SASTRA CETAK AWAL HINDIA BELANDA DI SEMARANG

Pipit Mugi Handayani, Zainal Arifin
{"title":"SASTRA CETAK AWAL HINDIA BELANDA DI SEMARANG","authors":"Pipit Mugi Handayani, Zainal Arifin","doi":"10.51817/susastra.v12i1.140","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This research was conducted to trace the development of printed literature at the beginning of the Dutch East Indies Government. This study aimed to identify  printed Malay language documents found in libraries throughout Central Java,especially in Semarang, which was printed before  World War II, focusing on the period 1820-1940 (the colonial era and the growth of print literacy in Malays). The categorization of literary publishers was attempted to characterize the development of printed literature in the Dutch East Indies. Qualitative research methods with descriptive qualitative analysis techniques were used to convey accurate data obtained from library studies and field data in the form of printing and publishing data in the form of lists of newspapers printed during the Early Dutch East Indies around 1880-1945.qualitative research methods with descriptive qualitative analysis techniques by conveying accurate data obtained from library studies and field data in the form of printing and publishing data in the form of lists of newspapers printed during the Early Dutch East Indies around 1880-1945.  To trace the development of early printed literature in the Dutch East Indies, data were obtained from several publications and printers that printed newspapers, brochures, and books on politics, health, and literature. Several sources obtained results related to data on the number of publications or printing presses in Semarang as well as the newspapers printed by these printing presses. The conclusion of this research is that the initial development of printed literature began with the presence of various printing and publishing houses. It was recorded that there were 16 publishing and printing companies operating over a period of 100 years from 1845-1945 to. Early printed literature in the Dutch East Indies usually took the form of newspapers or books.  There are approximately 19 newspapers which are daily or weekly which are published and used very well by the Dutch government as promotional, educational and even propaganda media. Of the many publications and printers that exist and thrive in Semarang, only a few print literary works in the form of books and newspapers.  It is known that there are only three printers or publishers that print literary books: G.C.T. van Dorp Co., Semarang Drukkerij en Boekhandel H. A. Benjamins and NV Boekahandelen, Drukkerij Masman and Stroink.AbstrakPenelitian ini dilakukan dalam upaya penelusuran perkembangan sastra cetak di awal Pemerintahan Hindia Belanda. Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana dokumen cetakan berbahasa Melayu yang terdapat di perpustakaan di seluruh di Jawa Tengah, Terkhusus di  Semarang. yang dicetak pada masa sebelum Perang Dunia II. dalam kurun waktu 1820-1940 (zaman kolonial dan pertumbuhan keberaksaraan cetak di Melayu), dan bagaimanapengategorisasian penerbit-penerbit sastra diupayakan sebagai sumber pembabakan perkembangan sastra cetak masa Hindia Belanda. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknis analisis deskriptif kualitatif dengan menyampaikan data-data akurat yang didapatkan dari studi pustaka dan data lapangan berupa data percetakan dan penerbitan berupa daftar surat kabar yang dicetak pada masa Hindia Belanda awal sekitar tahun 1880-1945-an. Pada penelusuran perkembangan sastra cetak awal Hindia Belanda, didapatkan data beberapa penerbitan dan percetakan yang mencetak surat kabar, brosur dan buku baik politik, kesehatan, maupun sastra. Beberapa sumber diperoleh hasil terkait data jumlah penerbitan atau percetakan yang berada di Semarang serta surat kabar yang dicetak oleh percetakan-percetakan tersebut. Temuan penelitian ini adalah perkembangan awal sastra cetak dimulai dengan hadirnya berbagai percetakan dan penerbitan. Tercatat ada 16 perusahaan penerbitan dan percetakan yang beroperasi pada kisaran waktu 100 tahun dari 1845-1945. Sastra cetak awal Hindia Belanda biasanya berbentuk surat kabar atau buku sastra. Terdapat lebih kurang 19 surat kabar yang merupakan harian atau mingguan yang terbit dan dimanfaatkan dengan sangat baik oleh pemerinah Belanda sebagai media promosi, edukasi bahkan propaganda. Dari sekian banyak penerbitan dan percetakan yang ada dan tumbuh berkembang di Semarang tersebut, hanya sedikit yang mencetak karya sastra dalam bentuk buku atau surat kabar. Diketahui hanya ada tiga percetakan atau penerbit yang mencetak buku literatur di antaranya G.C.T. van Dorp Co., Semarang Drukkerij en Boekhandel H. A. Benjamins dan NV Boekahandelen Drukkerij Masman dan Stroink.","PeriodicalId":280531,"journal":{"name":"SUSASTRA: Jurnal Ilmu Susastra dan Budaya","volume":"13 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-11-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"SUSASTRA: Jurnal Ilmu Susastra dan Budaya","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.51817/susastra.v12i1.140","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

