{"title":"STUDI STILISTIKA AYAT KISAH NABI ADAM Q.S. AL-BAQARAH DAN Q.S. AL-A’RĀF","authors":"Syahrul Rahman","doi":"10.24235/diyaafkar.v11i1.13326","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This article examines the editorial differences between Adam's story verses, which are spread across two surahs, al-Baqarah and al A'raf. The academic discussion in this study begins with the assumption of some Western scholars who think that the language of the Quran is not systematic, there is no coherence between sentences, and language styles that jump up and down confuse the reader. The negatif stigma built by Western scholars is contrary to the theory of miracles in the Qur'an promoted by commentators. The Muslim scholars (mufassir) had emphasized the importance of the Quran's language as part of its miracles. This article traces the form of editorial similarity in the verses of the Quran contained in the two surahs above and is analyzed using a descriptive analysis approach. The object of this library research is the verses of the stories of Prophet Adam in surah al-Baqarah and al A'raf. The stylistic approach of the Quran is considered capable of testing the validity of the research’s result by Western scholars who negatifly judge the language style of the Quran. The findings of this research confirm the miraculous inimitability of Quranic expressions. It also refutes some Western theories regarding the unsystematic language of the Quran. Artikel ini fokus mengkaji perbedaan redaksi ayat kisah Nabi Adam yang tersebar di dua surah, surah al-Baqarah dan surah al-A’raf. Diskusi akademis pada penelitian ini berawal dari asumsi sebagian sarjana Barat yang beranggapan bahwa bahasa al-Qur’an tidak sistematis, tidak adanya koherensi antar kalimat dan gaya bahasa yang loncat-loncat membuat pembaca bingung. Stigma negatif yang dibangun Sarjana Barat ini bertolak belakang dengan teori kemukjizatan bahasa al-Qur’an yang diusung oleh para sarjana tafsir. Jauh sebelumnya, para ulama tafsir al-Qur’an sudah menyuarakan adanya keistimewaan bahasa al-Qur’an dan ia bahagian dari kemukjizatan al-Quran. Artikel ini melacak bentuk kemiripan redaksi ayat al-Qur’an yang termuat di dua surah di atas dan dianalisa dengan menggunakan pendekatan analisis eksplanatori, yaitu menjelaskan bagaimana tingginya sastra bahasa al-Qur’an dalam ber-ta’bir. Penelitian ini murni penelitian kepustakaan dengan menjadikan ayat kisah Nabi Adam yang tercantum dalam surah al-Baqarah dan surah al-A’raf sebagai objek penelitian. Pendekatan stilistika al-Qur’an dianggap mampu untuk menguji kevalidan hasil penelitian sarjana Barat yang menilai negatif terhadap gaya bahasa al-Quran. Temuan penelitan ini adalah mengkonfirmasi adanya miraculous inimitability of Quranic expressions, keindahan bahasa al-Qur’an tiada tandingan. Sekaligus membantah sebagian teori Barat terkait ketidaksistematikan bahasa al-Qur’an.","PeriodicalId":33144,"journal":{"name":"AlBayan Jurnal Studi AlQuran dan Tafsir","volume":"49 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-09-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"AlBayan Jurnal Studi AlQuran dan Tafsir","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24235/diyaafkar.v11i1.13326","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
