Perubahan Lahan Mangrove di Pesisir Utara Teluk Banten

IF 0.5 4区 地球科学 Q3 Earth and Planetary Sciences
Amalia Narya Saleha, Ferry Dwi Cahyadi, Agung Setyo Sasongko
{"title":"Perubahan Lahan Mangrove di Pesisir Utara Teluk Banten","authors":"Amalia Narya Saleha, Ferry Dwi Cahyadi, Agung Setyo Sasongko","doi":"10.14710/jmr.v12i4.40294","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kawasan pesisir utara Teluk Banten Secara geografis mencakup 6 kecamatan yang mengalami peningkatan kegiatan industri sehingga mengancam ekosistem mangrove serta biota yang berasosiasi di dalam kawasan pesisir tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui luas lahan yang berubah dan genus mangrove yang beradaptasi di kawasan pesisir utara Teluk Banten. Metode penelitian yang dilakukan dalam kajian ini adalah kuantitatif deksriptif menggunakan analisis NDVI yang meliputi pengolahan data citra tahun 2017 dan 2022 menggunakan perangkat lunak ArcGIS kemudian dilakukan observasi lapangan untuk mengetahui genus mangrove yang beradaptasi di kawasan tersebut. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini bahwa dari 6 kecamatan hanya ditemukan 3 kecamatan yang masih memiliki kawasan ekostem mangrove yaitu Kecamatan Kasemen, Pontang dan Tirtayasa. Sedangkan Kecamatan Pulo Ampel, Bojonegara dan Kramatwatu hampir didominasi oleh kawasan industri. Dalam waktu 5 tahun telah terjadi pengurangan luas lahan mangrove sebesar 1,027 ha dari total awal pada tahun 2017 seluas 39,794 ha. Kemudian, ditemukan 3 genus di ketiga kecamatan tersebut yang mana genus Rhizopora mendominasi di Kecamatan Kasemen, Pontang dan Tirtayasa. Setiap wilayah mempunyai potensi dan manfaat tertentu bagi biota dan manusianya demikian hal tersebut akan terus meningkatkan kesejahteraan apabila adanya semangat berkolaborasi antar sesama elemen masyrakat untuk terus menjaga ekosistem. The coastal region of Banten Bay's northern area encompasses six sub-districts that are currently experiencing an increase in industrial activity. Unfortunately, this uptick poses a severe threat to the mangrove ecosystem and associated biota in the area. The aim of this research was to assess the extent of the land that has undergone changes and the mangrove genera that have adapted to the region. To achieve this, a descriptive quantitative method and NDVI analysis were utilized. Image data from 2017 and 2022 was processed using ArcGIS software, followed by field observations to identify the mangrove genus that is adapted to the area. The research findings indicate that only three of the six sub-districts (Kasemen, Pontang, and Tirtayasa) still have mangrove ecosystem areas, while the others (Pulo Ampel, Bojonegara, and Kramatwatu) are almost entirely dominated by industrial areas. The research also revealed that the area of mangrove land decreased by 1,027 ha over the past five years from the initial total of 39,794 ha in 2017. Furthermore, the study identified three genera in the three sub-districts, with the Rhizopora genus being the most dominant in Kasemen, Pontang, and Tirtayasa. Each region has unique potential and benefits for its biota and humans, making it crucial to continue collaborating and protecting the ecosystem to ensure the area's continued prosperity.","PeriodicalId":50153,"journal":{"name":"Journal of Marine Research","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.5000,"publicationDate":"2023-10-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Marine Research","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14710/jmr.v12i4.40294","RegionNum":4,"RegionCategory":"地球科学","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"Q3","JCRName":"Earth and Planetary Sciences","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Kawasan pesisir utara Teluk Banten Secara geografis mencakup 6 kecamatan yang mengalami peningkatan kegiatan industri sehingga mengancam ekosistem mangrove serta biota yang berasosiasi di dalam kawasan pesisir tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui luas lahan yang berubah dan genus mangrove yang beradaptasi di kawasan pesisir utara Teluk Banten. Metode penelitian yang dilakukan dalam kajian ini adalah kuantitatif deksriptif menggunakan analisis NDVI yang meliputi pengolahan data citra tahun 2017 dan 2022 menggunakan perangkat lunak ArcGIS kemudian dilakukan observasi lapangan untuk mengetahui genus mangrove yang beradaptasi di kawasan tersebut. