{"title":"Asuhan Kebidanan Kehamilan Dengan Abortus Imminens","authors":"Raymala Raymala, Gilang Purnamasari","doi":"10.34011/jks.v3i3.1406","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kehamilan adalah masa dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Komplikasi yang dapat terjadi dalam kehamilan salah satunya adalah abortus. Komplikasi yang mungkin terjadi pada kejadian abortus diantaranya perdarahan, perforasi, infeksi dan syok. Berdasarkan data yang di dapatkan di RSU Salak Bogor terdapat angka kejadian abortus sebanyak 23 kasus (48,9%) dari bulan September 2021-Februari 2022. Berdasarkan tingginya angka abortus tersebut itu penulis tertarik untuk memberikan asuhan pada Ny. S Usia 43 Tahun dengan Abortus Imminens di RSU Bogor.
 Metode yang digunakan dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir adalah laporan kasus, dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan dalam bentuk pendokumentasian SOAP. Teknik pengumpulan data melakukan wawancara dan pemeriksaan fisik.
 Data subjektif yang diperoleh, pada tanggal 19 maret 2022 Ny. S usia 43 tahun hamil 9 minggu mengeluh keluar bercak darah dari jalan lahir dan merasa sedikit mula. Pada tanggal 20 Maret 2022 pengeluaran darah semakin banyak dan adanya gumpalan darah. Data objektif diperoleh, tanda-tanda vital normal. Terdapat nyeri tekan di perut bagian bawah, adanya pengeluaran darah pervaginam sebanyak 10cc dan tidak ada jaringan yang keluar. Analisa yang didapat yaitu Ny.S usia 43 tahun G3P2A0 dengan abortus imminens. Penatalaksanaan yang dilakukan yaitu kolaborasi dengan dokter, tirah baring, terapi obat Allylestrenol 3x5mg, tablet Fe, Asam folat, vit.D 1000iu dan memberikan support emosional.
 Kesimpulan kasus ini yaitu setelah diberikan penanganan abortus imminens sesuai dengan SOP Rumah Sakit Salak kehamilan Ny.S tidak dapat dipertahankan dan dilakukan kuretase tanggal 21 maret 2022. Saran untuk lahan praktik diharapkan tetap mempertahankan pelayanan sesuai dengan SOP khususnya pelayanan kebidanan dengan abortus. Saran bagi profesi dapat lebih meningkatkan kualitas asuhan sesuai dengan teori yang terus berkembang namun tetap berdasarkan wewenangnya. Untuk Klien ibu mampu memahami tanda bahaya kehamilan dan merencanakan metode kontrasepsi mantap.","PeriodicalId":485404,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Siliwangi","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kesehatan Siliwangi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.34011/jks.v3i3.1406","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Kehamilan adalah masa dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Komplikasi yang dapat terjadi dalam kehamilan salah satunya adalah abortus. Komplikasi yang mungkin terjadi pada kejadian abortus diantaranya perdarahan, perforasi, infeksi dan syok. Berdasarkan data yang di dapatkan di RSU Salak Bogor terdapat angka kejadian abortus sebanyak 23 kasus (48,9%) dari bulan September 2021-Februari 2022. Berdasarkan tingginya angka abortus tersebut itu penulis tertarik untuk memberikan asuhan pada Ny. S Usia 43 Tahun dengan Abortus Imminens di RSU Bogor.
Metode yang digunakan dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir adalah laporan kasus, dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan dalam bentuk pendokumentasian SOAP. Teknik pengumpulan data melakukan wawancara dan pemeriksaan fisik.
Data subjektif yang diperoleh, pada tanggal 19 maret 2022 Ny. S usia 43 tahun hamil 9 minggu mengeluh keluar bercak darah dari jalan lahir dan merasa sedikit mula. Pada tanggal 20 Maret 2022 pengeluaran darah semakin banyak dan adanya gumpalan darah. Data objektif diperoleh, tanda-tanda vital normal. Terdapat nyeri tekan di perut bagian bawah, adanya pengeluaran darah pervaginam sebanyak 10cc dan tidak ada jaringan yang keluar. Analisa yang didapat yaitu Ny.S usia 43 tahun G3P2A0 dengan abortus imminens. Penatalaksanaan yang dilakukan yaitu kolaborasi dengan dokter, tirah baring, terapi obat Allylestrenol 3x5mg, tablet Fe, Asam folat, vit.D 1000iu dan memberikan support emosional.
Kesimpulan kasus ini yaitu setelah diberikan penanganan abortus imminens sesuai dengan SOP Rumah Sakit Salak kehamilan Ny.S tidak dapat dipertahankan dan dilakukan kuretase tanggal 21 maret 2022. Saran untuk lahan praktik diharapkan tetap mempertahankan pelayanan sesuai dengan SOP khususnya pelayanan kebidanan dengan abortus. Saran bagi profesi dapat lebih meningkatkan kualitas asuhan sesuai dengan teori yang terus berkembang namun tetap berdasarkan wewenangnya. Untuk Klien ibu mampu memahami tanda bahaya kehamilan dan merencanakan metode kontrasepsi mantap.