PERMAINAN TRADISIONAL BATU TUJUH UNTUK PENINGKATAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 5-6 TAHUN

Diah Andika Sari, Siti Hawa
{"title":"PERMAINAN TRADISIONAL BATU TUJUH UNTUK PENINGKATAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 5-6 TAHUN","authors":"Diah Andika Sari, Siti Hawa","doi":"10.24853/yby.7.2.183-190","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tujuan penelitian adlaah untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar anak usia 5-6 tahun di Taman Kanak-Kanak Al-Manshuriyyah Kalideres Jakarta Barat melalui permainan tradisional batu tujuh. Siswa berjumlah 10 orang, terdiri dari 5 anak perempuan dan 5 anak laki-laki. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK), model Kemis Taggart. Pada observasi awal dikelas terlihat perkembangan motorik kasar anak yang belum berkembang dengan optimal. Masih banyak anak-anak yang belum mampu melakukan gerakan melompat, berlari secara terkoordinasi, melempar benda secara terarah, menangkap benda dengan tepat, juga bergerak menghidari bola. Permainan Batu tujuh adalah permainan tradisional seperti bowling yang dilakukan secara berkelompok. Terdiri dari 2 kelompok, yaitu kelompok pemain dan kelompok penunggu. Bola dibuat dari gumpalan kertas yang dibuat menjadi bulat, dibungkus dengan plastic agar tidak keras jika mengenai anak,Sedangkan pin dibuat dari susunan ranting, ataupun ranting yang disusun seperti piramida. Dilakukan dengan berlari, melempar bola, juga menghindari bola. Dari hasil pra siklus didapatkan kemampuan motorik kasar anak berada pada tahap skala penilaian 2.2, jika dipersentasekan 54,4%, atau baru mulai berkembang. Setelah dilakukan tindakan permainan batu tujuh sebanyak 2 siklus, dimana setiap siklus dilakukan 4 kali tindakan, didapatkan peningkatan kemampuan motorik kasar anak menjadi 2.7 pada skala penilaian 4, atau menjadi 68,1% secara persentase pada siklus 1. Selanjutnya terjadi peningkatan pada siklus 2 menjadi 3,4 skala penilaian 4, atau sebesar 83,8% yang artinya kemampuan motoric kasar anak sudah berkembang sesuai harapan menuju sangat baik dan mandiri. Sehingga dapat disimpulkan bahwa permainan tradisional batu tujuh dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar anak usia 5-6 tahun.","PeriodicalId":504455,"journal":{"name":"Yaa Bunayya : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini","volume":"234 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-12-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Yaa Bunayya : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24853/yby.7.2.183-190","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Tujuan penelitian adlaah untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar anak usia 5-6 tahun di Taman Kanak-Kanak Al-Manshuriyyah Kalideres Jakarta Barat melalui permainan tradisional batu tujuh. Siswa berjumlah 10 orang, terdiri dari 5 anak perempuan dan 5 anak laki-laki. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK), model Kemis Taggart. Pada observasi awal dikelas terlihat perkembangan motorik kasar anak yang belum berkembang dengan optimal. Masih banyak anak-anak yang belum mampu melakukan gerakan melompat, berlari secara terkoordinasi, melempar benda secara terarah, menangkap benda dengan tepat, juga bergerak menghidari bola. Permainan Batu tujuh adalah permainan tradisional seperti bowling yang dilakukan secara berkelompok. Terdiri dari 2 kelompok, yaitu kelompok pemain dan kelompok penunggu. Bola dibuat dari gumpalan kertas yang dibuat menjadi bulat, dibungkus dengan plastic agar tidak keras jika mengenai anak,Sedangkan pin dibuat dari susunan ranting, ataupun ranting yang disusun seperti piramida. Dilakukan dengan berlari, melempar bola, juga menghindari bola. Dari hasil pra siklus didapatkan kemampuan motorik kasar anak berada pada tahap skala penilaian 2.2, jika dipersentasekan 54,4%, atau baru mulai berkembang. Setelah dilakukan tindakan permainan batu tujuh sebanyak 2 siklus, dimana setiap siklus dilakukan 4 kali tindakan, didapatkan peningkatan kemampuan motorik kasar anak menjadi 2.7 pada skala penilaian 4, atau menjadi 68,1% secara persentase pada siklus 1. Selanjutnya terjadi peningkatan pada siklus 2 menjadi 3,4 skala penilaian 4, atau sebesar 83,8% yang artinya kemampuan motoric kasar anak sudah berkembang sesuai harapan menuju sangat baik dan mandiri. Sehingga dapat disimpulkan bahwa permainan tradisional batu tujuh dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar anak usia 5-6 tahun.
传统七巧板游戏,提高 5-6 岁儿童的粗大运动技能
本研究的目的是通过传统游戏 "batu tujuh "提高雅加达西部卡利德斯 Al-Manshuriyyah 幼儿园 5-6 岁儿童的粗大运动技能。共有 10 名学生,包括 5 名女孩和 5 名男孩。本研究采用课堂行动研究(PTK)方法,即凯米斯-塔格特(Kemis Taggart)模式。在对班级的初步观察中,我们发现孩子们的粗大运动发展并不理想。仍有许多儿童无法完成跳跃动作、协调地奔跑、有方向地投掷物体、适当地接住物体以及移动躲避球。Batu tujuh 游戏是一种类似保龄球的传统游戏,以小组为单位进行。它由两组组成,即玩家组和等待组。球是用纸块做成的圆形,用塑料包裹,这样球砸到孩子身上就不会太硬,而插销则是用树枝或像金字塔一样排列的树枝做成的。通过跑步、扔球、躲避球来完成。从循环前的结果来看,儿童的粗大运动技能处于 2.2 级阶段,占 54.4%,即刚刚开始发展。在进行了 2 个周期的 "七巧板 "游戏后(每个周期进行 4 次),儿童的粗大运动技能提高到了 2.7(评分标准为 4 分),占周期 1 的 68.1%。 此外,在周期 2 中,儿童的粗大运动技能提高到了 3.4(评分标准为 4 分),占 83.8%,这意味着儿童的粗大运动技能已按预期朝着非常好和独立的方向发展。因此可以得出结论,传统的七巧板游戏可以提高 5-6 岁儿童的粗大运动技能。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信