Suradjin Sutjipto, Indrawati Sumeru, William Supardjo, Sherrica Augustin Sucipto
{"title":"ASESMEN STRUKTUR GEDUNG BAJA EKSISTING BERDASARKAN ASCE 41-17","authors":"Suradjin Sutjipto, Indrawati Sumeru, William Supardjo, Sherrica Augustin Sucipto","doi":"10.25105/cesd.v6i2.18892","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Saat ini, setiap bangunan diwajibkan memiliki Sertifikat Laik Fungsi (SLF). Bangunan yang sudah ada diwajibkan untuk menjalani evaluasi struktural sebagai prasyarat untuk mendapatkan SLF. Melakukan penilaian struktural untuk bangunan yang relatif tua, dengan dokumen yang terbatas dan tanpa uji non-destruktif (NDT) karena keterbatasan anggaran, merupakan tantangan yang signifikan. Makalah ini akan menyajikan contoh hasil evaluasi dari sebuah bangunan struktural bertingkat 3 yang sudah ada di Jakarta. Sebuah model analitis dari sistem struktural, mendekati kondisi aktual bangunan yang sudah ada, dibuat berdasarkan pengamatan visual, pengukuran lapangan, dan informasi yang sangat terbatas. Evaluasi kemudian dilakukan menggunakan 3 prosedur: ASCE 41-17 Tier 1, Tier 2, dan gaya seismik proporsional, untuk mendapatkan gambaran kekuatan struktur bangunan dan informasi tentang lokasi mana yang akan mengalami kegagalan struktural pertama dalam kejadian gempa bumi yang parah. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa persyaratan keuletan anggota sistem tahan gaya seismik dan kekuatan sambungan sendi balok-kolom tidak dapat memenuhi kriteria penerimaan yang diharapkan. Dengan menggunakan hasil evaluasi ini, keputusan dapat diambil untuk langkah selanjutnya, seperti memperkuat struktur, membatasi penggunaan, atau meruntuhkan bangunan yang sudah ada.","PeriodicalId":103613,"journal":{"name":"INDONESIAN JOURNAL OF CONSTRUCTION ENGINEERING AND SUSTAINABLE DEVELOPMENT (CESD)","volume":"123 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"INDONESIAN JOURNAL OF CONSTRUCTION ENGINEERING AND SUSTAINABLE DEVELOPMENT (CESD)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.25105/cesd.v6i2.18892","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Saat ini, setiap bangunan diwajibkan memiliki Sertifikat Laik Fungsi (SLF). Bangunan yang sudah ada diwajibkan untuk menjalani evaluasi struktural sebagai prasyarat untuk mendapatkan SLF. Melakukan penilaian struktural untuk bangunan yang relatif tua, dengan dokumen yang terbatas dan tanpa uji non-destruktif (NDT) karena keterbatasan anggaran, merupakan tantangan yang signifikan. Makalah ini akan menyajikan contoh hasil evaluasi dari sebuah bangunan struktural bertingkat 3 yang sudah ada di Jakarta. Sebuah model analitis dari sistem struktural, mendekati kondisi aktual bangunan yang sudah ada, dibuat berdasarkan pengamatan visual, pengukuran lapangan, dan informasi yang sangat terbatas. Evaluasi kemudian dilakukan menggunakan 3 prosedur: ASCE 41-17 Tier 1, Tier 2, dan gaya seismik proporsional, untuk mendapatkan gambaran kekuatan struktur bangunan dan informasi tentang lokasi mana yang akan mengalami kegagalan struktural pertama dalam kejadian gempa bumi yang parah. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa persyaratan keuletan anggota sistem tahan gaya seismik dan kekuatan sambungan sendi balok-kolom tidak dapat memenuhi kriteria penerimaan yang diharapkan. Dengan menggunakan hasil evaluasi ini, keputusan dapat diambil untuk langkah selanjutnya, seperti memperkuat struktur, membatasi penggunaan, atau meruntuhkan bangunan yang sudah ada.