None Nuzul Asti Rezauji, None Suminah Suminah, None Emi Widiyanti
{"title":"Minat Generasi Muda Pertanian dalam Budidaya Padi Rojolele Srinuk di Desa Delanggu Kecamatan Delanggu Kabupaten Klaten","authors":"None Nuzul Asti Rezauji, None Suminah Suminah, None Emi Widiyanti","doi":"10.47687/jt.v14i1.362","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Keberlanjutan sektor pertanian merupakan bagian yang penting dari pembangunan pertanian di Indonesia. Minat generasi muda pertanian untuk bekerja di sektor pertanian masih rendah termasuk untuk budidaya padi varietas baru rojolele srinuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi proses terbentuknya minat dan mengkaji minat generasi muda pertanian dalam budidaya padi rojolele srinuk. Metode dasar penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan analisis deskriptif. Pemilihan lokasi dilakukan dengan cara purposive di Desa Delanggu, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten. Penentuan informan menggunakan snowball sampling dan purposive sampling. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, in depth interview serta pengkajian dokumen dan arsip. Analisis data menggunakan analisis interaktif Miles and Huberman dengan triangulasi sumber untuk validitas data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Proses terbentuknya minat generasi muda pertanian di Desa Delanggu dalam budidaya padi rojolele srinuk dimulai dengan adanya pengenalan varietas baru kepada masyarakat dari BPP serta sosialisasi bertani oleh orang tua, kemudian adanya aktivitas dari komunitas sanggartani rojolele. 2) Stimulus minat yang berasal dari fenomena yang terjadi lingkungan sekitar diantaranya pekerjaan yang ditekuni saat ini, aktivitas sanggartani rojolele, dukungan orang tua, rasa sosial untuk melestarikan varietas lokal delanggu, kesadaran regenerasi petani, keunggulan varietas rojolele srinuk dan yang utama adalah sumber daya lahan. Terdapat keputusan generasi muda diantaranya yaitu terdapat generasi muda pertanian yang berminat dan budidaya rojolele, berminat namun belum budidaya, dan tidak berminat serta tidak ingin budidaya rojolele srinuk.","PeriodicalId":493361,"journal":{"name":"Jurnal Triton: Hasil Penelitian Terapan Bidang Penyuluhan, Sosial Ekonomi dan Teknik Pertanian","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Triton: Hasil Penelitian Terapan Bidang Penyuluhan, Sosial Ekonomi dan Teknik Pertanian","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47687/jt.v14i1.362","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Keberlanjutan sektor pertanian merupakan bagian yang penting dari pembangunan pertanian di Indonesia. Minat generasi muda pertanian untuk bekerja di sektor pertanian masih rendah termasuk untuk budidaya padi varietas baru rojolele srinuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi proses terbentuknya minat dan mengkaji minat generasi muda pertanian dalam budidaya padi rojolele srinuk. Metode dasar penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan analisis deskriptif. Pemilihan lokasi dilakukan dengan cara purposive di Desa Delanggu, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten. Penentuan informan menggunakan snowball sampling dan purposive sampling. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, in depth interview serta pengkajian dokumen dan arsip. Analisis data menggunakan analisis interaktif Miles and Huberman dengan triangulasi sumber untuk validitas data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Proses terbentuknya minat generasi muda pertanian di Desa Delanggu dalam budidaya padi rojolele srinuk dimulai dengan adanya pengenalan varietas baru kepada masyarakat dari BPP serta sosialisasi bertani oleh orang tua, kemudian adanya aktivitas dari komunitas sanggartani rojolele. 2) Stimulus minat yang berasal dari fenomena yang terjadi lingkungan sekitar diantaranya pekerjaan yang ditekuni saat ini, aktivitas sanggartani rojolele, dukungan orang tua, rasa sosial untuk melestarikan varietas lokal delanggu, kesadaran regenerasi petani, keunggulan varietas rojolele srinuk dan yang utama adalah sumber daya lahan. Terdapat keputusan generasi muda diantaranya yaitu terdapat generasi muda pertanian yang berminat dan budidaya rojolele, berminat namun belum budidaya, dan tidak berminat serta tidak ingin budidaya rojolele srinuk.