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini bahwa dari 6 kecamatan hanya ditemukan 3 kecamatan yang masih memiliki kawasan ekostem mangrove yaitu Kecamatan Kasemen, Pontang dan Tirtayasa. Sedangkan Kecamatan Pulo Ampel, Bojonegara dan Kramatwatu hampir didominasi oleh kawasan industri. Dalam waktu 5 tahun telah terjadi pengurangan luas lahan mangrove sebesar 1,027 ha dari total awal pada tahun 2017 seluas 39,794 ha. Kemudian, ditemukan 3 genus di ketiga kecamatan tersebut yang mana genus Rhizopora mendominasi di Kecamatan Kasemen, Pontang dan Tirtayasa. Setiap wilayah mempunyai potensi dan manfaat tertentu bagi biota dan manusianya demikian hal tersebut akan terus meningkatkan kesejahteraan apabila adanya semangat berkolaborasi antar sesama elemen masyrakat untuk terus menjaga ekosistem. The coastal region of Banten Bay's northern area encompasses six sub-districts that are currently experiencing an increase in industrial activity. Unfortunately, this uptick poses a severe threat to the mangrove ecosystem and associated biota in the area. The aim of this research was to assess the extent of the land that has undergone changes and the mangrove genera that have adapted to the region. To achieve this, a descriptive quantitative method and NDVI analysis were utilized. Image data from 2017 and 2022 was processed using ArcGIS software, followed by field observations to identify the mangrove genus that is adapted to the area. The research findings indicate that only three of the six sub-districts (Kasemen, Pontang, and Tirtayasa) still have mangrove ecosystem areas, while the others (Pulo Ampel, Bojonegara, and Kramatwatu) are almost entirely dominated by industrial areas. The research also revealed that the area of mangrove land decreased by 1,027 ha over the past five years from the initial total of 39,794 ha in 2017. Furthermore, the study identified three genera in the three sub-districts, with the Rhizopora genus being the most dominant in Kasemen, Pontang, and Tirtayasa. Each region has unique potential and benefits for its biota and humans, making it crucial to continue collaborating and protecting the ecosystem to ensure the area's continued prosperity.
班腾湾北岸红树林的变化
班腾湾北岸从地理上讲包括6个地区,这些地区的工业活动不断增加,威胁着沿海地区的红树林生态系统和相关生物。本研究的目的是了解班腾湾北部沿海地区不断变化的土地面积和适应能力强的红树林属。本研究采用的研究方法是定量部门部门分析,其中包括2017年和2022年的图像数据处理分析,使用ArcGIS软件进行现场观察,了解该区域适应的mangrove属。这项研究发现,在6个地区中只发现3个还保留着生态公园mangrove地区的地方,那就是ka水泥、Pontang和tirtasti地区。与此同时,Bojonegara和Kramatwatu街道几乎完全被工业区所控制。在5年的时间里,红树林的面积从2017年总面积减少了1027公顷,共39.794公顷。接下来,在这三个地方发现了三个属,其中一个是rhizo启动属,在kadam, Pontang和tirta把亚省占主导地位。每一个地区都有生物和人类的潜力和好处,因此,如果共同关心的元素之间的合作精神继续维持生态系统,这些领域将继续促进繁荣。班腾湾北部的海岸地区吞并了6个区域,这些区域最近经历了工业化活动的增加。不幸的是,这个uptick对mangcove ecosystem和该地区的生物连接有几个威胁。这项研究的目标是评估土地的存在,这些土地已经发生了变化,农民已经适应了该地区。要实现这一点,一种描述量方法和NDVI分析是功利分析。来自2017年和2022年的数据图像使用了来自场观测的ArcGIS软件,以识别自适应该区域的mangrove属。研究结果显示,只有六分之一的地区(ka水泥、Pontang和省长)仍然保留着生态系统区域,而其他人(Pulo Ampel、Bojonegara和Kramatwatu)几乎完全被工业领域所控制。这项研究还揭示,2017年5年以来,红树林地区共通过39.794公顷的过去5年被揭开。研究发现,三分之一地区有三代人,rhizo助理属是最有主导权的战士。每个区域对其生物和人类都有独特的潜力和贡献,使其核心致力于继续开发和保护生态系统,以确保该区域继续繁荣。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
Journal of Marine Research
Journal of Marine Research 地学-海洋学
自引率
0.00%
发文量
1
审稿时长
3 months
期刊介绍: The Journal of Marine Research publishes peer-reviewed research articles covering a broad array of topics in physical, biological and chemical oceanography. Articles that deal with processes, as well as those that report significant observations, are welcome. In the area of biology, studies involving coupling between ecological and physical processes are preferred over those that report systematics. Authors benefit from thorough reviews of their manuscripts, where an attempt is made to maximize clarity. The time between submission and publication is kept to a minimum; there is no page charge.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信