PENGARUH PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN TERHADAP RETENSI KARYAWAN DAN KEPUASAN KERJA DENGAN KETERIKATAN KARYAWAN SEBAGAI VARIABEL MEDIASI (STUDI EMPIRIS PADA GENERASI Y DAN Z DI WILAYAH JABODETABEK)
{"title":"PENGARUH PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN TERHADAP RETENSI KARYAWAN DAN KEPUASAN KERJA DENGAN KETERIKATAN KARYAWAN SEBAGAI VARIABEL MEDIASI (STUDI EMPIRIS PADA GENERASI Y DAN Z DI WILAYAH JABODETABEK)","authors":"Lamtioma Franita Panggabean, Gabriella Apriliana, Nyimas Ratna Kinnary","doi":"10.56971/jwi.v8i2.282","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Perubahan yang semakin kompleks dari waktu ke waktu karena adanya kemajuan teknologi,perubahan keadaan pasar, persaingan kompetitif, dan tuntutan konsumen yang terus meningkat. Sehingga perlu meresponi hal ini melalui peningkatan kinerja agar dapat bertahan. Keberhasilan organisasi tidak terlepas dari peran karyawan dalam mendukung proses pencapaian tujuan perusahaan. Sehingga penting untuk mengelola kompetensi yang dimiliki karyawan dapat menunjang kinerjanya dalam perusahaan. Selain itu perusahaan perlu mempertahankan karyawan yang berbakat untuk bersedia tetap tinggal melalui strategi retensi dan memberikan kepuasankerja bagi karyawan. Penelitian ini dilakukan dengan memperhatikan kohort generasi Y dan Z yang mendominasi usia produktif di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pelatihan dan pengembangan terhadap retensi karyawan dan kepuasan kerja. Penelitian ini juga menggunakan keterikatan karyawan sebagai variable mediasi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pengolahan data menggunakan Structural Equation Modelling (SEM). Sampel pada penelitian ini sebanyak 158 karyawan mencakup generasi Y akhir dan generasi Z awal. Adapun pengujian dalam penelitian ini menggunakan perangkat lunak smartPLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan dan pengembangan memberikan pengaruh positif terhadap keterikatan karyawan. Pengaruh yang sama juga diberikan pelatihan dan pengembangan terhadap retensi karyawan dan kepuasan kerja. Keterikatan karyawan juga mampu memediasi secara parsial pengaruh pelatihan dan pengembangan terhadap kepuasan kerja dan retensi karyawan. Oleh sebab itu, pelatihan dan pengembangan pada generasi Y dan Z dapat digunakan oleh perusahaan sebagai salah satu strategi dalam meretensi karyawan dan memberikan kepuasan kerja.","PeriodicalId":284440,"journal":{"name":"Jurnal Kewidyaiswaraan","volume":"102 10","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-12-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kewidyaiswaraan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.56971/jwi.v8i2.282","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Perubahan yang semakin kompleks dari waktu ke waktu karena adanya kemajuan teknologi,perubahan keadaan pasar, persaingan kompetitif, dan tuntutan konsumen yang terus meningkat. Sehingga perlu meresponi hal ini melalui peningkatan kinerja agar dapat bertahan. Keberhasilan organisasi tidak terlepas dari peran karyawan dalam mendukung proses pencapaian tujuan perusahaan. Sehingga penting untuk mengelola kompetensi yang dimiliki karyawan dapat menunjang kinerjanya dalam perusahaan. Selain itu perusahaan perlu mempertahankan karyawan yang berbakat untuk bersedia tetap tinggal melalui strategi retensi dan memberikan kepuasankerja bagi karyawan. Penelitian ini dilakukan dengan memperhatikan kohort generasi Y dan Z yang mendominasi usia produktif di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pelatihan dan pengembangan terhadap retensi karyawan dan kepuasan kerja. Penelitian ini juga menggunakan keterikatan karyawan sebagai variable mediasi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pengolahan data menggunakan Structural Equation Modelling (SEM). Sampel pada penelitian ini sebanyak 158 karyawan mencakup generasi Y akhir dan generasi Z awal. Adapun pengujian dalam penelitian ini menggunakan perangkat lunak smartPLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan dan pengembangan memberikan pengaruh positif terhadap keterikatan karyawan. Pengaruh yang sama juga diberikan pelatihan dan pengembangan terhadap retensi karyawan dan kepuasan kerja. Keterikatan karyawan juga mampu memediasi secara parsial pengaruh pelatihan dan pengembangan terhadap kepuasan kerja dan retensi karyawan. Oleh sebab itu, pelatihan dan pengembangan pada generasi Y dan Z dapat digunakan oleh perusahaan sebagai salah satu strategi dalam meretensi karyawan dan memberikan kepuasan kerja.
以员工敬业度为中介变量,培训与发展对员工留任和工作满意度的影响(对 Jabodetabek 地区 Y 世代和 Z 世代的实证研究)。
随着时间的推移,技术的进步、市场环境的变化、竞争的激烈以及消费者需求的增加,这些变化越来越复杂。因此,为了生存,有必要通过提高绩效来应对这种变化。组织的成功离不开员工在支持实现公司目标过程中所发挥的作用。因此,必须对员工的能力进行管理,以支持他们在公司的表现。此外,企业还需要通过挽留策略留住优秀员工,让他们愿意留下来,并为员工提供工作满意度。本研究关注的是在印尼生产年龄段占主导地位的Y世代和Z世代群体。本研究旨在确定培训和发展对员工留任和工作满意度的影响。本研究还将员工敬业度作为中介变量。本研究采用定量方法,使用结构方程模型(SEM)进行数据处理。本研究的样本为 158 名员工,其中包括 "Y 后一代 "和 "Z 先一代"。本研究使用 smartPLS 软件进行测试。结果显示,培训和发展对员工敬业度有积极影响。培训与发展对员工保留率和工作满意度也有同样的影响。员工敬业度还能部分调节培训与发展对工作满意度和员工保留率的影响。因此,企业可以将 Y 代和 Z 代员工的培训与发展作为留住员工和提供工作满意度的策略之一。