GAMBARAN PARENTAL STRESS PADA IBU DI KABUPATEN KARAWANG

Dinda Aisha, P. Rahayu, Utami Rahman, Eka Mardia, K. Pratiwi
{"title":"GAMBARAN PARENTAL STRESS PADA IBU DI KABUPATEN KARAWANG","authors":"Dinda Aisha, P. Rahayu, Utami Rahman, Eka Mardia, K. Pratiwi","doi":"10.36805/psychopedia.v8i2.6118","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Dewasa ini, kekerasan pada anak semakin marak dan salah satu pelakunya orang terdekat, salah satunya adalah orang tua. Bentuk kekerasan dapat berupa kekerasan fisik, verbal, bahkan kekerasan psikologis. Kekerasan pada anak berdampak negatif bagi perkembangan anak serta bersifat jangka panjang. Dampak kekerasan pada anak antara lain anak menjadi tidak optimal, menurunkan prestasi di sekolah, tidak percaya diri, memiliki konsep diri yang buruk bahkan dapat menghambat dirinya untuk berkembang. Salah satu faktor yang memengaruhi orang tua khususnya ibu dalam melakukan kekerasan adalah karena tingginya tingkat parental stress. Parental stress diartikan sebagai suatu kondisi ketidaknyamanan atau kesulitan dalam menjalani peran sebagai orang tua. Biasanya kesulitan ini diakibatkan ketidakmampuan seorang ibu dalam menjalankan perannya sebagai orang tua karena tuntutan yang tinggi dari anak. Dampak yang diakibatkan dari terjadinya parental stress adalah orang tua dengan tingkat parental stress yang tinggi akan menunjukkan perilaku pengasuhan yang buruk, menggunakan disiplin yang kasar, menghukum secara fisik, kurang terlibat dalam pengasuhan anak dan memandang perannya sebagai orang tua dengan cara yang negatif. Sehingga akan berdampak pada perkembangan anak. Dengan fenomena dan penjelasan di atas, peneliti tertarik untuk meneliti gambaran parental stress pada ibu khususnya di Kabupaten Karawang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa skala Parental Stress yang dikembangkan oleh Berry & Jones (1995). Hasil dari penelitian ini adalah 80% dari total responden memiliki tingkat parental stresskategori rendah dan 20% sisanya memiliki tingkat parental stress dengan kategori sedang. Tidak ada responden memiliki tingkat parental stress dengan kategori tinggi. Jika ditinjau dari status pekerjaan, ibu yang bekerja memiliki kecenderungan memiliki tingkat parental stress yang lebih tinggi dibandingkan ibu tidak bekerja Nowadays, child abuse is increasingly widespread and one of the perpetrators is the closest person, one of whom is their parent. Forms of violence can be in the form of physical violence, verbal, and even psychological violence. Child abuse has a negative impact on children's development and has long term effect. The impact of child abuse includes children not being optimal, lowering achievement in school, lack of self-confidence, having poor self-concept that may hinder them from optimum development. One of the factors that influence parents, especially mothers, to commit abuse is the high level of parental stress. Parental stress is defined as a condition of discomfort or difficulty in carrying out the role of parent. Usuallythis difficulty is caused by the inability of a mother to carry out her role as a parent because of high demands and expectation. The impact that results from parental stress is that parents with high levels of parental stress will show bad parenting behavior, use harsh discipline, physically punish, be less involved in parenting and view their role as parents in a negative way. With the phenomena and explanations above, researchers interested to know more about parental stress on mothers, especially in Karawang Regency. This study used a descriptive quantitative method with data collection techniques in the form of the Parental Stress scale developed by Berry & Jones (1995). The results of this study were 80% of the total respondents had a low level of parental stress and the remaining 20% had a moderate level of parental stress. None of the respondents had a high level of parental stress. Working mothers tend to have higher levels of parental stress than non-working mothers.","PeriodicalId":321637,"journal":{"name":"PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang","volume":" 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36805/psychopedia.v8i2.6118","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Dewasa ini, kekerasan pada anak semakin marak dan salah satu pelakunya orang terdekat, salah satunya adalah orang tua. Bentuk kekerasan dapat berupa kekerasan fisik, verbal, bahkan kekerasan psikologis. Kekerasan pada anak berdampak negatif bagi