Andre Rahmat Al Ansory, Hana Raihana, Vinki Loverly Pritama, Welly Saputri, Faritz Bagda Maghribi, Muchammad Farid, Arif Ismul Hadi, Halauddin, Budi Harlianto, Nanang Sugianto
{"title":"DELINEASI NILAI RESISTIVITAS DI LAPANGAN PANAS BUMI TAMBANG SAWAH MENGGUNAKAN METODE MAGNETOTELLURIK","authors":"Andre Rahmat Al Ansory, Hana Raihana, Vinki Loverly Pritama, Welly Saputri, Faritz Bagda Maghribi, Muchammad Farid, Arif Ismul Hadi, Halauddin, Budi Harlianto, Nanang Sugianto","doi":"10.47599/bsdg.v18i3.386","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Gambaran struktur bawah permukaan lapangan panas bumi Desa Tambang Sawah telah terpetakan. Penelitian ini bertujuan untuk mendelineasi nilai resistivitas di daerah Desa Tambang Sawah, Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu berdasarkan pengukuran magnetotellurik yang hasilnya nanti dapat mengidentifikasi nilai resistivitas rendah, menengah, dan tinggi untuk menginterpretasikan panasbumi di daerah penelitian tersebut. Metode magnetotelurik (MT) dengan sensor elektrik dan magnet digunakan untuk mengumpulkan data di lapangan. Ada dua sensor listrik berarah horizontal (Ex, Ey) dan tiga buah sensor magnetik yang berarah horizontal (Hx, Hy) dan vertikal (Hz). Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah nilai resistivitas 20ohm.m sampai dengan 50 ohm.m dianggap sebagai reservoir, sedangkan resistivitas 0,26ohm.m sampai dengan 0,8 ohm.m dianggap sebagai caprock, dan resistivitas lebih besar dari 300 ohm.m dianggap sebagai batuan sumber panas (hot rock).","PeriodicalId":191495,"journal":{"name":"Buletin Sumber Daya Geologi","volume":"45 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-11-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Buletin Sumber Daya Geologi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47599/bsdg.v18i3.386","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Gambaran struktur bawah permukaan lapangan panas bumi Desa Tambang Sawah telah terpetakan. Penelitian ini bertujuan untuk mendelineasi nilai resistivitas di daerah Desa Tambang Sawah, Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu berdasarkan pengukuran magnetotellurik yang hasilnya nanti dapat mengidentifikasi nilai resistivitas rendah, menengah, dan tinggi untuk menginterpretasikan panasbumi di daerah penelitian tersebut. Metode magnetotelurik (MT) dengan sensor elektrik dan magnet digunakan untuk mengumpulkan data di lapangan. Ada dua sensor listrik berarah horizontal (Ex, Ey) dan tiga buah sensor magnetik yang berarah horizontal (Hx, Hy) dan vertikal (Hz). Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah nilai resistivitas 20ohm.m sampai dengan 50 ohm.m dianggap sebagai reservoir, sedangkan resistivitas 0,26ohm.m sampai dengan 0,8 ohm.m dianggap sebagai caprock, dan resistivitas lebih besar dari 300 ohm.m dianggap sebagai batuan sumber panas (hot rock).