{"title":"Pengembangan Bandara Waterbase Pesawat Terbang Laut Sebagai Penunjang Wisata di Pulau Tinabo, Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan","authors":"Idham Sri Yusyarif, Shirly Wunas, Ganding Sitepu","doi":"10.46509/ajtk.v6i1.358","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pariwisata merupakan salah satu bidang strategis penggerak roda perekonomian dengan kontribusi yang besar. Untuk memperkuat pengembangan pariwisata perlu ditunjang oleh akses transportasi yang memadai. Tujuan penelitian ini adalah 1)untuk menganalisis potensi wisata pulau dan potensi pengembangan pesawat terbang l(sea plane) untuk angkutan wisata Pulau Tinabo Besar, 2)menjelaskan kondisi Oseanografi dan Meteorologi yang dapat mendukung penerbangan pesawat terbang laut (sea plane), serta 3)menganalisis dimensi ruang yang layak untuk mengembangkan angkutan wisata pesawat terbang laut di pulau Tinabo Besar Taman Nasional Takabonerate kabupaten Kepulauan Selayar. Sumber data penelitian ini berasal dari dokumentasi BMKG, BPS 2020-2021, dan dari Balai Taman Nasional Takabonerate 2021 serta survei langsung di lokasi penelitian serta wawancara dengan Pengelola Banyuwa Balai Takabonerate, dan API Banyuwangi. Penelitian ini menggunakan analisis secara deskriptif, komparatif dan anlisis spatial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Pulau Tinabo Besar yang memiliki Taman Nasional Takabonerate sangat berpotensi untuk pengembangan wisata pulau, dan layak untuk pengembangan angkutan wisata berbasis pesawat terbang laut 2) kondisi Oseanografi dan Meteorologi Pulau Tinabo Besar layak diterapkan angkutan wisata berbasis pesawat terbang laut, berdasarkan hasil data BMKG, dan 3) dimensi ruang yang layak untuk mengembangkan angkutan wisata pesawat terbang laut di Pulau Tinabo Besar adalah luas operasi takeoff dan landing Pesawat terbang laut di tambah dengan zona luas zona pemnafaatan Pulau Tinabo besar yaitu 5,06 km2 + 9,73 km2 sehingga total luas wilayah adalah 14,79 km2. Dimesi ruang Pulau Tinabo Besar layak untuk perencanaan tempat landing dan takeoff pesawat terbang laut. Namun untuk dermaga perlu uji coba ketahanan apabila dikembangkan sebagai tempat tambat pesawat terbang laut, serta dilengkapi dengan beberapa peralatan penunjang, seperti alat pemadam kebakaran, alat keselamatan, lampu, kantong angin, dan peningkatan keterampilan personil yang bertugas.","PeriodicalId":282183,"journal":{"name":"AIRMAN: Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi","volume":"37 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"AIRMAN: Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.46509/ajtk.v6i1.358","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Pariwisata merupakan salah satu bidang strategis penggerak roda perekonomian dengan kontribusi yang besar. Untuk memperkuat pengembangan pariwisata perlu ditunjang oleh akses transportasi yang memadai. Tujuan penelitian ini adalah 1)untuk menganalisis potensi wisata pulau dan potensi pengembangan pesawat terbang l(sea plane) untuk angkutan wisata Pulau Tinabo Besar, 2)menjelaskan kondisi Oseanografi dan Meteorologi yang dapat mendukung penerbangan pesawat terbang laut (sea plane), serta 3)menganalisis dimensi ruang yang layak untuk mengembangkan angkutan wisata pesawat terbang laut di pulau Tinabo Besar Taman Nasional Takabonerate kabupaten Kepulauan Selayar. Sumber data penelitian ini berasal dari dokumentasi BMKG, BPS 2020-2021, dan dari Balai Taman Nasional Takabonerate 2021 serta survei langsung di lokasi penelitian serta wawancara dengan Pengelola Banyuwa Balai Takabonerate, dan API Banyuwangi. Penelitian ini menggunakan analisis secara deskriptif, komparatif dan anlisis spatial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Pulau Tinabo Besar yang memiliki Taman Nasional Takabonerate sangat berpotensi untuk pengembangan wisata pulau, dan layak untuk pengembangan angkutan wisata berbasis pesawat terbang laut 2) kondisi Oseanografi dan Meteorologi Pulau Tinabo Besar layak diterapkan angkutan wisata berbasis pesawat terbang laut, berdasarkan hasil data BMKG, dan 3) dimensi ruang yang layak untuk mengembangkan angkutan wisata pesawat terbang laut di Pulau Tinabo Besar adalah luas operasi takeoff dan landing Pesawat terbang laut di tambah dengan zona luas zona pemnafaatan Pulau Tinabo besar yaitu 5,06 km2 + 9,73 km2 sehingga total luas wilayah adalah 14,79 km2. Dimesi ruang Pulau Tinabo Besar layak untuk perencanaan tempat landing dan takeoff pesawat terbang laut. Namun untuk dermaga perlu uji coba ketahanan apabila dikembangkan sebagai tempat tambat pesawat terbang laut, serta dilengkapi dengan beberapa peralatan penunjang, seperti alat pemadam kebakaran, alat keselamatan, lampu, kantong angin, dan peningkatan keterampilan personil yang bertugas.