{"title":"INTERPRETASI BASYIRUDDIN MAHMUD AHMAD ATAS AYAT-AYAT KHATAM Al-ANBIYA’ (ANALISIS KITAB TAFSIR AHMADIYAH: QURANUMMAJID)","authors":"None Sri Kurniati Yuzar","doi":"10.53649/at-tahfidz.v3i02.357","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Ahmadiyah merupakan suatu golongan yang melakukan gerakan pembaharuan dalam Islam yang memiliki jangkauan sangat luas. Kelompok yang mulanya muncul di India ini memiliki misi yang sangat kokoh yaitu menulis salinan terjemahan al-Qur’an kedalam berbagai bahasa di dunia, termasuk bahasa Indonesia. Berbagai kontroversi timbul akibat hadirnya golongan yang dinilai berbeda dari ajaran Islam pada umunya ini, terutama dalam persoalan klaim terhadap kenabian. Hadirnya terjemahan al-Qur’an versi Ahmadiyah dengan judul Quranummajid yang ditulis oleh Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad menuai respon yang beragam dari kalangan masyarakat Islam Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penafsiran Golongan Ahmadiyah dalam kitab Quranummajid terhadap ayat-ayat khatam al-Anbiya’. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan kepustakaan (library research). Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa dalam kitab tafsir Ahmadiyah, yaitu kitab Quranummajid disebutkan bahwa Nabi muhammad sebagai khatam al-anbiya’ memiliki arti bahwa beliau adalah stempel para Nabi. Artinya, semua Nabi mestilah mendapakan stempel bukti sahnya kenabian dari beliau. Ahmadiyah mengungkap bahwa ini bukan berarti Nabi Muhammad adalah Nabi yang terakhir. Ahmadiyah sangat memercayai bahwa kenabian masih tetap berlanjut sampai kiamat datang. Mereka meyakini bahwa Mirza Ghulam Ahmad adalah Nabi yang diutus oleh Allah setelah Nabi Muhammad yang melanjutkan syari’at Nabi, bukan membawa syariat baru.","PeriodicalId":33144,"journal":{"name":"AlBayan Jurnal Studi AlQuran dan Tafsir","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-09-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"AlBayan Jurnal Studi AlQuran dan Tafsir","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.53649/at-tahfidz.v3i02.357","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Ahmadiyah merupakan suatu golongan yang melakukan gerakan pembaharuan dalam Islam yang memiliki jangkauan sangat luas. Kelompok yang mulanya muncul di India ini memiliki misi yang sangat kokoh yaitu menulis salinan terjemahan al-Qur’an kedalam berbagai bahasa di dunia, termasuk bahasa Indonesia. Berbagai kontroversi timbul akibat hadirnya golongan yang dinilai berbeda dari ajaran Islam pada umunya ini, terutama dalam persoalan klaim terhadap kenabian. Hadirnya terjemahan al-Qur’an versi Ahmadiyah dengan judul Quranummajid yang ditulis oleh Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad menuai respon yang beragam dari kalangan masyarakat Islam Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penafsiran Golongan Ahmadiyah dalam kitab Quranummajid terhadap ayat-ayat khatam al-Anbiya’. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan kepustakaan (library research). Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa dalam kitab tafsir Ahmadiyah, yaitu kitab Quranummajid disebutkan bahwa Nabi muhammad sebagai khatam al-anbiya’ memiliki arti bahwa beliau adalah stempel para Nabi. Artinya, semua Nabi mestilah mendapakan stempel bukti sahnya kenabian dari beliau. Ahmadiyah mengungkap bahwa ini bukan berarti Nabi Muhammad adalah Nabi yang terakhir. Ahmadiyah sangat memercayai bahwa kenabian masih tetap berlanjut sampai kiamat datang. Mereka meyakini bahwa Mirza Ghulam Ahmad adalah Nabi yang diutus oleh Allah setelah Nabi Muhammad yang melanjutkan syari’at Nabi, bukan membawa syariat baru.