J. Sari, Syifa'ul Lailiyah, Diansanto Prayoga, Izza Millati, Ayik Mirayanti Mandagi, Faisal Fikri, Ratih Novita Praja, D. Agustina, Siti Nur Hilmin, Yunika Tri Yulianti
{"title":"Gerakan Zero Waste Melalui Penyehatan Pantai, Pembangunan Greenhouse Ecobrick, dan Pelestarian Ekosistem Laut dalam Upaya Mewujudkan SDGs 2030","authors":"J. Sari, Syifa'ul Lailiyah, Diansanto Prayoga, Izza Millati, Ayik Mirayanti Mandagi, Faisal Fikri, Ratih Novita Praja, D. Agustina, Siti Nur Hilmin, Yunika Tri Yulianti","doi":"10.20473/mgk.v12i2.2023.802-809","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar belakang: Kabupaten Banyuwangi merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang kaya akan potensi wisata pantainya salah satunya adalah Pantai Pulau Santen yang terletak di Kelurahan Karangrejo Kecamatan Banyuwangi Kabupaten Banyuwangi. Namun saat ini pesona destinasi ini mengalami penurunan, kondisi pantai yang kotor apabila dibiarkan dan tidak dilakukan vegetasi pantai maka dapat merusak biota laut yang ada di sekitarnya. Perlu adanya program pemberdayaan masyarakat Pulau Santen yang mengulas tentang konservasi serta pemanfaatan secara berkelanjutan guna menyongsong Sustainable Development Goals (SDGs) ke-14. Tujuan: Pengabdian Masyarakat yang berjudul “Gerakan Zero Waste melalui Penyehatan Lingkungan Pantai, Pembangunan Greenhouse Ecobrick, dan Pelestarian Ekosistem Laut” bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan serta kemandirian ekonomi masyarakat Pulau Santen terkait penanaman tumbuhan santigi, strategi pemasaran UMKM di tempat wisata, serta pengelolaan sampah melalui pembuatan ecobrick. Metode: Adapun metode yang digunakan untuk pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat yaitu melalui beberapa tahapan diantaranya, tahap pertama dari program pengabdian masyarakat ini adalah tahap persiapan. Tahap persiapan ini terdiri dari tiga langkah: penelitian lingkungan, mengidentifikasi sumber informasi yang sesuai, dan merencanakan program pengabdian masyarakat. Tahap kedua darin program pengabdian masyarakat ini1 adalaha tahap pelaksanaan dan dilanjutkan tahap ketiga yaitu evaluasi. Hasil: Pada hari pertama, terdapat peningkatan pengetahuan masyarakat Pulau Santen sebesar 18,8%. Pada hari kedua terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat sebesar 2,2%, dan pada hari ketiga dengan materi ecobrick terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat sebesar 20,2%. Hal ini menunjukkan bahwa materi dapat ditangkap dengan baik oleh sasaran kegiatan pengabdian masyarakat. Kesimpulan: Kegiatan ini nantinya diharapkan menjadi bekal bagi masyarakat untuk menghidupkan potensi wisata di Pulau Santen yaitu eduwisata yang memuat aspek pengetahuan tentang budidaya tanaman santigi, penyehatan lingkungan pantai melalui pengolahan sampah anorganik menjadi barang bernilai ekonomi tinggi (ecobrick) serta kemandirian ekonomi masyarakat melalui peningkatan kemampuan dalam memasarkan produk-produk wisata baru eduwisata di Pulau Santen.","PeriodicalId":306707,"journal":{"name":"Media Gizi Kesmas","volume":"36 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Media Gizi Kesmas","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20473/mgk.v12i2.2023.802-809","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Latar belakang: Kabupaten Banyuwangi merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang kaya akan potensi wisata pantainya salah satunya adalah Pantai Pulau Santen yang terletak di Kelurahan Karangrejo Kecamatan Banyuwangi Kabupaten Banyuwangi. Namun saat ini pesona destinasi ini mengalami penurunan, kondisi pantai yang kotor apabila dibiarkan dan tidak dilakukan vegetasi pantai maka dapat merusak biota laut yang ada di sekitarnya. Perlu adanya program pemberdayaan masyarakat Pulau Santen yang mengulas tentang konservasi serta pemanfaatan secara berkelanjutan guna menyongsong Sustainable Development Goals (SDGs) ke-14. Tujuan: Pengabdian Masyarakat yang berjudul “Gerakan Zero Waste melalui Penyehatan Lingkungan Pantai, Pembangunan Greenhouse Ecobrick, dan Pelestarian Ekosistem Laut” bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan serta kemandirian ekonomi masyarakat Pulau Santen terkait penanaman tumbuhan santigi, strategi pemasaran UMKM di tempat wisata, serta pengelolaan sampah melalui pembuatan ecobrick. Metode: Adapun metode yang digunakan untuk pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat yaitu melalui beberapa tahapan diantaranya, tahap pertama dari program pengabdian masyarakat ini adalah tahap persiapan. Tahap persiapan ini terdiri dari tiga langkah: penelitian lingkungan, mengidentifikasi sumber informasi yang sesuai, dan merencanakan program pengabdian masyarakat. Tahap kedua darin program pengabdian masyarakat ini1 adalaha tahap pelaksanaan dan dilanjutkan tahap ketiga yaitu evaluasi. Hasil: Pada hari pertama, terdapat peningkatan pengetahuan masyarakat Pulau Santen sebesar 18,8%. Pada hari kedua terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat sebesar 2,2%, dan pada hari ketiga dengan materi ecobrick terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat sebesar 20,2%. Hal ini menunjukkan bahwa materi dapat ditangkap dengan baik oleh sasaran kegiatan pengabdian masyarakat. Kesimpulan: Kegiatan ini nantinya diharapkan menjadi bekal bagi masyarakat untuk menghidupkan potensi wisata di Pulau Santen yaitu eduwisata yang memuat aspek pengetahuan tentang budidaya tanaman santigi, penyehatan lingkungan pantai melalui pengolahan sampah anorganik menjadi barang bernilai ekonomi tinggi (ecobrick) serta kemandirian ekonomi masyarakat melalui peningkatan kemampuan dalam memasarkan produk-produk wisata baru eduwisata di Pulau Santen.