的条条框框,他试图从《古兰经》中发现意义,但他也受到社会现实的影响。爪哇文化传统或其周围的文化就是其中之一。这一点在 KH. Bisri Musthofa 作品的评论中显而易见。伊布里兹的这本阐释书中包含了许多耐人寻味的爪哇文化传统。他通过坚持爪哇传统习俗来保持对《古兰经》的控制,因此在讨论一段经文时,可能会采用社会可接受的多种形式。本研究是一种图书馆研究,采用描述-分析方法,参考了与本研究相关的文献。本研究表明,解释者的社会空间对《古兰经》产生了多方面的影响,而方言化过程也对《古兰经》的形式产生了影响,因为它融入了当地的不同部分。Pegon 讨论了爪哇文化中的宗教主题和对话,并将 al-Ibrīz 作为用爪哇阿拉伯语进行解释的资料来源。即便如此,比斯里-穆斯霍法(KH. Bisri Musthofa)还是成功地回顾并简单明了地传达了他的 "达瓦 "信息,从而使 al-Ibrīz 的解释与爪哇社会的空间和当地背景相融合:穆法希尔不只是解释《古兰经》和试图揭示其中的意义,他还受到社会现实的影响。其中之一就是爪哇文化传统或其周围的文化。这可以从 KH Bisri Musthofa 在《al-Ibrīz tafsir》中的作品中看出。在这本塔夫西里书中,有许多有趣的爪哇文化传统元素。他在解释《古兰经》时,没有脱离爪哇社会的习惯传统,因此在解释经文时,形式多样,能够为社会所接受。本研究是一种图书馆研究,采用描述性分析方法,参考了与本研究相关的文献。 本文认为,解释者的社会空间对《古兰经》的各种解释形式有影响,而方言化过程也会影响《古兰经》的解释形式。因为它涉及各种地方性元素。因为出现了许多地方性元素,《伊布里兹》一书作为佩贡爪哇阿拉伯语的参考塔夫西尔,讲述了爪哇社会的宗教问题和对话。尽管如此,比斯里-穆斯霍法还是以非常直接和简单的方式回顾和传达了他的 "达瓦 "信息,从而使《伊布里兹》一书与爪哇社会的本地空间和背景相融合。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信