Korelasi Usia, International Prostate Symptom Score, Benign Prostatic Hyperplasia Impact Index, Kualitas Hidup, dan Tingkat Keparahan Pada Penderita Benign Prostatic Hyperplasia di RSUD Ciawi
Yulfitra Soni, Yohanes Firmansyah, Joshua Kurniawan, William Gilbert Satyanegara
{"title":"Korelasi Usia, International Prostate Symptom Score, Benign Prostatic Hyperplasia Impact Index, Kualitas Hidup, dan Tingkat Keparahan Pada Penderita Benign Prostatic Hyperplasia di RSUD Ciawi","authors":"Yulfitra Soni, Yohanes Firmansyah, Joshua Kurniawan, William Gilbert Satyanegara","doi":"10.33024/mahesa.v3i10.11272","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRACT Benign prostatic hyperplasia (BPH) is one of the common diseases in old male and is the common cause of lower urinary tract symptoms. The prevalence of this disease is not to be underestimated, reaching up to 80% in the age of 90 years. This disease also affects the quality of life of the patients. To find out the correlation of age, International Prostate Symptom Score (IPSS), Benign Prostatic Hyperplasia Impact Index (BII), quality of life, and severity of BPH patients. The study is done in urology clinic in Ciawi General Hospital on the period of June-July 2023. The samples are gathered with total sampling method, covering all the male patients with BPH that fulfilled the criteria. Data gathered through interview. Normality of the data is tested with Shapiro-wilk test. The correlation is tested with Pearson Correlation test or alternative of Spearman Correlation test. The study found a correlation of IPSS and BII (p-value = 0.005; r = 0.495), but no significance of age with IPSS and BII (p-value > 0.05). Strong correlation is found from quality of life with BII (p-value: < 0,001; r: 0,629), quality of life with severity based from IPSS (p-value: < 0,001; r: 0,655), and correlation between severity with IPSS and BII (p-value: 0,006; r: 0,487). Using IPSS and BII scores in clinical practice is valuable for describing a patient's severity and quality of life. We can use the results to assess the effectiveness of the treatment and measure the results. Keywords : BII, BPH, IPSS, Quality of Life ABSTRAK Pembesaran jinak prostat atau benign prostatic hyperplasia (BPH) adalah salah satu penyakit paling umum pada pria lanjut usia dan penyebab paling umum dari gejala saluran kemih bagian bawah. Angka prevalensi penyakit ini juga tidak dapat dipandang sebelah mata, mencapai 80% pada usia 90 tahun. Penyakit ini juga mempengaruhi kualitas hidup penderitanya. Mengetahui korelasi usia, skor International Prostate Symptom Score (IPSS), Benign Prostatic Hyperplasia Impact Index (BII), kualitas hidup, dan tingkat keparahan pada penderita BPH. Penelitian ini dilakukan di Poli Urologi RSUD Ciawi pada periode Juni – Juli 2023. Sampel pada penelitian ini diambil dengan metode total sampling, mencakup seluruh laki-laki yang menderita BPH yang memenuhi kriteria. Data diperoleh melalui wawancara. Uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk. Uji korelasi pada penelitian ini menggunakan uji Pearson Correlation atau uji alternatif Spearman Correlation. Didapatkan bahwa terdapat korelasi cukup yang bermakna antara IPSS dengan BII (p-value : 0,005 dan r: 0,495), tetapi tidak terdapat korelasi yang bermakna secara statistik antara usia dengan IPSS dan BII (p-value > 0,05). Terdapat korelasi kuat yang bermakna secara signifikan antara kualitas hidup dengan BII (p-value: < 0,001; r: 0,629), kualitas hidup dengan tingkat keparahan menurut IPSS (p-value: < 0,001; r: 0,655), dan korelasi cukup pada tingkat keparahan menurut IPSS dengan BII (p-value: 0,006; r: 0,487).Penggunaan skor IPSS dan BII dalam praktik klinis membantu menggambarkan tingkat keparahan pasien, dan kualitas hidup pasien. Penelian ini membantu kita dalam mengobati dan mengevaluasi keberhasilan terapi. Kata Kunci: BII, BPH, IPSS, Kualitas Hidup","PeriodicalId":473322,"journal":{"name":"MAHESA","volume":"117 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"MAHESA","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33024/mahesa.v3i10.11272","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
