{"title":"Clustering and Risk Analysis of The Earthquake in Sulawesi Using Mini Batch K-Means, K-Medoids, and Maximum Likelihood Method","authors":"Amirin Kusmiran","doi":"10.22373/ekw.v8i2.13027","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract: The earthquake events have been widely analyzed using a statistical approach. Therefore, the sole purpose of this research is clustering and risk analysis of earthquake events based on the combination of machine learning and statistics. The machine learning, conducted by Mini Batch K-Means and K-Medoids, is validated by the Davies-Bouldin index method to earthquake events cluster. Furthermore, the statistics approach conducted by the maximum likelihood method is to estimate the b-value and a-value of earthquake events. The data used in the earthquake events analysis in Sulawesi have a magnitude 5 SR during the period 1980-2022. The results show that the Mini Batch K-Means method is more efficient and accurate than the K-Medoids, and can cluster the earthquakes, namely cluster 0 below 100 km (shallow earthquake), cluster 1 above 100 km to 350 km (medium earthquake), cluster 2 above 350 km (deep earthquake), while K-Medoids method has two clusters namely cluster 0 below 100 km (shallow earthquake), and cluster 1 above 100 km to 350 km. The regions with b-value and a-value less than 0.9 and 7.5, respectively, and in cluster 0, namely the western part of North Sulawesi, Gorontalo, Middle Sulawesi, and West Sulawesi Province, are as vulnerable to earthquake disasters. Meanwhile, the region in cluster 1 and cluster 2 with b-value and a-value more than 0.9 and 7.5 respectively namely South Sulawesi, the Northern part of North Sulawesi, and Southeast Sulawesi Province, are categorized as minor earthquake disasters. Furthermore, the clustering and risk analysis based on these methods results are good performance, which has recognised cluster and vulnerability of the earthquake events.Abstrak: Kejadian gempa bumi telah banyak dianalisis dengan menggunakan pendekatan statistik. Oleh karena itu, tujuan penelitian untuk menganalisis kejadian gempa dengan menggunakan kombinasi pendekatan machine learning dengan statistik. Pendekatan machine learning dilakukan dengan metode baru yakni metode Mini Batch K-Means dan K-Medoids yang divalidasi dengan metode Davies-Bouldin indeks yang digunakan untuk mengklaster kejadian gempa, sedangkan pendekatan secara statistik dilakukan dengan metode maximum likelihood untuk mengestimasi kerentanan gempa bumi berdasarkan nilai-b dan nilai-a. Data yang digunakan yakni data kejadian gempa di Sulawesi dengan magnitudo ≥ 5 SR dengan periode 1980-2022. Hasil menunjukan bahwa metode Mini Batch K-Means lebih effisien dan akurat dibandingkan dengan metode K-Medoids, dan mengklasifikasi tiga klaster kedalaman gempa, yakni klaster 0 dengan kedalaman kurang dari 100 km (gempa dangkal), klaster 1 dengan kedalaman diantara 100 km dengan 350 km (gempa menengah), klaster 2 dengan kedalaman lebih dari 350 km (gempa dalam). Sementara metode K-Medoids dua klaster kedalama gempa, yakni klaster 0 dengan kedalaman dibawah 100 km (gempa dangkal), dan klaster 1 dengan kedalaman lebih dari 100 km. Beberapa wilayah yang mempunyai nilai-b dan nilai-a secara berurutan kurang dari 0,9 dan 7,5 dan termasuk ke dalam klaster 0, yakni Provinsi Sulawesi Utara bagian