{"title":"DISTRIBUSI KEJADIAN DIFTERI MENURUT CAKUPAN IMUNISASI DPT-HB-HIB DAN KEPADATAN PENDUDUK DI KOTA SURABAYA","authors":"Shindy Ayu Anggraini, Lucia Yovita Hendrati","doi":"10.20473/mgk.v12i2.2023.632-637","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar Belakang: Difteri merupakan “re-emerging disease” karena kasus difteri sudah turun pada tahun 1985 dan meningkat kembali tahun 2005 saat terjadi KLB di Jawa Timur. Cakupan imunisasi di Kota Surabaya sudah mencapai target yaitu > 95%, kejadian campak masih ada dan meningkat dua kali lipat pada tahun 2018. Tujuan: Menganalisis distribusi kejadian difteri berdasarkan cakupan imunisasi DPT-HB-Hib dan kepadatan penduduk di Kota Surabaya. Metode: Penelitian ini dirancang dengan desain studi korelasi populasi. Populasi sebanyak 31 kecamatan di Kota Surabaya. Data diambil dari Profil Kesehatan Kota Surabaya tahun 2017, 2018, dan 2019. Pengolahan data menggunakan aplikasi Health Mapper versi 4.3.2 untuk menganalisis data secara deskriptif. Hasil: Distribusi kejadian difteri dengan cakupan imunisasi dan kepadatan penduduk di Kota Surabaya tahun 2017, 2018, dan 2019 menunjukkan bahwa kejadian difteri bersifat fluktuatif 2019 menurun dengan cakupan imunisasi dan kepadatan penduduk yang meningkat tiap tahunnya. Kesimpulan: Kejadian difteri di Kota Surabaya menjukkan setiap ada penurunan cakupan imunisasi cenderung menyebabkan adanya kasus baru dan peningkatan kasus difteri di wilayah tersebut. Kepadatan penduduk merupakan salah satu faktor cepatnya penularan bakteri difteri.","PeriodicalId":306707,"journal":{"name":"Media Gizi Kesmas","volume":"96 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Media Gizi Kesmas","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20473/mgk.v12i2.2023.632-637","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Latar Belakang: Difteri merupakan “re-emerging disease” karena kasus difteri sudah turun pada tahun 1985 dan meningkat kembali tahun 2005 saat terjadi KLB di Jawa Timur. Cakupan imunisasi di Kota Surabaya sudah mencapai target yaitu > 95%, kejadian campak masih ada dan meningkat dua kali lipat pada tahun 2018. Tujuan: Menganalisis distribusi kejadian difteri berdasarkan cakupan imunisasi DPT-HB-Hib dan kepadatan penduduk di Kota Surabaya. Metode: Penelitian ini dirancang dengan desain studi korelasi populasi. Populasi sebanyak 31 kecamatan di Kota Surabaya. Data diambil dari Profil Kesehatan Kota Surabaya tahun 2017, 2018, dan 2019. Pengolahan data menggunakan aplikasi Health Mapper versi 4.3.2 untuk menganalisis data secara deskriptif. Hasil: Distribusi kejadian difteri dengan cakupan imunisasi dan kepadatan penduduk di Kota Surabaya tahun 2017, 2018, dan 2019 menunjukkan bahwa kejadian difteri bersifat fluktuatif 2019 menurun dengan cakupan imunisasi dan kepadatan penduduk yang meningkat tiap tahunnya. Kesimpulan: Kejadian difteri di Kota Surabaya menjukkan setiap ada penurunan cakupan imunisasi cenderung menyebabkan adanya kasus baru dan peningkatan kasus difteri di wilayah tersebut. Kepadatan penduduk merupakan salah satu faktor cepatnya penularan bakteri difteri.