Fachruli Isra, Rukmana, S. Kurniati, Yuzar, Kata Kunci, Dialog Pemerintah, Antar Agama, Sayid Intoleransi, Toleransi Qutub
{"title":"Dialog Interreligius Perspektif Sayid Qutub dan Peran Pemerintah dalam Meningkatkan Toleransi di Indonesia","authors":"Fachruli Isra, Rukmana, S. Kurniati, Yuzar, Kata Kunci, Dialog Pemerintah, Antar Agama, Sayid Intoleransi, Toleransi Qutub","doi":"10.59966/setyaki.v1i3.458","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Dinamika toleransi di Indonesia selalu menjadi perhatian utama bagi masyarakat pluralistik. Konflik sosial sering kali menjadikan agama sebagai alasan untuk memperburuk situasi, sehingga agama menjadi masalah yang selalu menyebabkan konflik dalam masyarakat. Oleh karena itu, pandangan Sayid Qutub dan Kristen dalam Injil tentang toleransi dapat dijadikan ide untuk memajukan toleransi yang sempurna di Indonesia. Penelitian ini merumuskan tiga masalah, pertama, perbandingan konsep toleransi dalam perspektif Sayid Qutub dan Kristen dalam Injil. Kedua, hal-hal apa saja yang harus diperhatikan pemerintah dalam memajukan toleransi di Indonesia menurut pandangan Sayid Qutub. Ketiga, bagaimana dialog antaragama memengaruhi kemajuan toleransi menurut Sayid Qutub di Indonesia. Penelitian ini menggunakan studi kepustakaan (library research) dengan pendekatan analisis interpretatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dialog antaragama yang digagas oleh Sayid Qutub dalam Fi Zhilalil Qur'an dapat menjadi solusi untuk memajukan perdamaian di antara umat beragama di Indonesia. Sayangnya, pemerintah kurang memperhatikan dialog antaragama yang sudah banyak disusupi oleh kepentingan pribadi dan politik, serta doktrin intoleran yang dilakukan oleh para pemuka agama. Oleh karena itu, pemerintah harus segera mengatasi dan membangun dialog antaragama untuk mempromosikan toleransi di Indonesia.","PeriodicalId":358263,"journal":{"name":"SETYAKI : Jurnal Studi Keagamaan Islam","volume":"2015 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-09-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"SETYAKI : Jurnal Studi Keagamaan Islam","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.59966/setyaki.v1i3.458","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Dinamika toleransi di Indonesia selalu menjadi perhatian utama bagi masyarakat pluralistik. Konflik sosial sering kali menjadikan agama sebagai alasan untuk memperburuk situasi, sehingga agama menjadi masalah yang selalu menyebabkan konflik dalam masyarakat. Oleh karena itu, pandangan Sayid Qutub dan Kristen dalam Injil tentang toleransi dapat dijadikan ide untuk memajukan toleransi yang sempurna di Indonesia. Penelitian ini merumuskan tiga masalah, pertama, perbandingan konsep toleransi dalam perspektif Sayid Qutub dan Kristen dalam Injil. Kedua, hal-hal apa saja yang harus diperhatikan pemerintah dalam memajukan toleransi di Indonesia menurut pandangan Sayid Qutub. Ketiga, bagaimana dialog antaragama memengaruhi kemajuan toleransi menurut Sayid Qutub di Indonesia. Penelitian ini menggunakan studi kepustakaan (library research) dengan pendekatan analisis interpretatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dialog antaragama yang digagas oleh Sayid Qutub dalam Fi Zhilalil Qur'an dapat menjadi solusi untuk memajukan perdamaian di antara umat beragama di Indonesia. Sayangnya, pemerintah kurang memperhatikan dialog antaragama yang sudah banyak disusupi oleh kepentingan pribadi dan politik, serta doktrin intoleran yang dilakukan oleh para pemuka agama. Oleh karena itu, pemerintah harus segera mengatasi dan membangun dialog antaragama untuk mempromosikan toleransi di Indonesia.