{"title":"Literatur Review: Penyebab dan Dampak Period Poverty di Indonesia","authors":"Annisa Nur Faiqah, Nunik Puspitasari","doi":"10.20473/mgk.v12i2.2023.1133-1144","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar Belakang: Menstruasi merupakan proses biologis normal yang terjadi pada tubuh perempuan. Namun tidak semua perempuan mendapatkan akses produk kebersihan saat mengalami menstruasi. Penelitian sebelumnya menunjukkan adanya ketidaksetaraan dalam manajemen kebersihan menstruasi di negara yang memiliki penghasilan rendah dan menengah, termasuk juga Indonesia. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengulas secara mendalam mengenai period poverty atau kemiskinan menstruasi di Indonesia, mulai dari penyebab, dampak, hingga upaya penanggulangan yang bisa dilakukan. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah kajian pustaka (literature review) yang dibuat dalam bentuk deskriptif. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari artikel/jurnal, buku, dan liputan berita yang dikumpulkan melalui mesin pencarian Science Direct dan Google Scholar yang diterbitkan 10 tahun terakhir (2013-2023). Hasil: Temuan yang berdasar pada artikel yang telah dikumpulkan menunjukkan bahwa kondisi ekonomi yang buruk, kurangnya pendidikan yang komprehensif mengenai manajemen kebersihan menstruasi, tempat tinggal, serta kurangnya akses terhadap air bersih, sabun, produk sanitasi, hingga tidak terpenuhinya infrastruktur yang memadai menjadikan Indonesia dan negara berkembang lainnya masih mengalami kemiskinan menstruasi. Dampak yang ditimbulkan pun bisa sangat merugikan, mulai dari pembatasan kesempatan untuk bersekolah, ketidaknyamanan saat menstruasi, penyakit-penyakit yang menyerang organ reproduksi, hingga risiko mengalami pelecehan seksual. Penyediaan manajemen kebersihan menstruasi yang memadai dan dapat diakses oleh semua perempuan dan anak perempuan merupakan salah satu langkah untuk mengatasi masalah ini. Kesimpulan: Faktor yang mempengaruhi kemiskinan menstruasi di Indonesia adalah kondisi ekonomi yang buruk, kurangnya pendidikan, tempat tinggal, kurangnya akses terhadap air bersih dan produk menstruasi. Dampak yang ditimbulkan berupa pembatasan kesempatan untuk bersekolah, ketidaknyamanan saat menstruasi, penyakit organ reproduksi, serta risiko pelecehan seksual.","PeriodicalId":306707,"journal":{"name":"Media Gizi Kesmas","volume":"173 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Media Gizi Kesmas","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20473/mgk.v12i2.2023.1133-1144","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Latar Belakang: Menstruasi merupakan proses biologis normal yang terjadi pada tubuh perempuan. Namun tidak semua perempuan mendapatkan akses produk kebersihan saat mengalami menstruasi. Penelitian sebelumnya menunjukkan adanya ketidaksetaraan dalam manajemen kebersihan menstruasi di negara yang memiliki penghasilan rendah dan menengah, termasuk juga Indonesia. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengulas secara mendalam mengenai period poverty atau kemiskinan menstruasi di Indonesia, mulai dari penyebab, dampak, hingga upaya penanggulangan yang bisa dilakukan. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah kajian pustaka (literature review) yang dibuat dalam bentuk deskriptif. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari artikel/jurnal, buku, dan liputan berita yang dikumpulkan melalui mesin pencarian Science Direct dan Google Scholar yang diterbitkan 10 tahun terakhir (2013-2023). Hasil: Temuan yang berdasar pada artikel yang telah dikumpulkan menunjukkan bahwa kondisi ekonomi yang buruk, kurangnya pendidikan yang komprehensif mengenai manajemen kebersihan menstruasi, tempat tinggal, serta kurangnya akses terhadap air bersih, sabun, produk sanitasi, hingga tidak terpenuhinya infrastruktur yang memadai menjadikan Indonesia dan negara berkembang lainnya masih mengalami kemiskinan menstruasi. Dampak yang ditimbulkan pun bisa sangat merugikan, mulai dari pembatasan kesempatan untuk bersekolah, ketidaknyamanan saat menstruasi, penyakit-penyakit yang menyerang organ reproduksi, hingga risiko mengalami pelecehan seksual. Penyediaan manajemen kebersihan menstruasi yang memadai dan dapat diakses oleh semua perempuan dan anak perempuan merupakan salah satu langkah untuk mengatasi masalah ini. Kesimpulan: Faktor yang mempengaruhi kemiskinan menstruasi di Indonesia adalah kondisi ekonomi yang buruk, kurangnya pendidikan, tempat tinggal, kurangnya akses terhadap air bersih dan produk menstruasi. Dampak yang ditimbulkan berupa pembatasan kesempatan untuk bersekolah, ketidaknyamanan saat menstruasi, penyakit organ reproduksi, serta risiko pelecehan seksual.
背景介绍月经是女性身体的正常生理过程。然而,并非所有妇女都能在经期获得卫生用品。以往的研究表明,在包括印度尼西亚在内的中低收入国家,经期卫生管理存在不平等现象。研究目的本研究旨在从原因、影响和可采取的对策入手,对印尼的经期贫困现象进行深入研究。研究方法:采用的研究设计是描述性的文献综述。本研究使用的二手数据来自过去 10 年(2013-2023 年)通过 Science Direct 和 Google Scholar 搜索引擎收集的文章/期刊、书籍和新闻报道。研究结果根据收集到的文章得出的结果显示,经济条件差、缺乏有关经期卫生管理的全面教育、缺乏住房、无法获得清洁水、肥皂、卫生产品以及基础设施不足,使得印度尼西亚和其他发展中国家仍然存在经期贫困问题。这些影响可能是有害的,包括上学机会受限、经期不适、影响生殖器官的疾病以及性骚扰风险。为所有妇女和女童提供适当的经期卫生管理,是解决这一问题的一个步骤。结论在印度尼西亚,影响月经贫困的因素包括经济条件差、缺乏教育、住房、无法获得清洁水和月经用品。其影响包括上学机会受限、经期不适、生殖器官疾病和性骚扰风险。