Analisis Metode Sisip Trafo Satu Fasa dan Rekonfigurasi Jaringan dalam Mengatasi Trafo Overload pada Gardu SCG08-0066 PT PLN (Persero) ULP Magelang Kota

Muhammad Hanif Setyo Sahidanto, Burhanuddin Wafiq, Hanif Alauddin Zain, Fivta Abidha Nurulita, Tika Erna Putri
{"title":"Analisis Metode Sisip Trafo Satu Fasa dan Rekonfigurasi Jaringan dalam Mengatasi Trafo Overload pada Gardu SCG08-0066 PT PLN (Persero) ULP Magelang Kota","authors":"Muhammad Hanif Setyo Sahidanto, Burhanuddin Wafiq, Hanif Alauddin Zain, Fivta Abidha Nurulita, Tika Erna Putri","doi":"10.22146/juliet.v4i2.84940","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pada kondisi di lapangan, tidak jarang terjadi adanya trafo yang kelebihan beban. Hal ini dapat memengaruhi kinerja sistem seperti, drop tegangan, ketidakseimbangan beban, dan kerugian daya. Pada wilayah kerja PT PLN (Persero) ULP Magelang Kota terdapat trafo satu fasa dengan nomor gardu SCG08-0066 yang mengalami overload dengan persentase pembebanan sebesar 92,72%.  Untuk mengatasi masalah tersebut, solusi yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan perbaikan pada jaringan distribusi listrik, sebagai contoh dengan menambahkan trafo satu fase sebagai penyisipan pada bagian jaringan tertentu dan melakukan rekonfigurasi jaringan. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan dan menggunakan simulasi perangkat lunak. Simulasi ini diperlukan untuk mendapatkan hasil yang akurat mengenai nilai persentase pembebanan dan jatuh tegangan pada trafo sebelum dan setelah dilakukan sisip trafo maupun rekonfigurasi jaringan. Hasil dari simulasi penyisipan trafo satu fasa pada gardu SCG08-0066 mengalami penurunan dari pembebanan awal, yaitu 200,7 A turun menjadi 158,9 A dengan penurunan sebesar 19,3%. Sedangkan pada rekonfigurasi jaringan dihasilkan penurunan sebesar 19,82% dari pembebanan awal, yang mulanya 200,7 A turun menjadi 158,1. Hasil dari kedua metode tersebut dapat menurunkan persentase pembebanan trafo sehingga tidak mengalami overload. Selain itu, kedua metode tersebut dapat memperbaiki jatuh tegangan di ujung jaringan, yang mulanya 195 Volt menjadi 212 Volt. Namun apabila kedua metode tersebut dilakukan perbandingan, maka metode sisip trafo merupakan metode paling efektif untuk mengatasi trafo overload karena beban yang ada disuplai oleh trafo sisipan baru, sehingga lebih terjamin untuk kontinuitas jangka panjang.","PeriodicalId":142215,"journal":{"name":"Jurnal Listrik, Instrumentasi, dan Elektronika Terapan","volume":"9 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-10-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Listrik, Instrumentasi, dan Elektronika Terapan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22146/juliet.v4i2.84940","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Pada kondisi di lapangan, tidak jarang terjadi adanya trafo yang kelebihan beban. Hal ini dapat memengaruhi kinerja sistem seperti, drop tegangan, ketidakseimbangan beban, dan kerugian daya. Pada wilayah kerja PT PLN (Persero) ULP Magelang Kota terdapat trafo satu fasa dengan nomor gardu SCG08-0066 yang mengalami overload dengan persentase pembebanan sebesar 92,72%.  Untuk mengatasi masalah tersebut, solusi yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan perbaikan pada jaringan distribusi listrik, sebagai contoh dengan menambahkan trafo satu fase sebagai penyisipan pada bagian jaringan tertentu dan melakukan rekonfigurasi jaringan. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan dan menggunakan simulasi perangkat lunak. Simulasi ini diperlukan untuk mendapatkan hasil yang akurat mengenai nilai persentase pembebanan dan jatuh tegangan pada trafo sebelum dan setelah dilakukan sisip trafo maupun rekonfigurasi jaringan. Hasil dari simulasi penyisipan trafo satu fasa pada gardu SCG08-0066 mengalami penurunan dari pembebanan awal, yaitu 200,7 A turun menjadi 158,9 A dengan penurunan sebesar 19,3%. Sedangkan pada rekonfigurasi jaringan dihasilkan penurunan sebesar 19,82% dari pembebanan awal, yang mulanya 200,7 A turun menjadi 158,1. Hasil dari kedua metode tersebut dapat menurunkan persentase pembebanan trafo sehingga tidak mengalami overload. Selain itu, kedua metode tersebut dapat memperbaiki jatuh tegangan di ujung jaringan, yang mulanya 195 Volt menjadi 212 Volt. Namun apabila kedua metode tersebut dilakukan perbandingan, maka metode sisip trafo merupakan metode paling efektif untuk mengatasi trafo overload karena beban yang ada disuplai oleh trafo sisipan baru, sehingga lebih terjamin untuk kontinuitas jangka panjang.
分析单相变压器插入法和网络重新配置以克服变电站变压器过载 SCG08-0066 PT PLN (Persero) ULP Magelang Kota
在现场条件下,变压器过载的情况并不少见。这会影响系统性能,如电压下降、负载不平衡和电力损失。在 PT PLN (Persero) ULP Magelang Kota 的工作区域内,有一台变电站编号为 SCG08-0066 的单相变压器过载,负载率高达 92.72%。 为了解决这个问题,可以采取的办法是改善配电网络,例如在配电网络的某些部分增加一个单相变压器,并重新配置配电网络。所采用的方法是在现场进行直接观测和使用软件模拟。要获得变压器插入和网络重新配置前后变压器负载和压降百分比值的准确结果,就需要进行模拟。在 SCG08-0066 变电站插入单相变压器的模拟结果显示,负荷从最初的 200.7 A 下降到 158.9 A,下降了 19.3%。而网络重新配置后,负荷从最初的 200.7 A 下降到 158.1 A,下降了 19.82%。两种方法的结果都能降低变压器的负载比例,使其不会出现过载。此外,这两种方法都能改善电网末端的电压降,从最初的 195 伏降至 212 伏。不过,如果将这两种方法进行比较,则插入变压器法是克服变压器过载的最有效方法,因为现有负载由新插入的变压器供电,因此对长期连续性更有保障。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信