Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair Daun Kelor dan Pupuk Kompos Kulit Pisang Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Cabai Rawit (Capsicium frutescensL.)
{"title":"Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair Daun Kelor dan Pupuk Kompos Kulit Pisang Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Cabai Rawit (Capsicium frutescensL.)","authors":"A. Ridwan, Dahliah Nurdin, Muhammad Rifky Auliah","doi":"10.35329/ja.v2i2.4157","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Cabai rawit merupakan tanaman yang sangat dikenal dan diminati oleh masyarakat Indonesia, yang dapat dibuat menjadi berbagai jenis bumbu dapur. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Riso, Kecamatan Tapango, Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat pada bulan Maret hingga Mei 2021.Metode penelitian dilakukan dalam bentuk Rancangan Petak Terpisah (RPT) yang terdiri dari petak utama aplikasi kompos kulit pisang (k) yang meliputi 2 taraf yaitu: 300 dan 600 gram/tanaman, pada anak petak yaitu pemberian POC daun kelor yang terdiri dari 3 aras yaitu: tanpa pemberian poc/kontrol daun kelor yaitu 200 dan 400 ml /liter air/petak. Sehingga dalam penelitian ini terdapat 6 kombinasi perlakuan. Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 (tiga) kali sehingga terdapat 18 unit penelitian. Setiap unit penelitian terdiri dari 4 tanaman sampel sehingga jumlah seluruhnya adalah 72 tanaman. Berdasarkan hasil penelitian penggunaan dosis POC daun kelor dan pupuk kompos kulit pisang terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman cabai rawit, disarankan penggunaan POC daun kelor 200 ml/liter air/petak dengan dosis 400 ml/liter air/petak pada tanaman cabai rawit.Kata Kunci: Cabe Rawit ,Pengaruh Pemberian POC daun Kelor dan PupukKompos Kulit Pisang,","PeriodicalId":330797,"journal":{"name":"Jurnal Agroterpadu","volume":"52 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Agroterpadu","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35329/ja.v2i2.4157","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Cabai rawit merupakan tanaman yang sangat dikenal dan diminati oleh masyarakat Indonesia, yang dapat dibuat menjadi berbagai jenis bumbu dapur. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Riso, Kecamatan Tapango, Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat pada bulan Maret hingga Mei 2021.Metode penelitian dilakukan dalam bentuk Rancangan Petak Terpisah (RPT) yang terdiri dari petak utama aplikasi kompos kulit pisang (k) yang meliputi 2 taraf yaitu: 300 dan 600 gram/tanaman, pada anak petak yaitu pemberian POC daun kelor yang terdiri dari 3 aras yaitu: tanpa pemberian poc/kontrol daun kelor yaitu 200 dan 400 ml /liter air/petak. Sehingga dalam penelitian ini terdapat 6 kombinasi perlakuan. Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 (tiga) kali sehingga terdapat 18 unit penelitian. Setiap unit penelitian terdiri dari 4 tanaman sampel sehingga jumlah seluruhnya adalah 72 tanaman. Berdasarkan hasil penelitian penggunaan dosis POC daun kelor dan pupuk kompos kulit pisang terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman cabai rawit, disarankan penggunaan POC daun kelor 200 ml/liter air/petak dengan dosis 400 ml/liter air/petak pada tanaman cabai rawit.Kata Kunci: Cabe Rawit ,Pengaruh Pemberian POC daun Kelor dan PupukKompos Kulit Pisang,