perkembangan anak serta bersifat jangka panjang. Dampak kekerasan pada anak antara lain anak menjadi tidak optimal, menurunkan prestasi di sekolah, tidak percaya diri, memiliki konsep diri yang buruk bahkan dapat menghambat dirinya untuk berkembang. Salah satu faktor yang memengaruhi orang tua khususnya ibu dalam melakukan kekerasan adalah karena tingginya tingkat parental stress. Parental stress diartikan sebagai suatu kondisi ketidaknyamanan atau kesulitan dalam menjalani peran sebagai orang tua. Biasanya kesulitan ini diakibatkan ketidakmampuan seorang ibu dalam menjalankan perannya sebagai orang tua karena tuntutan yang tinggi dari anak. Dampak yang diakibatkan dari terjadinya parental stress adalah orang tua dengan tingkat parental stress yang tinggi akan menunjukkan perilaku pengasuhan yang buruk, menggunakan disiplin yang kasar, menghukum secara fisik, kurang terlibat dalam pengasuhan anak dan memandang perannya sebagai orang tua dengan cara yang negatif. Sehingga akan berdampak pada perkembangan anak. Dengan fenomena dan penjelasan di atas, peneliti tertarik untuk meneliti gambaran parental stress pada ibu khususnya di Kabupaten Karawang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa skala Parental Stress yang dikembangkan oleh Berry & Jones (1995). Hasil dari penelitian ini adalah 80% dari total responden memiliki tingkat parental stresskategori rendah dan 20% sisanya memiliki tingkat parental stress dengan kategori sedang. Tidak ada responden memiliki tingkat parental stress dengan kategori tinggi. Jika ditinjau dari status pekerjaan, ibu yang bekerja memiliki kecenderungan memiliki tingkat parental stress yang lebih tinggi dibandingkan ibu tidak bekerja Nowadays, child abuse is increasingly widespread and one of the perpetrators is the closest person, one of whom is their parent. Forms of violence can be in the form of physical violence, verbal, and even psychological violence. Child abuse has a negative impact on children's development and has long term effect. The impact of child abuse includes children not being optimal, lowering achievement in school, lack of self-confidence, having poor self-concept that may hinder them from optimum development. One of the factors that influence parents, especially mothers, to commit abuse is the high level of parental stress. Parental stress is defined as a condition of discomfort or difficulty in carrying out the role of parent. Usuallythis difficulty is caused by the inability of a mother to carry out her role as a parent because of high demands and expectation. The impact that results from parental stress is that parents with high levels of parental stress will show bad parenting behavior, use harsh discipline, physically punish, be less involved in parenting and view their role as parents in a negative way. With the phenomena and explanations above, researchers interested to know more about parental stress on mothers, especially in Karawang Regency. This study used a descriptive quantitative method with data collection techniques in the form of the Parental Stress scale developed by Berry & Jones (1995). The results of this study were 80% of the total respondents had a low level of parental stress and the remaining 20% had a moderate level of parental stress. None of the respondents had a high level of parental stress. Working mothers tend to have higher levels of parental stress than non-working mothers.
GAMBARAN PROGRAM PATTERN PADA IBU DI KABUPATEN KARAWANG
如今,虐待儿童的现象越来越普遍,而施暴者之一就是最亲近的人,其中之一就是父母。暴力的形式可以是身体虐待、语言虐待,甚至是心理虐待。虐待儿童会对儿童的成长产生长期的负面影响。暴力对儿童的影响包括儿童变得不健全、学习成绩下降、缺乏自信、自我概念不强,甚至会阻碍自身发展。影响父母(尤其是母亲)实施暴力的因素之一是父母压力过大。父母压力的定义是在扮演父母角色时感到不适或困难。通常情况下,这种困难是由母亲因子女的高要求而无法履行父母的职责造成的。父母压力的影响是,父母压力过大,会表现出不良的养育行为,使用严厉的管教方式,进行体罚,较少参与照顾子女,并以消极的方式看待自己的父母角色。因此,这会对儿童的发展产生影响。根据上述现象和解释,研究人员有兴趣研究母亲(尤其是卡拉旺地区的母亲)的父母压力描述。本研究采用描述性定量方法,以 Berry & Jones(1995 年)编制的父母压力量表为形式收集数据。研究结果显示,80% 的受访者父母压力水平较低,其余 20% 的受访者父母压力水平中等。没有受访者的父母压力水平较高。从就业状况来看,有工作的母亲比没有工作的母亲有更高的父母压力水平。 如今,虐待儿童的现象越来越普遍,而施暴者之一就是最亲近的人,其中之一就是他们的父母。暴力形式可以是身体暴力、语言暴力,甚至是心理暴力。虐待儿童会对儿童的成长产生负面影响,并具有长期性。虐待儿童的影响包括:儿童无法达到最佳状态、学习成绩下降、缺乏自信、自我概念差,这些都可能阻碍儿童的最佳发展。影响父母(尤其是母亲)虐待儿童的因素之一是父母压力过大。父母压力的定义是在履行父母职责时感到不适或困难。通常情况下,这种困难是由于对母亲的要求和期望过高,导致母亲无法履行其作为父母的职责。父母压力过大所造成的影响是,父母会表现出不良的养育行为,使用严厉的管教方式,进行体罚,较少参与养育子女,并以消极的方式看待自己的父母角色。鉴于上述现象和解释,研究人员有兴趣进一步了解父母对母亲的压力,尤其是在卡拉旺地区。本研究采用了描述性定量方法,以 Berry 和 Jones(1995 年)编制的父母压力量表为形式收集数据。研究结果显示,80% 的受访者父母压力水平较低,其余 20% 的受访者父母压力水平中等。没有一个受访者的父母压力水平较高。与不工作的母亲相比,工作母亲的父母压力水平往往较高。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信