Transformative Justice for Child Victims of Sexual Abuse: Legal Protection and Applications in Restorative Approaches

Hasnah Aziz, Putri Hafidati, Rotua Sagala
{"title":"Transformative Justice for Child Victims of Sexual Abuse: Legal Protection and Applications in Restorative Approaches","authors":"Hasnah Aziz, Putri Hafidati, Rotua Sagala","doi":"10.58829/lp.10.1.2023.165-190","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract. Sexual violence, causing direct and indirect physical, psychological, and cultural harm, is considered a violation of human rights, especially when committed against children. This requires comprehensive intervention from families, the government, and society. The study theoretically examines transformative justice for child victims of sexual abuse. The research adopts a restorative justice approach, analyzing legal protection for the rights of child victims of sexual violence under various Indonesian regulations and assessing the application of restorative justice models. This study utilizes a normative juridical approach and employs a descriptive-analytical legal research specification. The results indicate that existing legislation, such as Law No. 35/2014 on Child Protection and Law No. 12/2022 on Sexual Violence Crimes, can protect and fulfill the rights of child victims without discrimination. Furthermore, the application of restorative justice in the context of legal protection for the rights of child victims of violence can be seen as a representation of transformative justice through various criminal justice mechanisms. Restorative justice models, such as Family Group Conferencing, Circles of Support and Accountability, Victim-Offender Mediation, Community Conferencing, and Therapeutic Jurisprudence, play a crucial role in shaping effective responses and interventions for child victims of sexual abuse. This involves deepening shared responsibilities, including mediating, appointing community services for offenders, developing empathy groups and victim panels, facilitating dialogue, and fostering the offender’s apology to the victim and society, while increasing awareness among victims. Keywords: Sexual violence, Human rights violation, Restorative justice, Child protection, Legal analysis Abstrak. Kekerasan seksual, yang menyebabkan kerugian fisik, psikologis, dan budaya secara langsung maupun tidak langsung, dianggap sebagai pelanggaran hak asasi manusia, terutama saat terjadi terhadap anak-anak. Hal ini memerlukan intervensi komprehensif dari keluarga, pemerintah, dan masyarakat. Studi ini secara teoritis mengkaji keadilan transformatif bagi korban kekerasan seksual anak. Penelitian ini mengadopsi pendekatan keadilan restoratif, menganalisis perlindungan hukum untuk hak-hak korban kekerasan seksual anak di bawah berbagai peraturan Indonesia, dan menilai penerapan model keadilan restoratif. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif dan menerapkan spesifikasi penelitian hukum deskriptif-analitis. Hasilnya menunjukkan bahwa undang-undang yang ada, seperti Undang-Undang Nomor 35/2014 tentang Perlindungan Anak dan Undang-Undang Nomor 12/2022 tentang Kejahatan Kekerasan Seksual, dapat melindungi dan memenuhi hak-hak korban anak tanpa diskriminasi. Selain itu, penerapan keadilan restoratif dalam konteks perlindungan hukum bagi hak-hak korban kekerasan anak dapat dilihat sebagai representasi keadilan transformatif melalui berbagai mekanisme hukum pidana. Model keadilan restoratif, seperti Konseling Kelompok Keluarga, Lingkaran Dukungan dan Pertanggungjawaban, Mediasi Pelaku dan Korban, Konferensi Komunitas, dan Yurisprudensi Terapeutik, memainkan peran krusial dalam membentuk respons dan intervensi yang efektif bagi korban kekerasan seksual anak. Ini melibatkan pendalaman tanggung jawab bersama, termasuk mediasi, penunjukan layanan masyarakat bagi pelaku, pengembangan kelompok empati dan panel korban, memfasilitasi dialog, dan memfasilitasi permintaan maaf pelaku kepada korban dan masyarakat, sekaligus meningkatkan kesadaran di kalangan korban. Kata kunci: Kekerasan seksual, Pelanggaran hak asasi manusia, Keadilan restoratif, Perlindungan anak, Analisis hukum","PeriodicalId":181611,"journal":{"name":"Lex Publica","volume":"19 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Lex Publica","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.58829/lp.10.1.2023.165-190","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Abstract. Sexual violence, causing direct and indirect physical, psychological, and cultural harm, is considered a violation of human rights, especially when committed against