{"title":"Upaya Preventif Malaria: Pelatihan Juru Pemantau Jentik Cilik di SD Negeri 2 Koya Barat, Kota Jayapura","authors":"Eva Sinaga, Yunita Kristina, Evi Sinaga","doi":"10.33024/jkpm.v6i10.11263","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRAK Papua sampai kini belum mencapai status ‘bebas’ malaria dengan Annual Parasite Incidence (API) >5. Koya Barat merupakan area dengan kasus malaria tertinggi di Kota Jayapura. Upaya pemerintah yang melibatkan kelompok usia anak sekolah dalam menekan angka kejadian malaria dan pemberantasan sarang nyamuk masih terbatas. Pengabdian ini bertujuan untuk melatih anak usia sekolah sebagai Juru Pemantu Jentik (Jumantik) cilik dan membentuk Tim Jumantik Cilik di SD Negeri 2 Koya Barat. Metode pre-post test dengan intervensi pelatihan tentang malaria dan identifikasi jentik nyamuk dilaksanakan pada 30 murid. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunaan kuesioner dan lembar observasi, data dianalisis dengan menggunakan Uji Wilcoxon. Hasil pengabdian menunjukan terdapat perbedaan pengetahuan dan keterampilan siswa/i tentang malaria dan identifikasi jentik nyamuk setelah dilakukan pelatihan (ρ= 0.000) dengan peningkatan pengetahuan dalam kategori sedang (Rerata N-Gain: 0.61). Mayoritas (96%) formulir pemantauan jentik nyamuk terisi dengan lengkap dan benar. Keterlibatan seluruh sektor dalam masyarakat diperlukan guna mengoptimalkan peran juru pemantau jentik cilik secara berkelanjutan. Kata Kunci: Anak Sekolah, Juru Pemantau Jentik, Malaria ABSTRACT Papua has yet to achieve malaria elimination status with an Annual Parasite Incidence (API) >5. Koya Barat is the area with the highest malaria burden in Jayapura City. Malaria control programs involving school-age children in reducing malaria incidence and eradicating mosquito nests are still limited. The aim of this program was to train school-age children as Larval Control Personnel (LCP) and create a Child-LCP Team at SD Negeri 2 Koya Barat to carry out malaria prevention. A pre-post test method with health education intervention on malaria and mosquito larvae identification training was conducted on 30 students. Data collection was carried out using questionnaires and observation sheets, data were analyzed using the Wilcoxon Test. The results showed that there was a difference in knowledge and skills of students about malaria and mosquito larvae identification before and after training (ρ = 0.000) with an increase in knowledge in the moderate category (Mean N-Gain: 0.61). The involvement of all sectors in the community is needed to optimize the role of Child-LCP sustainably. Keywords : Larval Control Personnel, Malaria, School-Age Children","PeriodicalId":473537,"journal":{"name":"Jurnal Kreativitas Pengabdian kepada Masyarakat","volume":"47 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kreativitas Pengabdian kepada Masyarakat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33024/jkpm.v6i10.11263","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
ABSTRAK Papua sampai kini belum mencapai status ‘bebas’ malaria dengan Annual Parasite Incidence (API) >5. Koya Barat merupakan area dengan kasus malaria tertinggi di Kota Jayapura. Upaya pemerintah yang melibatkan kelompok usia anak sekolah dalam menekan angka kejadian malaria dan pemberantasan sarang nyamuk masih terbatas. Pengabdian ini bertujuan untuk melatih anak usia sekolah sebagai Juru Pemantu Jentik (Jumantik) cilik dan membentuk Tim Jumantik Cilik di SD Negeri 2 Koya Barat. Metode pre-post test dengan intervensi pelatihan tentang malaria dan identifikasi jentik nyamuk dilaksanakan pada 30 murid. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunaan kuesioner dan lembar observasi, data dianalisis dengan menggunakan Uji Wilcoxon. Hasil pengabdian menunjukan terdapat perbedaan pengetahuan dan keterampilan siswa/i tentang malaria dan identifikasi jentik nyamuk setelah dilakukan pelatihan (ρ= 0.000) dengan peningkatan pengetahuan dalam kategori sedang (Rerata N-Gain: 0.61). Mayoritas (96%) formulir pemantauan jentik nyamuk terisi dengan lengkap dan benar. Keterlibatan seluruh sektor dalam masyarakat diperlukan guna mengoptimalkan peran juru pemantau jentik cilik secara berkelanjutan. Kata Kunci: Anak Sekolah, Juru Pemantau Jentik, Malaria ABSTRACT Papua has yet to achieve malaria elimination status with an Annual Parasite Incidence (API) >5. Koya Barat is the area with the highest malaria burden in Jayapura City. Malaria control programs involving school-age children in reducing malaria incidence and eradicating mosquito nests are still limited. The aim of this program was to train school-age children as Larval Control Personnel (LCP) and create a Child-LCP Team at SD Negeri 2 Koya Barat to carry out malaria prevention. A pre-post test method with health education intervention on malaria and mosquito larvae identification training was conducted on 30 students. Data collection was carried out using questionnaires and observation sheets, data were analyzed using the Wilcoxon Test. The results showed that there was a difference in knowledge and skills of students about malaria and mosquito larvae identification before and after training (ρ = 0.000) with an increase in knowledge in the moderate category (Mean N-Gain: 0.61). The involvement of all sectors in the community is needed to optimize the role of Child-LCP sustainably. Keywords : Larval Control Personnel, Malaria, School-Age Children