This research was conducted to trace the development of printed literature at the beginning of the Dutch East Indies Government. This study aimed to identify  printed Malay language documents found in libraries throughout Central Java,especially in Semarang, which was printed before  World War II, focusing on the period 1820-1940 (the colonial era and the growth of print literacy in Malays). The categorization of literary publishers was attempted to characterize the development of printed literature in the Dutch East Indies. Qualitative research methods with descriptive qualitative analysis techniques were used to convey accurate data obtained from library studies and field data in the form of printing and publishing data in the form of lists of newspapers printed during the Early Dutch East Indies around 1880-1945.qualitative research methods with descriptive qualitative analysis techniques by conveying accurate data obtained from library studies and field data in the form of printing and publishing data in the form of lists of newspapers printed during the Early Dutch East Indies around 1880-1945.  To trace the development of early printed literature in the Dutch East Indies, data were obtained from several publications and printers that printed newspapers, brochures, and books on politics, health, and literature. Several sources obtained results related to data on the number of publications or printing presses in Semarang as well as the newspapers printed by these printing presses. The conclusion of this research is that the initial development of printed literature began with the presence of various printing and publishing houses. It was recorded that there were 16 publishing and printing companies operating over a period of 100 years from 1845-1945 to. Early printed literature in the Dutch East Indies usually took the form of newspapers or books.  There are approximately 19 newspapers which are daily or weekly which are published and used very well by the Dutch government as promotional, educational and even propaganda media. Of the many publications and printers that exist and thrive in Semarang, only a few print literary works in the form of books and newspapers.  It is known that there are only three printers or publishers that print literary books: G.C.T. van Dorp Co., Semarang Drukkerij en Boekhandel H. A. Benjamins and NV Boekahandelen, Drukkerij Masman and Stroink.AbstrakPenelitian ini dilakukan dalam upaya penelusuran perkembangan sastra cetak di awal Pemerintahan Hindia Belanda. Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana dokumen cetakan berbahasa Melayu yang terdapat di perpustakaan di seluruh di Jawa Tengah, Terkhusus di  Semarang. yang dicetak pada masa sebelum Perang Dunia II. dalam kurun waktu 1820-1940 (zaman kolonial dan pertumbuhan keberaksaraan cetak di Melayu), dan bagaimanapengategorisasian penerbit-penerbit sastra diupayakan sebagai sumber pembabakan perkembangan sastra cetak masa Hindia Belanda. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknis analisis deskriptif kualitatif dengan menyampaikan data-data akurat yang didapatkan dari studi pustaka dan data lapangan berupa data percetakan dan penerbitan berupa daftar surat kabar yang dicetak pada masa Hindia Belanda awal sekitar tahun 1880-1945-an. Pada penelusuran perkembangan sastra cetak awal Hindia Belanda, didapatkan data beberapa penerbitan dan percetakan yang mencetak surat kabar, brosur dan buku baik politik, kesehatan, maupun sastra. Beberapa sumber diperoleh hasil terkait data jumlah penerbitan atau percetakan yang berada di Semarang serta surat kabar yang dicetak oleh percetakan-percetakan tersebut. Temuan penelitian ini adalah perkembangan awal sastra cetak dimulai dengan hadirnya berbagai percetakan dan penerbitan. Tercatat ada 16 perusahaan penerbitan dan percetakan yang beroperasi pada kisaran waktu 100 tahun dari 1845-1945. Sastra cetak awal Hindia Belanda biasanya berbentuk surat kabar atau buku sastra. Terdapat lebih kurang 19 surat kabar yang merupakan harian atau mingguan yang terbit dan dimanfaatkan dengan sangat baik oleh pemerinah Belanda sebagai media promosi, edukasi bahkan propaganda. Dari sekian banyak penerbitan dan percetakan yang ada dan tumbuh berkembang di Semarang tersebut, hanya sedikit yang mencetak karya sastra dalam bentuk buku atau surat kabar. Diketahui hanya ada tiga percetakan atau penerbit yang mencetak buku literatur di antaranya G.C.T. van Dorp Co., Semarang Drukkerij en Boekhandel H. A. Benjamins dan NV Boekahandelen Drukkerij Masman dan Stroink.
