{"title":"Hubungan Uang Saku, Status Tempat Tinggal, Durasi Tidur, dan Aktivitas Fisik dengan Status Gizi Lebih pada Mahasiswa Universitas Airlangga","authors":"Velina Mawadah Putri Velina, S. Nadhiroh","doi":"10.20473/mgk.v12i2.2023.677-684","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar Belakang: Status gizi merupakan parameter derajat kesehatan yang menggambarkan keseimbangan asupan nutrisi dengan kebutuhan tubuh. Tidak seimbangnya asupan nutrisi dengan kebutuhan tubuh mengakibatkan terjadinya masalah gizi, salah satunya adalah gizi lebih. Gizi lebih disebabkan adanya konsumsi kalori yang berlebihan dalam waktu lama. Asupan kalori dalam makanan sebagian besar berasal dari makronutrien seperti lemak, protein, dan karbohidrat. Kalori yang masuk dalam tubuh kemudian diseimbangkan dengan pengeluaran kalori melalui aktivitas fisik, sehingga aktivitas fisik juga menjadi salah satu faktor utama dalam peningkatan status gizi. Selain itu durasi tidur juga dapat menjadi salah satu faktor penyebab gizi lebih melalui faktor tidak langsung. Rata-rata mahasiswa berusia antara 18-25 tahun, yang merupakan dekade penting untuk membentuk atau mengubah perilaku dan pola makan. Secara umum, mahasiswa adalah populasi yang rentan untuk masalah tidur, kebiasaan diet yang buruk, penambahan berat badan, dan aktivitas fisik berkurang. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara uang saku, status tempat tinggal, durasi tidur, dan aktivitas fisik dengan status gizi lebih pada mahasiswa di Universitas Airlangga. Metode: Penelitian ini merupakan analisis observasional yang menggunakan desain cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini yaitu mahasiswa Universitas Airlangga. Besar sampel dalam penelitian ini adalah 168 mahasiswa yang dipilih berdasarkan accidental sampling. Pengolahan data menggunakan SPSS dengan analisis univariat dan bivariat. Hasil: Terdapat hubungan antara uang saku (p=0,013), status tempat tinggal (p=0,012), durasi tidur (p=0,002) dengan gizi lebih pada mahasiswa Universitas Airlangga. Sedangkan aktivitas fisik (p=0,406) belum ditemukan keterkaitan yang signifikan dengan status gizi lebih pada mahasiswa Universitas Airlangga. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara uang saku, status tempat tinggal, durasi tidur terhadap status gizi lebih, sedangkan tidak ada pengaruh yang signifikan antara aktivitas fisik dengan status gizi lebih pada mahasiswa Universitas Airlangga.","PeriodicalId":306707,"journal":{"name":"Media Gizi Kesmas","volume":"1905 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Media Gizi Kesmas","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20473/mgk.v12i2.2023.677-684","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Latar Belakang: Status gizi merupakan parameter derajat kesehatan yang menggambarkan keseimbangan asupan nutrisi dengan kebutuhan tubuh. Tidak seimbangnya asupan nutrisi dengan kebutuhan tubuh mengakibatkan terjadinya masalah gizi, salah satunya adalah gizi lebih. Gizi lebih disebabkan adanya konsumsi kalori yang berlebihan dalam waktu lama. Asupan kalori dalam makanan sebagian besar berasal dari makronutrien seperti lemak, protein, dan karbohidrat. Kalori yang masuk dalam tubuh kemudian diseimbangkan dengan pengeluaran kalori melalui aktivitas fisik, sehingga aktivitas fisik juga menjadi salah satu faktor utama dalam peningkatan status gizi. Selain itu durasi tidur juga dapat menjadi salah satu faktor penyebab gizi lebih melalui faktor tidak langsung. Rata-rata mahasiswa berusia antara 18-25 tahun, yang merupakan dekade penting untuk membentuk atau mengubah perilaku dan pola makan. Secara umum, mahasiswa adalah populasi yang rentan untuk masalah tidur, kebiasaan diet yang buruk, penambahan berat badan, dan aktivitas fisik berkurang. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara uang saku, status tempat tinggal, durasi tidur, dan aktivitas fisik dengan status gizi lebih pada mahasiswa di Universitas Airlangga. Metode: Penelitian ini merupakan analisis observasional yang menggunakan desain cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini yaitu mahasiswa Universitas Airlangga. Besar sampel dalam penelitian ini adalah 168 mahasiswa yang dipilih berdasarkan accidental sampling. Pengolahan data menggunakan SPSS dengan analisis univariat dan bivariat. Hasil: Terdapat hubungan antara uang saku (p=0,013), status tempat tinggal (p=0,012), durasi tidur (p=0,002) dengan gizi lebih pada mahasiswa Universitas Airlangga. Sedangkan aktivitas fisik (p=0,406) belum ditemukan keterkaitan yang signifikan dengan status gizi lebih pada mahasiswa Universitas Airlangga. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara uang saku, status tempat tinggal, durasi tidur terhadap status gizi lebih, sedangkan tidak ada pengaruh yang signifikan antara aktivitas fisik dengan status gizi lebih pada mahasiswa Universitas Airlangga.