ABSTRACT Benign prostatic hyperplasia (BPH) is one of the common diseases in old male and is the common cause of lower urinary tract symptoms. The prevalence of this disease is not to be underestimated, reaching up to 80% in the age of 90 years. This disease also affects the quality of life of the patients. To find out the correlation of age, International Prostate Symptom Score (IPSS), Benign Prostatic Hyperplasia Impact Index (BII), quality of life, and severity of BPH patients. The study is done in urology clinic in Ciawi General Hospital on the period of June-July 2023. The samples are gathered with total sampling method, covering all the male patients with BPH that fulfilled the criteria. Data gathered through interview. Normality of the data is tested with Shapiro-wilk test. The correlation is tested with Pearson Correlation test or alternative of Spearman Correlation test. The study found a correlation of IPSS and BII (p-value = 0.005; r = 0.495), but no significance of age with IPSS and BII (p-value > 0.05). Strong correlation is found from quality of life with BII (p-value: < 0,001; r: 0,629), quality of life with severity based from IPSS (p-value: < 0,001; r: 0,655), and correlation between severity with IPSS and BII (p-value: 0,006; r: 0,487). Using IPSS and BII scores in clinical practice is valuable for describing a patient's severity and quality of life. We can use the results to assess the effectiveness of the treatment and measure the results. Keywords : BII, BPH, IPSS, Quality of Life ABSTRAK Pembesaran jinak prostat atau benign prostatic hyperplasia (BPH) adalah salah satu penyakit paling umum pada pria lanjut usia dan penyebab paling umum dari gejala saluran kemih bagian bawah. Angka prevalensi penyakit ini juga tidak dapat dipandang sebelah mata, mencapai 80% pada usia 90 tahun. Penyakit ini juga mempengaruhi kualitas hidup penderitanya. Mengetahui korelasi usia, skor International Prostate Symptom Score (IPSS), Benign Prostatic Hyperplasia Impact Index (BII), kualitas hidup, dan tingkat keparahan pada penderita BPH. Penelitian ini dilakukan di Poli Urologi RSUD Ciawi pada periode Juni – Juli 2023. Sampel pada penelitian ini diambil dengan metode total sampling, mencakup seluruh laki-laki yang menderita BPH yang memenuhi kriteria. Data diperoleh melalui wawancara. Uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk. Uji korelasi pada penelitian ini menggunakan uji Pearson Correlation atau uji alternatif Spearman Correlation. Didapatkan bahwa terdapat korelasi cukup yang bermakna antara IPSS dengan BII (p-value : 0,005 dan r: 0,495), tetapi tidak terdapat korelasi yang bermakna secara statistik antara usia dengan IPSS dan BII (p-value > 0,05). Terdapat korelasi kuat yang bermakna secara signifikan antara kualitas hidup dengan BII (p-value: < 0,001; r: 0,629), kualitas hidup dengan tingkat keparahan menurut IPSS (p-value: < 0,001; r: 0,655), dan korelasi cukup pada tingkat keparahan menurut IPSS dengan BII (p-value: 0,006; r: 0,487).Penggunaan skor IPSS dan BII dalam praktik klinis membantu menggambarkan tingkat keparahan pasien, dan kualitas hidup pasien. Penelian ini membantu kita dalam mengobati dan mengevaluasi keberhasilan terapi. Kata Kunci: BII, BPH, IPSS, Kualitas Hidup
良性前列腺增生(BPH)是老年男性的常见病之一,是引起下尿路症状的常见原因。这种疾病的患病率不容小觑,在90岁的人群中高达80%。这种疾病还会影响患者的生活质量。探讨年龄、国际前列腺症状评分(IPSS)、良性前列腺增生影响指数(BII)、生活质量与BPH患者严重程度的相关性。本研究于2023年6 - 7月在Ciawi总医院泌尿科门诊进行。样本采用全抽样法采集,涵盖所有符合标准的男性前列腺增生患者。通过访谈收集的数据。用Shapiro-wilk检验检验数据的正态性。相关性检验采用Pearson相关检验或Spearman相关检验替代。研究发现IPSS与BII相关(p值= 0.005;r = 0.495),但年龄与IPSS和BII无显著关系(p值>0.05)。生活质量与BII有很强的相关性(p值:<0001;r: 0.629),基于IPSS的严重程度生活质量(p值:<0001;r: 0.655),严重程度与IPSS和BII之间的相关性(p值:0.006;接待员:0487)。在临床实践中使用IPSS和BII评分对于描述患者的严重程度和生活质量是有价值的。我们可以用结果来评估治疗的有效性和测量结果。摘要:前列腺增生症(BPH)的诊断、诊断、诊断、诊断、诊断、诊断、诊断、诊断、诊断、诊断、诊断、诊断、诊断、诊断、诊断、诊断、诊断、诊断等。Angka prevalensi penyakit ini juga tidak dapat dipandang sebelah mata, mencapai 80% paada usia 90 tahun。Penyakit ini juga mempengaruhi kualitas hidup penderitanya。Mengetahui korelasi usia, skor国际前列腺症状评分(IPSS),良性前列腺增生影响指数(BII), kualitas hidup, dan tingkat keparahan padpenderita BPH。中国泌尿外科杂志,2023年6月- 7月。山姆普尔篇penelitian ini diambil dengan metode总抽样,mencakup seluruh laki-laki杨menderita BPH杨memenuhi kriteria。数据是双重的。Uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan Uji Shapiro-Wilk。用Pearson相关代替Spearman相关。Didapatkan bahwa terdapat korelasi cukup yang bermakna IPSS dengan BII (p值:0,005,p值:0,495),tetapi tidak terdapat korelasi yang bermakna secara statistics antara usia dengan IPSS dengan BII (p值>0 05)。Terdapat korelasi kuat yang bermakna secara significance (p-value: <0001;r: 0.629), kualitas hidup dengan tingkat keparahan menurut IPSS (p值:<0001;r: 0.655), dan korelasi cuup pada tingkat keparahan menurut IPSS dengan BII (p值:0.006;接待员:0487)。Penggunaan skor IPSS dan BII dalam praktik klinis membantu menggambarkan tingkat keparahan pasen, dan kualitas hidup pasen。Penelian - imbantu kita dalam mengobati dan mengevaluasi keberhasilan terapi。Kata Kunci: BII, BPH, IPSS, Kualitas Hidup