{"title":"Upaya Meningkatkan Kemampuan Gerak Dasar Tari Klasik Melalui Metode Pembelajaran Demontrasi Pada Siswa Kelas 7A SMP Negeri 13 Magelang","authors":"H. Hartini","doi":"10.57218/jupenji.vol2.iss3.841","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk 1) mendiskripsikan proses pelaksanaan metode pembelajaran demontrasi dalam meningkatkan kemampuan gerak dasar tari klasik siswa Kelas 7A SMP Negeri 13 Magelang; 2) mendiskripsikan tingkat kemampuan gerak dasar tari klasik siswa Kelas 7A SMP Negeri 13 Magelang setelah pelaksanaan menggunakan metode pembelajaran demontrasi. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Setiap siklus terdiri dari tiga tahap kegiatan, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan dan observasi, serta refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 7A SMPN 13 Magelang dengan jumlah 30 siswa. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan lembar observasi aktivitas guru dan siswa serta tes tertulis. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif dengan persentase. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kemampuan gerak dasar tari klasik dari hasil evaluasi pada siklus I, hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari hasil tes pada data pra siklus. Berdasarkan hasil tes siswa data awal pra siklus, diketahui nilai rata-rata yang diperoleh siswa secara keseluruhan dalam satu kelas sebesar 68,83 meningkat menjadi 74,83 pada siklus I, namun peningkatan yang terjadi dirasa belum begitu signifikan dan hasil belajar ini juga masih ada siswa yang belum mencapai nilai KKM yang telah ditetapkan. Setelah dilakukan siklus II, hasil rata-rata nilai hasil belajar siswa adalah 84,33 meningkat dibandingkan nilai rata-rata pada siklus I. Dari jumlah 30 siswa, sebanyak 28 siswa telah mengalami tuntas belajar pada siklus II. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan dengan digunakannya metode pembelajaran Demonstrasi.","PeriodicalId":155532,"journal":{"name":"JUPENJI : Jurnal Pendidikan Jompa Indonesia","volume":"198 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-08-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JUPENJI : Jurnal Pendidikan Jompa Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.57218/jupenji.vol2.iss3.841","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk 1) mendiskripsikan proses pelaksanaan metode pembelajaran demontrasi dalam meningkatkan kemampuan gerak dasar tari klasik siswa Kelas 7A SMP Negeri 13 Magelang; 2) mendiskripsikan tingkat kemampuan gerak dasar tari klasik siswa Kelas 7A SMP Negeri 13 Magelang setelah pelaksanaan menggunakan metode pembelajaran demontrasi. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Setiap siklus terdiri dari tiga tahap kegiatan, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan dan observasi, serta refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 7A SMPN 13 Magelang dengan jumlah 30 siswa. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan lembar observasi aktivitas guru dan siswa serta tes tertulis. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif dengan persentase. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kemampuan gerak dasar tari klasik dari hasil evaluasi pada siklus I, hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari hasil tes pada data pra siklus. Berdasarkan hasil tes siswa data awal pra siklus, diketahui nilai rata-rata yang diperoleh siswa secara keseluruhan dalam satu kelas sebesar 68,83 meningkat menjadi 74,83 pada siklus I, namun peningkatan yang terjadi dirasa belum begitu signifikan dan hasil belajar ini juga masih ada siswa yang belum mencapai nilai KKM yang telah ditetapkan. Setelah dilakukan siklus II, hasil rata-rata nilai hasil belajar siswa adalah 84,33 meningkat dibandingkan nilai rata-rata pada siklus I. Dari jumlah 30 siswa, sebanyak 28 siswa telah mengalami tuntas belajar pada siklus II. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan dengan digunakannya metode pembelajaran Demonstrasi.