{"title":"Etnoparenting Pada Pengasuhan Anak Usia Dini oleh Orang Tua","authors":"Jl. Ciganitri, Kec Cipagalo, Bojongsoang, Khalisahtun Dzikro, Imas Karyamah","doi":"10.54801/piaudku.v2i02.233","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Perkawinan multi etnis adalah pernikahan di antara pasangan yang berasal dari latar belakang etnis yang berbeda. Salah satu permasalahan yang sering terjadi adalah kurangnya pemahaman tentang budaya antara kedua keluarga orang tua yang berbeda etnis, sehingga pengasuhan anak dalam keluarga perkawinan multi etnis sering kali lebih menekankan pada budaya yang ada di sekitar lingkungan mereka, dengan fokus lebih besar pada budaya ayah ketimbang budaya ibu. Penelitian ini bertujuan untuk lebih memahami praktik pengasuhan anak usia dini dalam keluarga perkawinan multi etnis di Desa Suka Maju dan mengidentifikasi kendala-kendala yang dihadapi oleh orang tua multi etnis dalam menjalankan tugas mengasuh anak-anak mereka. Metode penelitian yang digunakan dalam studi ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode semi etnografi. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data yang diperoleh kemudian dianalisis melalui proses reduksi data dan pengkodean. Hasil penelitian, pembahasan, dan analisis data mengungkapkan beberapa temuan. Pertama, praktik pengasuhan dalam keluarga perkawinan multi etnis di Desa Suka Maju memiliki kesamaan dalam pemberian nilai, di mana nilai keagamaan menjadi hal utama yang ditekankan dalam membentuk identitas budaya anak-anak mereka. Kedua, dalam pengasuhan anak di keluarga multi etnis, terdapat tiga kendala utama, yaitu perbedaan nilai dan tradisi, bahasa, serta konflik dan tantangan","PeriodicalId":395616,"journal":{"name":"Journal of Islamic Early Childhood Education (JOIECE): PIAUD-Ku","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-11-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Islamic Early Childhood Education (JOIECE): PIAUD-Ku","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.54801/piaudku.v2i02.233","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Perkawinan multi etnis adalah pernikahan di antara pasangan yang berasal dari latar belakang etnis yang berbeda. Salah satu permasalahan yang sering terjadi adalah kurangnya pemahaman tentang budaya antara kedua keluarga orang tua yang berbeda etnis, sehingga pengasuhan anak dalam keluarga perkawinan multi etnis sering kali lebih menekankan pada budaya yang ada di sekitar lingkungan mereka, dengan fokus lebih besar pada budaya ayah ketimbang budaya ibu. Penelitian ini bertujuan untuk lebih memahami praktik pengasuhan anak usia dini dalam keluarga perkawinan multi etnis di Desa Suka Maju dan mengidentifikasi kendala-kendala yang dihadapi oleh orang tua multi etnis dalam menjalankan tugas mengasuh anak-anak mereka. Metode penelitian yang digunakan dalam studi ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode semi etnografi. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data yang diperoleh kemudian dianalisis melalui proses reduksi data dan pengkodean. Hasil penelitian, pembahasan, dan analisis data mengungkapkan beberapa temuan. Pertama, praktik pengasuhan dalam keluarga perkawinan multi etnis di Desa Suka Maju memiliki kesamaan dalam pemberian nilai, di mana nilai keagamaan menjadi hal utama yang ditekankan dalam membentuk identitas budaya anak-anak mereka. Kedua, dalam pengasuhan anak di keluarga multi etnis, terdapat tiga kendala utama, yaitu perbedaan nilai dan tradisi, bahasa, serta konflik dan tantangan
多民族婚姻是指来自不同民族背景的夫妇之间的婚姻。经常出现的问题之一是两个家庭之间缺乏对文化的理解,因此多民族婚姻家庭的养育往往强调其周围环境的文化,更注重父亲的文化而非母亲的文化。本研究旨在更好地了解 Suka Maju 村多民族婚姻家庭的幼儿养育实践,并找出多民族父母在履行养育职责时所面临的制约因素。本研究采用半人种学的定性研究方法。通过访谈、观察和文献收集数据。然后通过数据缩减和编码过程对获得的数据进行分析。研究、讨论和数据分析的结果显示了几项发现。首先,苏卡马朱村多民族婚姻家庭的养育方式在提供价值观方面有相似之处,在塑造子女的文化身份时,宗教价值观是主要强调的。其次,多民族家庭在养育子女方面存在三大障碍,即价值观和传统的差异、语言以及冲突和挑战。