Sistem Pembuktian Terbalik Dalam Upaya Penanganan Tindak Pidana Korupsi

Novita Tri Ismawati
{"title":"Sistem Pembuktian Terbalik Dalam Upaya Penanganan Tindak Pidana Korupsi","authors":"Novita Tri Ismawati","doi":"10.20961/hpe.v11i1.68741","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"<p class=\"Abstract-Ina-Text\"><span lang=\"ZH-CN\">Dalam sebagian besar pengadilan pidana, beban pembuktian ada pada penuntutan. Berbeda dengan persidangan korupsi, terdakwa </span>memiliki <span lang=\"ZH-CN\">hak </span>guna mengungkapkan<span lang=\"ZH-CN\"> bahwa</span>sanya<span lang=\"ZH-CN\"> dirinya tidak </span>terlibat<span lang=\"ZH-CN\"> tindak pidana korupsi dalam perkara ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efektivitas </span>dan <span lang=\"ZH-CN\">penggunaan</span><span lang=\"ZH-CN\">metode pembuktian terbalik dalam ti</span>pikor<span lang=\"ZH-CN\">. Kajian semacam ini menganalisis teks  </span>memakai<span lang=\"ZH-CN\"> metodologi hukum normatif. Hasil penelitian me</span>mperlihatkan<span lang=\"ZH-CN\"> bahwa</span>sanya<span lang=\"ZH-CN\"> terdakwa </span>memakai<span lang=\"ZH-CN\"> haknya </span>guna memanfaatkan<span lang=\"ZH-CN\"> alat bukti terbalik dalam penerapan alat bukti terbalik. Namun, terdakwa tidak </span>bisa<span lang=\"ZH-CN\"> me</span>ngungkapkan<span lang=\"ZH-CN\"> bahwa</span>sanya<span lang=\"ZH-CN\"> harta</span>nya<span lang=\"ZH-CN\"> bukan</span>lah<span lang=\"ZH-CN\"> merupakan hasil tindak pidana korupsi, padahal diharuskan. Akibatnya, terdakwa tidak sepenuhnya </span>memakai<span lang=\"ZH-CN\"> hak</span> yang dimilikinya guna<span lang=\"ZH-CN\"> mengajukan bukti terbalik, dan Jaksa Penuntut Umum </span>mesti terus<span lang=\"ZH-CN\"> membuktikan </span>adanya tipikor<span lang=\"ZH-CN\">.</span></p>","PeriodicalId":352570,"journal":{"name":"Jurnal Hukum dan Pembangunan Ekonomi","volume":"235 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Hukum dan Pembangunan Ekonomi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20961/hpe.v11i1.68741","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Dalam sebagian besar pengadilan pidana, beban pembuktian ada pada penuntutan. Berbeda dengan persidangan korupsi, terdakwa memiliki hak guna mengungkapkan bahwasanya dirinya tidak terlibat tindak pidana korupsi dalam perkara ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efektivitas dan penggunaanmetode pembuktian terbalik dalam tipikor. Kajian semacam ini menganalisis teks  memakai metodologi hukum normatif. Hasil penelitian memperlihatkan bahwasanya terdakwa memakai haknya guna memanfaatkan alat bukti terbalik dalam penerapan alat bukti terbalik. Namun, terdakwa tidak bisa mengungkapkan bahwasanya hartanya bukanlah merupakan hasil tindak pidana korupsi, padahal diharuskan. Akibatnya, terdakwa tidak sepenuhnya memakai hak yang dimilikinya guna mengajukan bukti terbalik, dan Jaksa Penuntut Umum mesti terus membuktikan adanya tipikor.

努力处理腐败犯罪的反向证据系统
在大多数刑事审判中,举证责任在控方。与此不同的是,在腐败案件的审判中,被告有权披露自己没有参与腐败犯罪。本研究旨在探讨反向举证法在腐败案件中的有效性和使用情况。此类研究采用规范法学方法对文本进行分析。研究结果表明,在反向证据的应用中,被告行使了利用反向证据的权利。然而,尽管要求被告披露其财产并非腐败所得,但被告却无法披露。因此,被告没有充分利用其提交反向证据的权利,公诉人必须继续证明腐败的存在。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信