{"title":"PENGGUNAAN TEPUNG KACANG KEDELAI HITAM (Glycine soja L. Merr) SEBAGAI MEDIA ALTERNATIF NUTRIENT AGAR (NA) UNTUK PERTUMBUHAN Staphylococcus aureus","authors":"Prity Dwi Apriliani, Iis Kurniati, Asep Dermawan, Asep Iin Nur Indra","doi":"10.34011/jks.v4i1.1490","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tepung Kacang Kedelai Hitam (Glycine soja L. Merr) sebagai Media Alternatif Pertumbuhan Staphylococcus aureus: Evaluasi Jumlah Koloni, Konsentrasi Optimum, dan pH. Kacang kedelai hitam memiliki kandungan protein berkisar 35,2% yang dapat digunakan sebagai nutrisi utama untuk pertumbuhan Staphylococcus aureus. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menentukan apakah tepung kacang kedelai hitam (Glycine soja L. Merr) dapat digunakan sebagai Media Alternatif pengganti Nutrient Agar (NA) untuk pertumbuhan S. aureus dan mengetahui jumlah koloni S. aureus yang tumbuh pada media alternatif serta konsentrasi dan pH optimum yang dapat digunakan untuk pertumbuhan S. aureus. Metode penelitian yang digunakan yaitu kuasi eksperimen yaitu S. aureus ditanam pada media tepung kacang kedelai hitam dengan variasi konsentrasi 2%, 4% dan 6% dengan variasi pH media 6, 7, dan 8. Hasil pengamatan selanjutnya akan dibandingkan dengan hasil pengamatan pada kelompok kontrol yang digunakan yaitu media Nutrient Agar. Berdasarkan uji Two Way ANOVA didapatkan pada konsentrasi 2% (Sig. 0.000) dan 6% (Sig. 0.025) terdapat perbedaan hasil yang signifikan terhadap kontrol, sedangkan pada konsentrasi 4% (Sig. 0.558) tidak ditemukan adanya perbedaan yang signifikan terhadap kontrol. Sehingga dapat disimpulkan bahwa konsentrasi 4% setara dengan kontrol media. Selain itu, pH optimum media untuk pertumbuhan S. aureus terletak pada pH 7 yaitu dapat dilihat pertumbuhan S. aureus yang meningkat dibandingkan dengan media pH 6 dan pH 8.","PeriodicalId":485404,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Siliwangi","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kesehatan Siliwangi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.34011/jks.v4i1.1490","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Tepung Kacang Kedelai Hitam (Glycine soja L. Merr) sebagai Media Alternatif Pertumbuhan Staphylococcus aureus: Evaluasi Jumlah Koloni, Konsentrasi Optimum, dan pH. Kacang kedelai hitam memiliki kandungan protein berkisar 35,2% yang dapat digunakan sebagai nutrisi utama untuk pertumbuhan Staphylococcus aureus. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menentukan apakah tepung kacang kedelai hitam (Glycine soja L. Merr) dapat digunakan sebagai Media Alternatif pengganti Nutrient Agar (NA) untuk pertumbuhan S. aureus dan mengetahui jumlah koloni S. aureus yang tumbuh pada media alternatif serta konsentrasi dan pH optimum yang dapat digunakan untuk pertumbuhan S. aureus. Metode penelitian yang digunakan yaitu kuasi eksperimen yaitu S. aureus ditanam pada media tepung kacang kedelai hitam dengan variasi konsentrasi 2%, 4% dan 6% dengan variasi pH media 6, 7, dan 8. Hasil pengamatan selanjutnya akan dibandingkan dengan hasil pengamatan pada kelompok kontrol yang digunakan yaitu media Nutrient Agar. Berdasarkan uji Two Way ANOVA didapatkan pada konsentrasi 2% (Sig. 0.000) dan 6% (Sig. 0.025) terdapat perbedaan hasil yang signifikan terhadap kontrol, sedangkan pada konsentrasi 4% (Sig. 0.558) tidak ditemukan adanya perbedaan yang signifikan terhadap kontrol. Sehingga dapat disimpulkan bahwa konsentrasi 4% setara dengan kontrol media. Selain itu, pH optimum media untuk pertumbuhan S. aureus terletak pada pH 7 yaitu dapat dilihat pertumbuhan S. aureus yang meningkat dibandingkan dengan media pH 6 dan pH 8.