Abdul Jalil Abdul Jalil, F. S. Siskawati, Tri Novita I Rawati
{"title":"ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DITINJAU DARI GAYA BELAJAR","authors":"Abdul Jalil Abdul Jalil, F. S. Siskawati, Tri Novita I Rawati","doi":"10.61672/judek.v11i2.2678","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian ini didahului dengan pemberian angket untuk mengetahui gaya belajar siswa. Kemudian subjek dipilih 3 siswa dengan ketentuan 1 siswa dengan gaya belajar visual, 1 siswa dengan gaya belajar auditori dan 1 siswa dengan gaya belajar kinestetik. Kemudian siswa diberikan soal kemampuan berpikir kritis dan selanjutnya dilakukan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian, subjek visual mampu dalam menyelesaikan tahapan kemampuan berpikir kritis 1 sampai 5 indikator kemampuan berpikir kritis diantaranya yaitu interpretasi, analisis, evaluasi, inference, dan self regulation dengan porelehan presentase 80%. Dengan demikian subjek visual dikategorikan mempunyai kemampuan berpikir kritis tinggi. Sedangkan subjek auditori mampu dalam menyelesaikan tahapan kemampuan berpikir kritis 1 sampai 5 indikator kemampuan berpikir kritis diantaranya yaitu interpretasi, analisis, evaluasi, inference, dan self regulation dengan porelehan presentase 73,33% . Dengan demikian subjek auditori dapat dikategorikan mempuanya kemapuan berpikir kritis tinggi. Subjek kinestetik mampu dalam menyelesaikan tahapan kemampuan berpikir kritis 1 sampai 4 indikator kemampuan berpikir kritis. Diantaranya yaitu interpretasi, analisis, evaluasi dan inference dengan porelehan presentase 56,66% Dengan demikian subjek kinestetik dapat dikategorikan mempunyai kemampuan berpikir kritis cukup.","PeriodicalId":31586,"journal":{"name":"Edukasi","volume":"24 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-11-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Edukasi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.61672/judek.v11i2.2678","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian ini didahului dengan pemberian angket untuk mengetahui gaya belajar siswa. Kemudian subjek dipilih 3 siswa dengan ketentuan 1 siswa dengan gaya belajar visual, 1 siswa dengan gaya belajar auditori dan 1 siswa dengan gaya belajar kinestetik. Kemudian siswa diberikan soal kemampuan berpikir kritis dan selanjutnya dilakukan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian, subjek visual mampu dalam menyelesaikan tahapan kemampuan berpikir kritis 1 sampai 5 indikator kemampuan berpikir kritis diantaranya yaitu interpretasi, analisis, evaluasi, inference, dan self regulation dengan porelehan presentase 80%. Dengan demikian subjek visual dikategorikan mempunyai kemampuan berpikir kritis tinggi. Sedangkan subjek auditori mampu dalam menyelesaikan tahapan kemampuan berpikir kritis 1 sampai 5 indikator kemampuan berpikir kritis diantaranya yaitu interpretasi, analisis, evaluasi, inference, dan self regulation dengan porelehan presentase 73,33% . Dengan demikian subjek auditori dapat dikategorikan mempuanya kemapuan berpikir kritis tinggi. Subjek kinestetik mampu dalam menyelesaikan tahapan kemampuan berpikir kritis 1 sampai 4 indikator kemampuan berpikir kritis. Diantaranya yaitu interpretasi, analisis, evaluasi dan inference dengan porelehan presentase 56,66% Dengan demikian subjek kinestetik dapat dikategorikan mempunyai kemampuan berpikir kritis cukup.