{"title":"HUBUNGAN SEDENTARY LIFESTYLE DAN POLA TIDUR DENGAN KEJADIAN OBESITAS PADA REMAJA USIA 14-18 TAHUN","authors":"Fiqih Zakiyah Ilyas, Arneliwati, Aminatul Fitri","doi":"10.47539/jktp.v6i2.355","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Masa transisi antara masa kanak-kanak dan masa dewasa disebut dengan masa remaja. Sedentary lifestyle adalah mencakup aktivitas apa pun yang dilakukan di luar tempat tidur, dengan posisi paling umum atau dominan adalah duduk dan berbaring, serta jumlah kalori yang terbakar minimal. Semakin lama seseorang melakukan sedentary semakin besar kemungkinan seseorang untuk mengalami beberapa masalah kesehatan, termasuk obesitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara sedentary lifestyle dan pola tidur dengan kejadian obesitas. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif menggunakan desain cross-sectional di Pekanbaru. Sampel penelitian sebanyak 277 responden dengan menggunakan teknik stratified random sampling. Pengukuran sedendary lifestyle menggunakan Adolescent Sedentary Activity Questionnaire (ASAQ). Analisis bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian yang didapatkan karakteristik responden sebagian besar responden usia 16 tahun (51,4%) dan berjenis kelamin perempuan (58,5%). Sebanyak 66,4% remaja berada pada kategori sedentary lifestyle sedang. Ada hubungan hubungan antara sedentary lifestyle dengan kejadian obesitas pada remaja usia 14- 18 tahun (p= 0,031). Sedangkan pola tidur tidak berhubungan dengan kejadian obesitas (p=1,000). Sekolah dan orang tua dapat berperan aktif dalam memberikan edukasi dan fasilitas untuk mendukung gaya hidup aktif di kalangan remaja. Selain itu, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkaji faktor-faktor lain yang mungkin mempengaruhi kejadian obesitas pada remaja, termasuk pola makan, faktor genetik, dan lingkungan sosial. Abstract The transition period between childhood and adulthood is called adolescence. A sedentary lifestyle includes any activity conducted outside of bed, with the most common or dominant positions being sitting and lying down and minimal calories burned. The longer an individual engages in sedentary behavior, the greater the likelihood of experiencing several health problems, including obesity. This study aims to determine the relationship between a sedentary lifestyle and sleep patterns and the incidence of obesity. It employs a descriptive method using a cross-sectional design in Pekanbaru. The study sample consisted of 277 respondents, selected using stratified random sampling. Sedentary lifestyle measurement was conducted using the Adolescent Sedentary Activity Questionnaire (ASAQ). Bivariate analysis was carried out using the chi-square test. The results showed that most respondents were 16 (51.4%) and female (58.5%). About 66.4% of adolescents were in the moderate sedentary lifestyle category. There was a significant relationship between a sedentary lifestyle and the incidence of obesity in adolescents aged 14-18 years (p= 0.031). However, sleep patterns were not related to the incidence of obesity (p=1.000). Schools and parents can play an active role in providing education and facilities to support an active lifestyle among adolescents. Furthermore, further research is needed to examine other factors that may influence the incidence of obesity in adolescents, including dietary patterns, genetic factors, and the social environment.","PeriodicalId":127907,"journal":{"name":"JURNAL KEPERAWATAN TROPIS PAPUA","volume":"5 9","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL KEPERAWATAN TROPIS PAPUA","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47539/jktp.v6i2.355","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Masa transisi antara masa kanak-kanak dan masa dewasa disebut dengan masa remaja. Sedentary lifestyle adalah mencakup aktivitas apa pun yang dilakukan di luar tempat tidur, dengan posisi paling umum atau dominan adalah duduk dan berbaring, serta jumlah kalori yang terbakar minimal. Semakin lama seseorang melakukan sedentary semakin besar kemungkinan seseorang untuk mengalami beberapa masalah kesehatan, termasuk obesitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara sedentary lifestyle dan pola tidur dengan kejadian obesitas. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif menggunakan desain cross-sectional di Pekanbaru. Sampel penelitian sebanyak 277 responden dengan menggunakan teknik stratified random sampling. Pengukuran sedendary lifestyle menggunakan Adolescent Sedentary Activity Questionnaire (ASAQ). Analisis bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian yang didapatkan karakteristik responden sebagian besar responden usia 16 tahun (51,4%) dan berjenis kelamin perempuan (58,5%). Sebanyak 66,4% remaja berada pada kategori sedentary lifestyle sedang. Ada hubungan hubungan antara sedentary lifestyle dengan kejadian obesitas pada remaja usia 14- 18 tahun (p= 0,031). Sedangkan pola tidur tidak berhubungan dengan kejadian obesitas (p=1,000). Sekolah dan orang tua dapat berperan aktif dalam memberikan edukasi dan fasilitas untuk mendukung gaya hidup aktif di kalangan remaja. Selain itu, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkaji faktor-faktor lain yang mungkin mempengaruhi kejadian obesitas pada remaja, termasuk pola makan, faktor genetik, dan lingkungan sosial. Abstract The transition period between childhood and adulthood is called adolescence. A sedentary lifestyle includes any activity conducted outside of bed, with the most common or dominant positions being sitting and lying down and minimal calories burned. The longer an individual engages in sedentary behavior, the greater the likelihood of experiencing several health problems, including obesity. This study aims to determine the relationship between a sedentary lifestyle and sleep patterns and the incidence of obesity. It employs a descriptive method using a cross-sectional design in Pekanbaru. The study sample consisted of 277 respondents, selected using stratified random sampling. Sedentary lifestyle measurement was conducted using the Adolescent Sedentary Activity Questionnaire (ASAQ). Bivariate analysis was carried out using the chi-square test. The results showed that most respondents were 16 (51.4%) and female (58.5%). About 66.4% of adolescents were in the moderate sedentary lifestyle category. There was a significant relationship between a sedentary lifestyle and the incidence of obesity in adolescents aged 14-18 years (p= 0.031). However, sleep patterns were not related to the incidence of obesity (p=1.000). Schools and parents can play an active role in providing education and facilities to support an active lifestyle among adolescents. Furthermore, further research is needed to examine other factors that may influence the incidence of obesity in adolescents, including dietary patterns, genetic factors, and the social environment.