{"title":"ANALISIS PEMASARAN JAGUNG HIBRIDA DARI DESA TANG KECAMATAN BOKAT KABUPATEN BUOL","authors":"Trisudawan Trisudawan, Marhawati Mappatoba","doi":"10.22487/agrotekbis.v11i5.1832","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Jagung hibrida merupakan komoditi pertanian yang di usahatanikan oleh petani jagung yang ada di Desa Tang. Penelitian ini bertujuan menganalisis pemasaran jagung pada masing-masing saluran pemasaran jagung hibrida dari Desa Tang Kecamatan Bokat Kabupaten Buol. Penelitian dilaksanakan pada Bulan Desember 2019–Bulan Februari 2020. Data yang dikumpulkan terkait dengan pemasaran jagung hibrida dari Desa Tang Kecamatan Bokat Kabupaten Buol adalah data dalam satu kali musim panen (Juni–Oktober 2019). Penentuan responden pada penelitian ini dipilih dengan menggunakan metode sampel acak sederhana (simple random sampling), jumlah responden sebanyak 32 dari 121 populasi. Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin dengan tingkat kesalahan (e) sebesar 0,15 (15%). Analisis yang digunakan adalah analisis saluran pemasaran, bagian harga, margin pemasaran, margin total, efisiensi pemasaran. Hasil penelitian menunjukan dua tipe saluran pemasaran yaitu saluran pemasaran pertama : Petani Pedagang Pengumpul Pedagang Besar Konsumen, saluran pemasaran kedua : Petani Pedagang Besar Konsumen. Bagian harga yang diterima petani dari saluran pertama yaitu sebesar 78,57%, sedangkan pada saluran kedua yaitu sebesar 88,10%. Margin pemasaran yang diperoleh dari saluran pertama sebesar Rp.900 dan margin pemasaran pada saluran kedua yaitu Rp.500. Nilai efisiensi pemasaran yang diperoleh pada saluran pertama sebesar 11,71% dan untuk saluran pemasaran yang kedua diperoleh nilai efisiensi pemasaran sebesar 11,02%, deengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin pendek saluran pemasaran maka semakin besar bagian harga yang diterima petani demikian pula sebaliknya, dan semakin panjang saluran pemasaran maka margin pemasaran akan semakin besar demikian pula sebaliknya.","PeriodicalId":474332,"journal":{"name":"AGROTEKBIS E-JURNAL ILMU PERTANIAN","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-10-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"AGROTEKBIS E-JURNAL ILMU PERTANIAN","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22487/agrotekbis.v11i5.1832","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Jagung hibrida merupakan komoditi pertanian yang di usahatanikan oleh petani jagung yang ada di Desa Tang. Penelitian ini bertujuan menganalisis pemasaran jagung pada masing-masing saluran pemasaran jagung hibrida dari Desa Tang Kecamatan Bokat Kabupaten Buol. Penelitian dilaksanakan pada Bulan Desember 2019–Bulan Februari 2020. Data yang dikumpulkan terkait dengan pemasaran jagung hibrida dari Desa Tang Kecamatan Bokat Kabupaten Buol adalah data dalam satu kali musim panen (Juni–Oktober 2019). Penentuan responden pada penelitian ini dipilih dengan menggunakan metode sampel acak sederhana (simple random sampling), jumlah responden sebanyak 32 dari 121 populasi. Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin dengan tingkat kesalahan (e) sebesar 0,15 (15%). Analisis yang digunakan adalah analisis saluran pemasaran, bagian harga, margin pemasaran, margin total, efisiensi pemasaran. Hasil penelitian menunjukan dua tipe saluran pemasaran yaitu saluran pemasaran pertama : Petani Pedagang Pengumpul Pedagang Besar Konsumen, saluran pemasaran kedua : Petani Pedagang Besar Konsumen. Bagian harga yang diterima petani dari saluran pertama yaitu sebesar 78,57%, sedangkan pada saluran kedua yaitu sebesar 88,10%. Margin pemasaran yang diperoleh dari saluran pertama sebesar Rp.900 dan margin pemasaran pada saluran kedua yaitu Rp.500. Nilai efisiensi pemasaran yang diperoleh pada saluran pertama sebesar 11,71% dan untuk saluran pemasaran yang kedua diperoleh nilai efisiensi pemasaran sebesar 11,02%, deengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin pendek saluran pemasaran maka semakin besar bagian harga yang diterima petani demikian pula sebaliknya, dan semakin panjang saluran pemasaran maka margin pemasaran akan semakin besar demikian pula sebaliknya.