This article examines the editorial differences between Adam's story verses, which are spread across two surahs, al-Baqarah and al A'raf. The academic discussion in this study begins with the assumption of some Western scholars who think that the language of the Quran is not systematic, there is no coherence between sentences, and language styles that jump up and down confuse the reader. The negatif stigma built by Western scholars is contrary to the theory of miracles in the Qur'an promoted by commentators. The Muslim scholars (mufassir) had emphasized the importance of the Quran's language as part of its miracles. This article traces the form of editorial similarity in the verses of the Quran contained in the two surahs above and is analyzed using a descriptive analysis approach. The object of this library research is the verses of the stories of Prophet Adam in surah al-Baqarah and al A'raf. The stylistic approach of the Quran is considered capable of testing the validity of the research’s result by Western scholars who negatifly judge the language style of the Quran. The findings of this research confirm the miraculous inimitability of Quranic expressions. It also refutes some Western theories regarding the unsystematic language of the Quran. Artikel ini fokus mengkaji perbedaan redaksi ayat kisah Nabi Adam yang tersebar di dua surah, surah al-Baqarah dan surah al-A’raf. Diskusi akademis pada penelitian ini berawal dari asumsi sebagian sarjana Barat yang beranggapan bahwa bahasa al-Qur’an tidak sistematis, tidak adanya koherensi antar kalimat dan gaya bahasa yang loncat-loncat membuat pembaca bingung. Stigma negatif yang dibangun Sarjana Barat ini bertolak belakang dengan teori kemukjizatan bahasa al-Qur’an yang diusung oleh para sarjana tafsir. Jauh sebelumnya, para ulama tafsir al-Qur’an sudah menyuarakan adanya keistimewaan bahasa al-Qur’an dan ia bahagian dari kemukjizatan al-Quran. Artikel ini melacak bentuk kemiripan redaksi ayat al-Qur’an yang termuat di dua surah di atas dan dianalisa dengan menggunakan pendekatan analisis eksplanatori, yaitu menjelaskan bagaimana tingginya sastra bahasa al-Qur’an dalam ber-ta’bir. Penelitian ini murni penelitian kepustakaan dengan menjadikan ayat kisah Nabi Adam yang tercantum dalam surah al-Baqarah dan surah al-A’raf sebagai objek penelitian. Pendekatan stilistika al-Qur’an dianggap mampu untuk menguji kevalidan hasil penelitian sarjana Barat yang menilai negatif terhadap gaya bahasa al-Quran. Temuan penelitan ini adalah mengkonfirmasi adanya miraculous inimitability of Quranic expressions, keindahan bahasa al-Qur’an tiada tandingan. Sekaligus membantah sebagian teori Barat terkait ketidaksistematikan bahasa al-Qur’an.
先知亚当的故事》(Q.S. al-Baqarah and Q.S. al-a'rāf )诗篇的文体研究
这篇文章探讨了亚当的故事经文之间的编辑差异,这些经文分布在两个苏拉,al- baqarah和al- A'raf。本研究的学术讨论始于一些西方学者的假设,他们认为古兰经的语言没有系统,句子之间没有连贯性,语言风格上下跳跃,使读者感到困惑。西方学者所建立的负面污名与评论家所提倡的古兰经奇迹理论相反。穆斯林学者(mufassir)强调古兰经语言作为其奇迹的一部分的重要性。这篇文章追溯了《古兰经》中包含的两个章节的编辑相似的形式,并使用描述性分析方法进行了分析。这个图书馆研究的对象是先知亚当的故事在苏拉al- baqarah和al- A'raf的诗句。西方学者对《古兰经》的语言风格持否定态度,认为《古兰经》的文体研究方法能够检验研究结果的有效性。这项研究的结果证实了古兰经表达的不可思议的不可模仿性。它也驳斥了一些西方关于《古兰经》语言不系统的理论。Artikel ini fokus mengkaji perbedaan reaksi ayat kisah Nabi Adam yang tersebar di dua苏拉,苏拉al-Baqarah和苏拉al-A 'raf。Diskusi akais pada penelitian ini berawal dari asumsi sebagian sarjana barjana yang beranggapan bahwa bahasa al- quaran sistematis, tidak adanya koherensi antar kalimat dan gaya bahasa yang loncat-loncat成员pembaca bingung。污名阴性yang dibgun Sarjana Barat ini bertolak belakang dengan teori kemukjizatan bahasa al- quuran yang diusung oleh para Sarjana tafsir。《古兰经》副主席乔·塞贝伦尼亚说:“古兰经是我的,我是你的,我是你的。”《古兰经》的翻译是:《古兰经》的翻译是:《古兰经》的翻译是:《古兰经》的翻译是:《古兰经》的翻译是:《古兰经》的翻译是:《古兰经》的翻译是:《古兰经》。Penelitian ini murni Penelitian kepustakaan dengan menjadikan ayat kisah Nabi Adam yang tercantum dalam surah al- baarah dan surah al-A 'raf sebagai object Penelitian。Pendekatan stilistika al-古兰经dianggap mampu untuk menguji kevalidan hasil penelitian sarjana Barat yang menilai阴性terhadap gaya bahasa al-古兰经。Temuan penelitan ini adalah mengkonfirmasi adanya神奇的可兰经表达的不可模仿性,keindahan bahasa al- quuran tiada taningan。Sekaligus membantah sebagian teori Barat terkait ketidaksistematikan bahasa al- quan。