{"title":"Dermatosis pada Ruminansia akibat Defisiensi Vitamin C: Ulasan Singkat","authors":"Yanuartono Yanuartono, Soedarmanto Indarjulianto, Alfarisa Nururrozi, Dhasia Ramandani, Hary Purnamaningsih","doi":"10.22146/jsv.71186","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Vitamin C bersifat esensial untuk mamalia, termasuk manusia, primata, dan marmut, meskipun mamalia lain, seperti ruminansia, babi, kuda, anjing, dan kucing, dapat mensintesis vitamin C dari glukosa di hati. Ruminansia pada dasarnya bergantung pada sintesis endogen karena vitamin C asal pakan sebagian besar dirusak semuanya oleh mikroorganisme rumen. Dengan demikian, ruminansia lebih bergantung vitamin C endogen untuk mencukupi kebutuhan tubuhnya guna memenuhi persyaratan fisiologis dibandingkan dengan hewan lain. Meskipun demikian, ruminansia muda lebih rentan terhadap defisiensi vitamin C karena biasanya hanya memperoleh diet dengan kandungan vitamin C yang rendah. Produksi vitamin C endogen pada ruminansia muda dapat mencapai tingkat maksimal setelah umur 16 minggu. Konsentrasi vitamin C pada ruminansia muda yang rendah tersebut berpotensi menimbulkan dermatosis pada ruminansia muda. Tulisan ini bertujuan untuk mengulas secara singkatnya defisiensi vitamin C yang terkait dengan dermatosis pada ruminansia.","PeriodicalId":17708,"journal":{"name":"Jurnal Sain Veteriner","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sain Veteriner","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22146/jsv.71186","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Vitamin C bersifat esensial untuk mamalia, termasuk manusia, primata, dan marmut, meskipun mamalia lain, seperti ruminansia, babi, kuda, anjing, dan kucing, dapat mensintesis vitamin C dari glukosa di hati. Ruminansia pada dasarnya bergantung pada sintesis endogen karena vitamin C asal pakan sebagian besar dirusak semuanya oleh mikroorganisme rumen. Dengan demikian, ruminansia lebih bergantung vitamin C endogen untuk mencukupi kebutuhan tubuhnya guna memenuhi persyaratan fisiologis dibandingkan dengan hewan lain. Meskipun demikian, ruminansia muda lebih rentan terhadap defisiensi vitamin C karena biasanya hanya memperoleh diet dengan kandungan vitamin C yang rendah. Produksi vitamin C endogen pada ruminansia muda dapat mencapai tingkat maksimal setelah umur 16 minggu. Konsentrasi vitamin C pada ruminansia muda yang rendah tersebut berpotensi menimbulkan dermatosis pada ruminansia muda. Tulisan ini bertujuan untuk mengulas secara singkatnya defisiensi vitamin C yang terkait dengan dermatosis pada ruminansia.