塞marang 的早期荷兰印刷文学
本研究旨在追溯荷属东印度群岛政府初期印刷文献的发展历程。这项研究旨在确定在中爪哇各地图书馆(尤其是在三宝垄)发现的第二次世界大战前印刷的马来语文献,重点关注 1820-1940 年期间(殖民时代和马来语印刷识字率的增长)。尝试对文学出版商进行分类,以描述荷属东印度群岛印刷文学的发展特点。研究采用了定性研究方法和描述性定性分析技术,以传递从图书馆研究中获得的准确数据,以及以 1880-1945 年左右早期荷属东印度群岛印刷报纸清单为形式的印刷和出版实地数据。 为了追溯荷属东印度群岛早期印刷文学的发展历程,我们从印刷报纸、小册子以及政治、健康和文学书籍的一些出版物和印刷商那里获得了数据。一些资料来源获得了有关三宝垄出版物或印刷厂数量以及这些印刷厂印刷的报纸的数据。这项研究的结论是,印刷文学的最初发展始于各种印刷和出版社的存在。根据记录,从 1845 年到 1945 年的 100 年间,共有 16 家出版和印刷公司在运营。荷属东印度群岛早期的印刷文学通常以报纸或书籍的形式出现。 荷兰政府出版了约 19 种日报或周报,并将其很好地用作宣传、教育甚至宣传媒体。在三宝垄存在并蓬勃发展的众多出版物和印刷厂中,只有少数以书籍和报纸的形式印刷文学作品。 据了解,只有三家印刷商或出版商印刷文学书籍:G.C.T. van Dorp Co.、Semarang Drukkerij en Boekhandel H. A. Benjamins 和 NV Boekahandelen、Drukkerij Masman 和 Stroink。本研究旨在了解在整个中爪哇(尤其是在三宝垄)的图书馆中发现的马来语印刷文件是如何在 1820-1940 年期间(殖民时代和马来语印刷扫盲的增长)印刷的,以及如何将文学出版商的分类作为荷属东印度群岛印刷文学发展的来源。本研究采用定性研究方法和定性描述分析技术,通过文献研究获得的准确数据和以 1880-1945 年左右荷属东印度群岛早期印刷报纸清单为形式的印刷和出版实地数据。在追溯早期荷属东印度群岛印刷文学的发展过程中,我们获得了一些出版物和印刷厂的数据,这些出版物和印刷厂印刷了有关政治、健康和文学的报纸、小册子和书籍。关于三宝垄出版物或印刷厂的数量以及这些印刷厂印刷的报纸,我们获得了一些相关资料。研究结果表明,印刷文学的早期发展始于各种印刷和出版公司的存在。在 1845-1945 年的 100 年间,共有 16 家出版和印刷公司在运营。荷属东印度群岛早期的印刷文学通常以报纸或文学书籍的形式出现。当时大约有 19 份日报或周报,荷兰政府将其作为推广、教育甚至宣传的媒介。在三宝垄存在并蓬勃发展的众多出版社和印刷厂中,只有少数几家以书籍或报纸的形式印刷文学作品。据了解,只有三家印刷商或出版商印刷文学书籍,包括 G.C.T. van Dorp Co.、Semarang Drukkerij en Boekhandel H. A. Benjamins 和 NV Boekahandelen Drukkerij Masman and Stroink。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信