Penerapan Model Pembeljaran Project Based Learning (PBL) Matematika Pecahan Menggunakan Media Kardus Untuk Meningkatkan Kreativitas Dan Keaktifan Siswa SDN Mangunharjo 1
{"title":"Penerapan Model Pembeljaran Project Based Learning (PBL) Matematika Pecahan Menggunakan Media Kardus Untuk Meningkatkan Kreativitas Dan Keaktifan Siswa SDN Mangunharjo 1","authors":"Ulfiana Kurniawati, Ludfi Arya Wardana, Shofia Hattarina","doi":"10.47233/jpst.v2i3.1074","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Permasalahan yang dikaji dalam penelitian adalah penerapan model pembelajaran project based learning (PBL) dalam meningkatkan keaktifan dan kreativitas siswa di kelas IV SDN Mangunharjo 1. Model pembelajaran PBL ini berpusat pada siswa, dan juga melibatkan siswa dalam kegiatan pemecahan masalah, memberikan peluang siswa bekerja secara otonom dan menghasilkan produk. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan metode pembelajaran Project Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa hal ini ditunjukan dengan adanya peningkatan hasil nilai yang dicapai pada kegiatan tindakan siklus I ini didapatkan hasil dari kreativitas dan keaktifan pada pertemuan 1 dan 2 pertemuan pertama diketahui bahwa 17 siswa (60%) tuntas belajar dengan kategori kurang baik. Sedangkan 18 siswa (50%) dengan kategori gagal. Siswa yang sudah tuntas belajar belum mencapai kriteria ketuntasan minimal yaitu 75%. Sehingga ketuntasan belajar siswa secara klasikal untuk siklus I belum berhasil. Berdasarkan hasil tes siklus I pertemuan Kedua di atas diketahui bahwa 20 siswa (65%) tuntas belajar dengan kategori kurang baik. Sedangkan 15 siswa (35%) dengan kategori gagal. Siswa yang sudah tuntas belajar belum mencapai kriteria ketuntasan minimal yaitu 75%. Sehingga ketuntasan belajar siswa secara klasikal untuk siklus I belum berhasil. Sedangkan pada siklus 2 pertemuan pertama diketahui bahwa 21 siswa (80%) tuntas belajar dengan kategori baik. Sedangkan 4 siswa (20%) dengan kategori gagal. Sedangkan pertemuan Kedua diketahui bahwa 23 siswa (90%) tuntas belajar dengan kategori baik. 2 siswa yang lain (10%) dengan kategori gagal. Siswa yang sudah tuntas belajar sudah mencapai kriteria ketuntasan minimal yaitu 85%. Sehingga ketuntasan belajar siswa secara klasikal untuk siklus II berhasil. . Berdasarkan hasil penelitian diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa model pembelajaran (PBL) project based learning terhadap keaktifan dan kreativitas siswa berhasil. Disamping memberikan kesempatan untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat dan minat siswa pembelajaran aktif dan kreatif juga dapat mencapai tujuan belajar secara totalitas.","PeriodicalId":502958,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan, Sains Dan Teknologi","volume":"40 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pendidikan, Sains Dan Teknologi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47233/jpst.v2i3.1074","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian adalah penerapan model pembelajaran project based learning (PBL) dalam meningkatkan keaktifan dan kreativitas siswa di kelas IV SDN Mangunharjo 1. Model pembelajaran PBL ini berpusat pada siswa, dan juga melibatkan siswa dalam kegiatan pemecahan masalah, memberikan peluang siswa bekerja secara otonom dan menghasilkan produk. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan metode pembelajaran Project Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa hal ini ditunjukan dengan adanya peningkatan hasil nilai yang dicapai pada kegiatan tindakan siklus I ini didapatkan hasil dari kreativitas dan keaktifan pada pertemuan 1 dan 2 pertemuan pertama diketahui bahwa 17 siswa (60%) tuntas belajar dengan kategori kurang baik. Sedangkan 18 siswa (50%) dengan kategori gagal. Siswa yang sudah tuntas belajar belum mencapai kriteria ketuntasan minimal yaitu 75%. Sehingga ketuntasan belajar siswa secara klasikal untuk siklus I belum berhasil. Berdasarkan hasil tes siklus I pertemuan Kedua di atas diketahui bahwa 20 siswa (65%) tuntas belajar dengan kategori kurang baik. Sedangkan 15 siswa (35%) dengan kategori gagal. Siswa yang sudah tuntas belajar belum mencapai kriteria ketuntasan minimal yaitu 75%. Sehingga ketuntasan belajar siswa secara klasikal untuk siklus I belum berhasil. Sedangkan pada siklus 2 pertemuan pertama diketahui bahwa 21 siswa (80%) tuntas belajar dengan kategori baik. Sedangkan 4 siswa (20%) dengan kategori gagal. Sedangkan pertemuan Kedua diketahui bahwa 23 siswa (90%) tuntas belajar dengan kategori baik. 2 siswa yang lain (10%) dengan kategori gagal. Siswa yang sudah tuntas belajar sudah mencapai kriteria ketuntasan minimal yaitu 85%. Sehingga ketuntasan belajar siswa secara klasikal untuk siklus II berhasil. . Berdasarkan hasil penelitian diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa model pembelajaran (PBL) project based learning terhadap keaktifan dan kreativitas siswa berhasil. Disamping memberikan kesempatan untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat dan minat siswa pembelajaran aktif dan kreatif juga dapat mencapai tujuan belajar secara totalitas.