ANALISIS LINE BALANCING PROSES PRODUKSI BAKSO IKAN PADA FISH PROCESSING PLANT DEPARTMENT PT. SBM

Ahmad Syarifudin, M. Hermansyah
{"title":"ANALISIS LINE BALANCING PROSES PRODUKSI BAKSO IKAN PADA FISH PROCESSING PLANT DEPARTMENT PT. SBM","authors":"Ahmad Syarifudin, M. Hermansyah","doi":"10.56670/jsrd.v5i2.158","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Perusahaan menuntut peningkatan produktivitas dengan membuat sistem produksi yang baik untuk bersaing dengan kompetitor dan merebut pasar. Salah satu cara dalam peningkatan produktivitas yaitu dengan meminimalisir pemborosan-pemborosan yang ada pada perusahaan. PT. SBM mulai beroperasi pada tahun 1974 sebagai salah satu industri tindak lanjut pengolahan bahan dasar ikan untuk diolah menjadi beberapa produk yang dihasilkan yaitu, udang beku dan makanan olahan ikan beku (dumpling, dimsum, bakso ikan). Permasalahan keseimbangan lintasan produksi paling banyak terjadi di perusahaan ini, adanya kombinasi penugasan kerja terhadap operator atau operator group yang menempati stasiun kerja tertentu serta keahlian dan keterampilan operator juga sebagai salah satu penyebab belum maksimalnya produktivitas lini produksi di PT. SBM. Masalah-masalah yang terjadi pada keseimbangan lintasan dalam suatu lintasan produksi biasanya tampak adanya penumpukan material, waktu tunggu yang tinggi dan operator yang menganggur karena beban kerja yang tidak teratur. Untuk memperbaiki kondisi tersebut dengan keseimbangan lintasan yaitu dengan menyeimbangkan stasiun kerja sesuai dengan produktifitas produksi yang diinginkan. Penyelesaian Line Balancing pada penelitian ini menggunakan metode RPW (Ranked Positional Weight). Perhitungan metode ini, yaitu dengan cara mengelompokkan pekerjaan kedalam sejumlah kelompok berdasarkan jumlah stasiun kerja minimal dan melakukan pengalokasian sesuai dengan waktu siklus yang dimiliki. Dengan pendekatan metode Line Balancing waktu tunggu proses produksi bakso ikan bisa berkurang. Hasil yang didapat balance delay pada kondisi perusahaan sebelumnya yaitu 48% dan setelah adanya perbaikan telah berkurang hingga menjadi 9%. Sedangkan dalam Smoothness Index hasil yang diketahui pada kondisi perusahaan sebelumnya 48 menit dan hasil yang didapat setelah perbaikan adalah 8 menit.","PeriodicalId":510792,"journal":{"name":"Journal of Scientech Research and Development","volume":"54 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-07-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Scientech Research and Development","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.56670/jsrd.v5i2.158","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Perusahaan menuntut peningkatan produktivitas dengan membuat sistem produksi yang baik untuk bersaing dengan kompetitor dan merebut pasar. Salah satu cara dalam peningkatan produktivitas yaitu dengan meminimalisir pemborosan-pemborosan yang ada pada perusahaan. PT. SBM mulai beroperasi pada tahun 1974 sebagai salah satu industri tindak lanjut pengolahan bahan dasar ikan untuk diolah menjadi beberapa produk yang dihasilkan yaitu, udang beku dan makanan olahan ikan beku (dumpling, dimsum, bakso ikan). Permasalahan keseimbangan lintasan produksi paling banyak terjadi di perusahaan ini, adanya kombinasi penugasan kerja terhadap operator atau operator group yang menempati stasiun kerja tertentu serta keahlian dan keterampilan operator juga sebagai salah satu penyebab belum maksimalnya produktivitas lini produksi di PT. SBM. Masalah-masalah yang terjadi pada keseimbangan lintasan dalam suatu lintasan produksi biasanya tampak adanya penumpukan material, waktu tunggu yang tinggi dan operator yang menganggur karena beban kerja yang tidak teratur. Untuk memperbaiki kondisi tersebut dengan keseimbangan lintasan yaitu dengan menyeimbangkan stasiun kerja sesuai dengan produktifitas produksi yang diinginkan. Penyelesaian Line Balancing pada penelitian ini menggunakan metode RPW (Ranked Positional Weight). Perhitungan metode ini, yaitu dengan cara mengelompokkan pekerjaan kedalam sejumlah kelompok berdasarkan jumlah stasiun kerja minimal dan melakukan pengalokasian sesuai dengan waktu siklus yang dimiliki. Dengan pendekatan metode Line Balancing waktu tunggu proses produksi bakso ikan bisa berkurang. Hasil yang didapat balance delay pada kondisi perusahaan sebelumnya yaitu 48% dan setelah adanya perbaikan telah berkurang hingga menjadi 9%. Sedangkan dalam Smoothness Index hasil yang diketahui pada kondisi perusahaan sebelumnya 48 menit dan hasil yang didapat setelah perbaikan adalah 8 menit.
鱼类加工厂部门的生产线平衡分析SBM
公司要求通过建立良好的生产系统来提高生产率,以便与竞争对手竞争,抢占市场。提高生产率的方法之一就是尽量减少公司的浪费。PT SBM 于 1974 年开始运营,是加工基本鱼类原料的后续产业之一,这些原料被加工成多种产品,即冷冻虾和冷冻加工鱼类食品(饺子、点心、鱼丸)。生产轨迹平衡问题是该公司最常见的问题,将工作分配给占据某些工位的操作员或操作员小组与操作员的专业知识和技能相结合也是导致 PT SBM 生产线无法最大限度提高生产率的原因之一。生产线轨迹平衡出现的问题通常表现为物料堆积、等待时间过长以及操作员因工作量不规律而闲置。要通过轨迹平衡来改善这些状况,就必须根据所需的生产效率来平衡工作站。本研究采用 RPW(位置权重排序法)完成生产线平衡。这种方法的计算方法是根据工位的最少数量将工作分成若干组,并根据周期时间进行分配。采用生产线平衡法的方法,可以减少鱼丸生产过程中的等待时间。在以前的公司条件下,通过平衡延迟获得的结果是 48%,改进后则减少到 9%。而在平滑指数方面,以前公司条件下的已知结果为 48 分钟,改进后的结果为 8 分钟。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信