{"title":"Analisis Implementasi Kebijakan Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan (SPM-BK) Orang Terduga Tuberkulosis di Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung","authors":"Rizka Dwiyovita, Martha Irene Kartasurya, Nurjazuli Nurjazuli","doi":"10.33024/mnj.v5i11.10028","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRACT The minimum service standard is a benchmark for the type and quality of services provided to the community at a minimum. The coverage of TB suspects receiving services in Pesawaran District has not reached the national target (100%). To analyze the implementation of minimum service standard policies in the health sector for people suspected of having TB. This research is a qualitative research with a case study approach. The research locations were carried out at the Pesawaran District Health Office, Kedondong Health Center, Kota Dalam Health Center, Kalirejo Health Center, and Roworejo Health Center. Primary data was obtained from in-depth interviews and observations, secondary data was obtained from document review. There were 11 informants in this study consisting of 3 main informants and 9 triangulation informants. The implementation of the policy on minimum service standards in the health sector for people suspected of having TB has not run optimally. There are variables that are not maximized so that they hinder policy implementation, namely resources, communication between organizations and implementing activities, characteristics of implementing agencies, dispositions of implementing agencies, and environmental, social and economic conditions. Implementation of minimum service standard policies in the health sector for people suspected of having TB can be carried out optimally by increasing cooperation and coordination in both government and private circles. Keywords: Qualitative, Minimum Service Standards, Tuberculosis ABSTRAK Standar pelayanan minimal merupakan tolak ukur jenis dan mutu pelayanan yang diberikan kepada masyarakat secara minimal. Cakupan terduga TB yang mendapatkan pelayanan Kabupaten Pesawaran belum mencapai target nasional (100%). Untuk menganalisis implementasi kebijakan standar pelayanan minimal bidang kesehatan (SPM-BK) orang terduga TB. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus (case study). Lokasi penelitian dilakukan di Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran, Puskesmas Kedondong, Puskesmas Kota Dalam, Puskesmas Kalirejo, dan Puskesmas Roworejo. Data primer diperoleh dari hasil wawancara mendalam dan observasi, data sekunder diperoleh dari telaah dokumen. Informan penelitian ini berjumlah 11 orang yang terdiri dari 3 informan utama dan 9 informan triangulasi. Implementasi kebijakan SPM-BK orang terduga TB belum berjalan maksimal. Terdapat variabel yang belum maksimal sehingga menghambat implementasi kebijakan, yaitu sumber daya, komunikasi antar organisasi dan kegiatan pelaksana, karakteristik badan pelaksana, disposisi pelaksana, serta kondisi lingkungan, sosial, dan ekonomi. Implementasi kebijakan SPM-BK orang terduga TB dapat dilakukan secara optimal dengan meningkatkan kerjasama dan koordinasi baik dilingkungan pemerintah maupun swasta. Kata Kunci: Kualitatif, Standar Pelayanan Minimal, Tuberkulosis.","PeriodicalId":487079,"journal":{"name":"Manuju","volume":"77 4","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Manuju","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33024/mnj.v5i11.10028","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