children. This requires comprehensive intervention from families, the government, and society. The study theoretically examines transformative justice for child victims of sexual abuse. The research adopts a restorative justice approach, analyzing legal protection for the rights of child victims of sexual violence under various Indonesian regulations and assessing the application of restorative justice models. This study utilizes a normative juridical approach and employs a descriptive-analytical legal research specification. The results indicate that existing legislation, such as Law No. 35/2014 on Child Protection and Law No. 12/2022 on Sexual Violence Crimes, can protect and fulfill the rights of child victims without discrimination. Furthermore, the application of restorative justice in the context of legal protection for the rights of child victims of violence can be seen as a representation of transformative justice through various criminal justice mechanisms. Restorative justice models, such as Family Group Conferencing, Circles of Support and Accountability, Victim-Offender Mediation, Community Conferencing, and Therapeutic Jurisprudence, play a crucial role in shaping effective responses and interventions for child victims of sexual abuse. This involves deepening shared responsibilities, including mediating, appointing community services for offenders, developing empathy groups and victim panels, facilitating dialogue, and fostering the offender’s apology to the victim and society, while increasing awareness among victims. Keywords: Sexual violence, Human rights violation, Restorative justice, Child protection, Legal analysis Abstrak. Kekerasan seksual, yang menyebabkan kerugian fisik, psikologis, dan budaya secara langsung maupun tidak langsung, dianggap sebagai pelanggaran hak asasi manusia, terutama saat terjadi terhadap anak-anak. Hal ini memerlukan intervensi komprehensif dari keluarga, pemerintah, dan masyarakat. Studi ini secara teoritis mengkaji keadilan transformatif bagi korban kekerasan seksual anak. Penelitian ini mengadopsi pendekatan keadilan restoratif, menganalisis perlindungan hukum untuk hak-hak korban kekerasan seksual anak di bawah berbagai peraturan Indonesia, dan menilai penerapan model keadilan restoratif. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif dan menerapkan spesifikasi penelitian hukum deskriptif-analitis. Hasilnya menunjukkan bahwa undang-undang yang ada, seperti Undang-Undang Nomor 35/2014 tentang Perlindungan Anak dan Undang-Undang Nomor 12/2022 tentang Kejahatan Kekerasan Seksual, dapat melindungi dan memenuhi hak-hak korban anak tanpa diskriminasi. Selain itu, penerapan keadilan restoratif dalam konteks perlindungan hukum bagi hak-hak korban kekerasan anak dapat dilihat sebagai representasi keadilan transformatif melalui berbagai mekanisme hukum pidana. Model keadilan restoratif, seperti Konseling Kelompok Keluarga, Lingkaran Dukungan dan Pertanggungjawaban, Mediasi Pelaku dan Korban, Konferensi Komunitas, dan Yurisprudensi Terapeutik, memainkan peran krusial dalam membentuk respons dan intervensi yang efektif bagi korban kekerasan seksual anak. Ini melibatkan pendalaman tanggung jawab bersama, termasuk mediasi, penunjukan layanan masyarakat bagi pelaku, pengembangan kelompok empati dan panel korban, memfasilitasi dialog, dan memfasilitasi permintaan maaf pelaku kepada korban dan masyarakat, sekaligus meningkatkan kesadaran di kalangan korban. Kata kunci: Kekerasan seksual, Pelanggaran hak asasi manusia, Keadilan restoratif, Perlindungan anak, Analisis hukum
性虐待儿童受害者的转型正义:恢复性方法中的法律保护和应用
摘要性暴力会造成直接或间接的身体、心理和文化伤害,被认为是对人权的侵犯,尤其是针对儿童的性暴力。这需要家庭、政府和社会的全面干预。本研究从理论上探讨了针对性虐待受害儿童的变革性司法。研究采用了恢复性司法方法,分析了印尼各种法规对性暴力受害儿童权利的法律保护,并评估了恢复性司法模式的应用情况。本研究采用了规范性司法方法,并使用了描述性-分析性法律研究规范。研究结果表明,现有立法,如关于儿童保护的第 35/2014 号法律和关于性暴力犯罪的第 12/2022 号法律,能够不加歧视地保护和实现儿童受害者的权利。此外,在法律保护暴力受害儿童权利的背景下适用恢复性司法,可视为通过各种刑事司法机制实现变革性司法的代表。恢复性司法模式,如家庭小组会议、支持和问责圈、受害者-犯罪者调解、社区会议和治疗法学,在形成针对性虐待儿童受害者的有效应对和干预措施方面发挥着至关重要的作用。这涉及深化共同责任,包括调解、指定犯罪者的社区服务、发展移情小组和受害者小组、促进对话、促进犯罪者向受害者和社会道歉,同时提高受害者的认识。关键词性暴力 侵犯人权 恢复性司法 儿童保护 法律分析 摘要。性暴力会造成直接或间接的身体、心理和文化伤害,被认为是一种侵犯人权的行为,尤其是当它发生在儿童身上时。它需要家庭、政府和社会的全面干预。本研究从理论上探讨了针对儿童性虐待受害者的变革性司法。它采用恢复性司法方法,分析了印尼各种法规对儿童性侵犯受害者权利的法律保护,并评估了恢复性司法模式的应用情况。本研究采用了规范法学方法,并应用了描述分析法研究规范。研究结果表明,现行法律,如关于儿童保护的第 35/2014 号法律和关于性暴力犯罪的第 12/2022 号法律,能够不加歧视地保护和实现儿童受害者的权利。此外,在法律保护暴力受害儿童权利的背景下适用恢复性司法,可视为通过各种刑法机制实现变革性司法的代表。恢复性司法模式,如家庭小组咨询、支持和问责圈、犯罪者和受害者调解、社区会议和治疗法学,在形成对性暴力儿童受害者的有效应对和干预措施方面发挥着至关重要的作用。这涉及深化共同责任,包括调解、为施暴者指定社区服务、发展同理心小组和受害者小组、促进对话、促进施暴者向受害者和社区道歉,同时提高受害者的认识。关键词性暴力 侵犯人权 恢复性司法 儿童保护 法律分析
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信