Persepsi Tentang Pernikahan Pada Perempuan Dewasa Awal Yang Mengalami Fatherless

None Sri Wahyuni, None Asniar Khumas, None Eka Sufartianinsih Jafar
{"title":"Persepsi Tentang Pernikahan Pada Perempuan Dewasa Awal Yang Mengalami Fatherless","authors":"None Sri Wahyuni, None Asniar Khumas, None Eka Sufartianinsih Jafar","doi":"10.56799/peshum.v2i6.2380","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Setiap anak perempuan membutuhkan figur ayah, namun tidak semua anak perempuan bisa merasakan hal tersebut karena ketidakhadirannya ayah baik secara fisik maupun psikologis yang hal ini biasa dikenal dengan istilah fatherless. Penelitian ini bertujuan untuk menelusuri tentang bagaimana persepsi anak perempuan dewasa awal yang mengalami fatherless tentang pernikahan. Responden penelitian merupakan dua perempuan dewasa awal berusia 23 tahun. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus yang mengeksplor dua kasus. Kasus pertama yaitu karena ayah meninggal dan kasus kedua karena ayah berselingkuh. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara semi terstruktur. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pada responden yang ayahnya meninggal dan memiliki kesan baik pada ayah cenderung memberikan persepsi yang positif dan menjadikan ayahnya sebagai role model dalam memilih kriteria pasangan. Tetapi sebaliknya, responden yang ayahnya berselingkuh merasa takut untuk menikah karena kondisi keluarganya yang kurang harmonis, dan sulit untuk percaya terhadap laki-laki karena perilaku ayahnya. Faktor yang memengaruhi persepsi tentang pernikahan pada responden yaitu berdasarkan dari lingkungan keluarga terutama orang tua responden, serta pengalaman yang pernah dialami responden. Hasil dari penelitian ini dapat memberikan kontribusi berupa informasi mengenai persepsi tentang pernikahan pada perempuan dewasa awal yang mengalami fatherless dan sebagai acuan kepada partisipan dan masyarakat agar dapat mengatasi dampak fatherless yang memengaruhi cara bersikap terhadap pernikahan.","PeriodicalId":500565,"journal":{"name":"PESHUM Jurnal Pendidikan Sosial dan Humaniora","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-10-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"PESHUM Jurnal Pendidikan Sosial dan Humaniora","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.56799/peshum.v2i6.2380","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Setiap anak perempuan membutuhkan figur ayah, namun tidak semua anak perempuan bisa merasakan hal tersebut karena ketidakhadirannya ayah baik secara fisik maupun psikologis yang hal ini biasa dikenal dengan istilah fatherless. Penelitian ini bertujuan untuk menelusuri tentang bagaimana persepsi anak perempuan dewasa awal yang mengalami fatherless tentang pernikahan. Responden penelitian merupakan dua perempuan dewasa awal berusia 23 tahun. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus yang mengeksplor dua kasus. Kasus pertama yaitu karena ayah meninggal dan kasus kedua karena ayah berselingkuh. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara semi terstruktur. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pada responden yang ayahnya meninggal dan memiliki kesan baik pada ayah cenderung memberikan persepsi yang positif dan menjadikan ayahnya sebagai role model dalam memilih kriteria pasangan. Tetapi sebaliknya, responden yang ayahnya berselingkuh merasa takut untuk menikah karena kondisi keluarganya yang kurang harmonis, dan sulit untuk percaya terhadap laki-laki karena perilaku ayahnya. Faktor yang memengaruhi persepsi tentang pernikahan pada responden yaitu berdasarkan dari lingkungan keluarga terutama orang tua responden, serta pengalaman yang pernah dialami responden. Hasil dari penelitian ini dapat memberikan kontribusi berupa informasi mengenai persepsi tentang pernikahan pada perempuan dewasa awal yang mengalami fatherless dan sebagai acuan kepada partisipan dan masyarakat agar dapat mengatasi dampak fatherless yang memengaruhi cara bersikap terhadap pernikahan.
对早期成年女性婚姻缺乏信心的看法
每个女孩都需要父亲的形象,但并不是所有的女孩都能做到这一点,因为父亲既不在身体上,也不在心理上。本研究旨在探讨早期成年女孩对婚姻缺乏信心的看法。研究对象是两名23岁出头的成年女性。这项研究采用了两个案例研究的案例研究方法。第一个是爸爸去世,第二个是爸爸欺骗。数据收集技术采用半结构化访谈法。结果表明,父亲去世并对父亲有良好印象的受访者倾向于给予积极的看法,并使父亲成为选择伴侣标准的榜样。但是,与此相反,被欺骗的父亲害怕结婚,因为他的家庭条件不太和谐,很难相信男人,因为他父亲的行为。影响受访者对婚姻看法的因素是基于家庭环境,尤其是父母,以及他们的经验。本研究的结果可能有助于对经历无父性的早期成年女性的婚姻观念提供信息,并作为研究对象和社会的参考,以克服无父性对婚姻行为的影响。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信