Dina Tsani Wulandari, Marko Ferdian Salim, Bagus Setyadi Nugraha, Oky Susiana Hartati, Watik Muldyanti
{"title":"","authors":"Dina Tsani Wulandari, Marko Ferdian Salim, Bagus Setyadi Nugraha, Oky Susiana Hartati, Watik Muldyanti","doi":"10.31290/jiki.v9i1.3781","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar Belakang: Peningkatan mutu dan efisiensi pelayanan rumah sakit melalui sensus harian rawat inap memerlukan implementasi sistem informasi kesehatan (SIK) yang baik. RSUD Muntilan telah memiliki modul Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) dalam SIK, tetapi pelaksanaannya masih dilakukan secara manual, menyebabkan masalah ketidakakuratan data. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor penghambat implementasi SIK dalam kegiatan SHRI di RSUD Muntilan. Subjek dan Metode: Jenis penelitian ini yaitu penelitian kualitatif dan menggunakan rancangan penelitian studi kasus. Sampel yang diambil mencakup masing-masing satu orang petugas admin bangsal dan petugas pelaporan yang dipilih secara acak dari populasi yang terdiri dari tujuh orang petugas admin bangsal dan dua orang petugas pelaporan. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, studi dokumentasi, dan wawancara. Hasil: Faktor yang menjadi penghambat implementasi SIK adalah faktor man meliputi kurangnya petugas admin bangsal, money yaitu tidak adanya anggaran untuk pelatihan/sosialisasi dan penambahan petugas admin bangsal, method yaitu tidak adanya SOP sensus harian rawat inap secara elektronik, material yaitu data tempat tidur dan tanggal masuk yang tidak akurat. Kesimpulan: Faktor-faktor yang menjadi penyebab tidak digunakannya SIK dalam kegiatan sensus harian rawat inap adalah faktor man, money, method, dan material.","PeriodicalId":485733,"journal":{"name":"Jurnal Informasi Kesehatan Indonesia (JIKI)","volume":"173 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-05-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Informasi Kesehatan Indonesia (JIKI)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31290/jiki.v9i1.3781","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Latar Belakang: Peningkatan mutu dan efisiensi pelayanan rumah sakit melalui sensus harian rawat inap memerlukan implementasi sistem informasi kesehatan (SIK) yang baik. RSUD Muntilan telah memiliki modul Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) dalam SIK, tetapi pelaksanaannya masih dilakukan secara manual, menyebabkan masalah ketidakakuratan data. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor penghambat implementasi SIK dalam kegiatan SHRI di RSUD Muntilan. Subjek dan Metode: Jenis penelitian ini yaitu penelitian kualitatif dan menggunakan rancangan penelitian studi kasus. Sampel yang diambil mencakup masing-masing satu orang petugas admin bangsal dan petugas pelaporan yang dipilih secara acak dari populasi yang terdiri dari tujuh orang petugas admin bangsal dan dua orang petugas pelaporan. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, studi dokumentasi, dan wawancara. Hasil: Faktor yang menjadi penghambat implementasi SIK adalah faktor man meliputi kurangnya petugas admin bangsal, money yaitu tidak adanya anggaran untuk pelatihan/sosialisasi dan penambahan petugas admin bangsal, method yaitu tidak adanya SOP sensus harian rawat inap secara elektronik, material yaitu data tempat tidur dan tanggal masuk yang tidak akurat. Kesimpulan: Faktor-faktor yang menjadi penyebab tidak digunakannya SIK dalam kegiatan sensus harian rawat inap adalah faktor man, money, method, dan material.