barat, Gorontalo, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Barat dikategorikan rawan terhadap bencana gempa; Sedangkan wilayah yang termasuk ke dalam klaster 1 dan klaster 2 dengan nilai-b dan nilai-a secara berurutan lebih dari 0,9 dan 7,5 yakni Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara bagian Utara, dan Sulawesi Tenggara dikategorikan sebagai rendah terhadap bencana gempa. Dengan demikian, kedua metode dapat digunakan untuk meng-klaster gempa dan identifikasi kerentanan kejadian gempa bumi.","PeriodicalId":491736,"journal":{"name":"Elkawnie: journal of islamic science and technology","volume":"60 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-08-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Elkawnie: journal of islamic science and technology","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22373/ekw.v8i2.13027","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Abstract: The earthquake events have been widely analyzed using a statistical approach. Therefore, the sole purpose of this research is clustering and risk analysis of earthquake events based on the combination of machine learning and statistics. The machine learning, conducted by Mini Batch K-Means and K-Medoids, is validated by the Davies-Bouldin index method to earthquake events cluster. Furthermore, the statistics approach conducted by the maximum likelihood method is to estimate the b-value and a-value of earthquake events. The data used in the earthquake events analysis in Sulawesi have a magnitude 5 SR during the period 1980-2022. The results show that the Mini Batch K-Means method is more efficient and accurate than the K-Medoids, and can cluster the earthquakes, namely cluster 0 below 100 km (shallow earthquake), cluster 1 above 100 km to 350 km (medium earthquake), cluster 2 above 350 km (deep earthquake), while K-Medoids method has two clusters namely cluster 0 below 100 km (shallow earthquake), and cluster 1 above 100 km to 350 km. The regions with b-value and a-value less than 0.9 and 7.5, respectively, and in cluster 0, namely the western part of North Sulawesi, Gorontalo, Middle Sulawesi, and West Sulawesi Province, are as vulnerable to earthquake disasters. Meanwhile, the region in cluster 1 and cluster 2 with b-value and a-value more than 0.9 and 7.5 respectively namely South Sulawesi, the Northern part of North Sulawesi, and Southeast Sulawesi Province, are categorized as minor earthquake disasters. Furthermore, the clustering and risk analysis based on these methods results are good performance, which has recognised cluster and vulnerability of the earthquake events.Abstrak: Kejadian gempa bumi telah banyak dianalisis dengan menggunakan pendekatan statistik. Oleh karena itu, tujuan penelitian untuk menganalisis kejadian gempa dengan menggunakan kombinasi pendekatan machine learning dengan statistik. Pendekatan machine learning dilakukan dengan metode baru yakni metode Mini Batch K-Means dan K-Medoids yang divalidasi dengan metode Davies-Bouldin indeks yang digunakan untuk mengklaster kejadian gempa, sedangkan pendekatan secara statistik dilakukan dengan metode maximum likelihood untuk mengestimasi kerentanan gempa bumi berdasarkan nilai-b dan nilai-a. Data yang digunakan yakni data kejadian gempa di Sulawesi dengan magnitudo ≥ 5 SR dengan periode 1980-2022. Hasil menunjukan bahwa metode