ABSTRACT The minimum service standard is a benchmark for the type and quality of services provided to the community at a minimum. The coverage of TB suspects receiving services in Pesawaran District has not reached the national target (100%). To analyze the implementation of minimum service standard policies in the health sector for people suspected of having TB. This research is a qualitative research with a case study approach. The research locations were carried out at the Pesawaran District Health Office, Kedondong Health Center, Kota Dalam Health Center, Kalirejo Health Center, and Roworejo Health Center. Primary data was obtained from in-depth interviews and observations, secondary data was obtained from document review. There were 11 informants in this study consisting of 3 main informants and 9 triangulation informants. The implementation of the policy on minimum service standards in the health sector for people suspected of having TB has not run optimally. There are variables that are not maximized so that they hinder policy implementation, namely resources, communication between organizations and implementing activities, characteristics of implementing agencies, dispositions of implementing agencies, and environmental, social and economic conditions. Implementation of minimum service standard policies in the health sector for people suspected of having TB can be carried out optimally by increasing cooperation and coordination in both government and private circles. Keywords: Qualitative, Minimum Service Standards, Tuberculosis ABSTRAK Standar pelayanan minimal merupakan tolak ukur jenis dan mutu pelayanan yang diberikan kepada masyarakat secara minimal. Cakupan terduga TB yang mendapatkan pelayanan Kabupaten Pesawaran belum mencapai target nasional (100%). Untuk menganalisis implementasi kebijakan standar pelayanan minimal bidang kesehatan (SPM-BK) orang terduga TB. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus (case study). Lokasi penelitian dilakukan di Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran, Puskesmas Kedondong, Puskesmas Kota Dalam, Puskesmas Kalirejo, dan Puskesmas Roworejo. Data primer diperoleh dari hasil wawancara mendalam dan observasi, data sekunder diperoleh dari telaah dokumen. Informan penelitian ini berjumlah 11 orang yang terdiri dari 3 informan utama dan 9 informan triangulasi. Implementasi kebijakan SPM-BK orang terduga TB belum berjalan maksimal. Terdapat variabel yang belum maksimal sehingga menghambat implementasi kebijakan, yaitu sumber daya, komunikasi antar organisasi dan kegiatan pelaksana, karakteristik badan pelaksana, disposisi pelaksana, serta kondisi lingkungan, sosial, dan ekonomi. Implementasi kebijakan SPM-BK orang terduga TB dapat dilakukan secara optimal dengan meningkatkan kerjasama dan koordinasi baik dilingkungan pemerintah maupun swasta. Kata Kunci: Kualitatif, Standar Pelayanan Minimal, Tuberkulosis.
最低服务标准是指向社会提供的最低限度的服务类型和质量的基准。在Pesawaran区接受服务的结核病嫌疑人的覆盖率尚未达到国家目标(100%)。分析卫生部门对疑似结核病患者实施最低服务标准政策的情况。本研究采用案例研究方法进行定性研究。研究地点在Pesawaran区卫生办事处、Kedondong卫生中心、Kota Dalam卫生中心、Kalirejo卫生中心和Roworejo卫生中心进行。主要数据来自深度访谈和观察,次要数据来自文献回顾。本研究共有11名举报人,其中主要举报人3名,三角法举报人9名。卫生部门对疑似结核病患者的最低服务标准政策的执行情况并不理想。有一些变量没有得到最大限度的利用,从而妨碍政策的执行,即资源、各组织和执行活动之间的沟通、执行机构的特点、执行机构的配置以及环境、社会和经济条件。通过加强政府和私营部门的合作与协调,可以最佳地实施卫生部门对结核病疑似患者的最低服务标准政策。关键词:定性;最低服务标准;肺结核;Cakupan terduga TB yang mendapatkan pelayanan Kabupaten Pesawaran belum menapai目标国家(100%)采用标准药敏药敏最小药敏药敏(SPM-BK)对结核病患者进行治疗。Penelitian ini merupakan Penelitian qualitatif dengan pendekatan study kasus(案例研究)。Lokasi penelitian dilakukan di Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran, Puskesmas Kedondong, Puskesmas Kota Dalam, Puskesmas Kalirejo, dan Puskesmas Roworejo。数据入门diperoleh dari hasil wawancara mendalam dan observasi,数据查找diperoleh dari telaah dokumen。3 . Informan utama和9 . Informan triangulasi。SPM-BK的用法和样例:Terdapat variabel yang belum maksimal sehinga menghambat implementasi kebijakan, yitu sumddaya, komunikasi antar organisasi dan kegiatan pelaksana, karakteristik badan pelaksana, disisi pelaksana, serta kondisi lingkungan,社会,经济。Implementasi kebijakan SPM-BK猩猩terduga结核病dapat dilakukan secara最佳dengan meningkatkan kerjasama丹koordinasi baik dilingkungan pemerintah maupun swasta。Kata Kunci: Kualitatif, standard Pelayanan Minimal,结核病。