Mini Batch K-Means lebih effisien dan akurat dibandingkan dengan metode K-Medoids, dan mengklasifikasi tiga klaster kedalaman gempa, yakni klaster 0 dengan kedalaman kurang dari 100 km (gempa dangkal), klaster 1 dengan kedalaman diantara 100 km dengan 350 km (gempa menengah), klaster 2 dengan kedalaman lebih dari 350 km (gempa dalam). Sementara metode K-Medoids dua klaster kedalama gempa, yakni klaster 0 dengan kedalaman dibawah 100 km (gempa dangkal), dan klaster 1 dengan kedalaman lebih dari 100 km. Beberapa wilayah yang mempunyai nilai-b dan nilai-a secara berurutan kurang dari 0,9 dan 7,5 dan termasuk ke dalam klaster 0, yakni Provinsi Sulawesi Utara bagian barat, Gorontalo, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Barat dikategorikan rawan terhadap bencana gempa; Sedangkan wilayah yang termasuk ke dalam klaster 1 dan klaster 2 dengan nilai-b dan nilai-a secara berurutan lebih dari 0,9 dan 7,5 yakni Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara bagian Utara, dan Sulawesi Tenggara dikategorikan sebagai rendah terhadap bencana gempa. Dengan demikian, kedua metode dapat digunakan untuk meng-klaster gempa dan identifikasi kerentanan kejadian gempa bumi.
摘要:地震事件已广泛应用统计方法进行分析。因此,本研究的唯一目的是基于机器学习和统计学相结合的地震事件聚类和风险分析。采用Mini Batch K-Means和K-Medoids进行机器学习,并通过Davies-Bouldin指数方法对地震事件聚类进行验证。此外,最大似然法的统计方法是估计地震事件的b值和a值。苏拉威西岛地震事件分析中使用的数据在1980-2022年期间为5级SR。结果表明,与K-Medoids方法相比,Mini Batch K-Means方法效率更高,精度更高,可以对100 km以下的0类地震(浅源地震)、100 km ~ 350 km以上的1类地震(中源地震)、350 km以上的2类地震(深源地震)进行聚类,而K-Medoids方法有100 km以下的0类地震(浅源地震)、100 km ~ 350 km以上的1类地震(深源地震)两个聚类。b值和a值分别小于0.9和7.5的区域,即北苏拉威西省西部、Gorontalo省、中苏拉威西省和西苏拉威西省,在集群0中同样容易发生地震灾害。同时,集群1和集群2中b值和a值分别大于0.9和7.5的区域,即南苏拉威西省、北苏拉威西省北部和苏拉威西省东南部,被归类为轻微地震灾害。此外,基于这些方法的聚类和风险分析结果具有良好的性能,识别了地震事件的聚类性和易损性。【摘要】:北京、成都、成都、成都、成都、成都、成都、成都等地的统计。Oleh karena itu, tujuan penelitian untuk menganaliskejadian gempa dengan menggunakan kombinasi pendekatan机器学习dengan统计。Pendekatan机器学习dilakukan dengan方法baru yakni方法Mini Batch K-Means dan k - mediids yang divalidasi dengan方法Davies-Bouldin indeks yang digunakan untuk mengklaster kejadian genpa, sedangkan Pendekatan secara统计dilakukan dengan方法最大似然untuk mengestimasi kerentanan genpa bumi berdasarkan nilai-b dan nilai-a。资料yang digunakan yakni资料kejadian gempa di Sulawesi dengan震级≥5 SR dengan期1980-2022。Hasil menunjukan bahwa metode Mini Batch K-Means lebih effisien dan akurat dibandingkan dengan metode k - mediids, dan mengklasifikasi tiga klaster kedalaman gempa, yakni klaster 0 dengan kedalaman kurang dari 100 km (gempa dangkal), klaster 1 dengan kedalaman diantara 100 km (dengan 350 km (gempa menengah)), klaster 2 dengan kedalaman lebih dari 350 km (gempa dalam)。Sementara mede k - mediids dua klaster kedalama gempa, yakni klaster 0 dengan kedalaman dibawah 100公里(gempa dangkal), dan klaster 1 dengan kedalaman lebih dari 100公里。Beberapa wilayah yang mempunyai nilai-b dan nilai-a secara berurutan kurang dari 0,9 dan 7,5 dan termasuk ke dalam klaster 0, yakni province苏拉威西乌塔拉巴吉巴拉,哥伦塔洛,苏拉威西登加,丹苏拉威西巴拉dikategorikan rawan terhadap bencana genpa;Sedangkan wilayah yang termasuk ke dalam klaster 1 dan klaster 2 dengan nilai-b dan nilai-a secara berurutan lebih dari 0,9 dan 7,5 yakni province . Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara bagian Utara, dan Sulawesi tengara dikategorikan sebagai rendah terhadap bencana gempa。邓甘德米克,克多瓦方法,鉴定孟克-克拉斯特菌群,鉴定克甘德米克-克拉斯特菌群。