{"title":"Perbedaan Karakter Clifford Geertz Dan Snouk Hurgonye: Telaah Perspektif Edward Said","authors":"None Hanifa Maulidia","doi":"10.21009/saskara.031.03","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan perbedaan tokoh Clifford Geertz Dan Snouk Hurgonye dalam perspektif Edward Said. Metode penelitian dalam tulisan ini adalah menggunakan studi literatur dari beberapa sumber, yaitu tulisan Said yang berjudul Orientalism, artikel, dan buku yang membahas tentang poskolonialisme, Edward Said, Clifford Geertz Dan Snouk Hurgonye. Kesimpulannya adalah keduanya sama-sama orang Barat yang meneliti tentang masyarakat, agama, dan budaya Indonesia. Jika Geertz meneliti tentang Agama di Jawa, khususnya Islam, Hurgronye meneliti tentang Islam di Aceh. Said lebih menunjukkan kesukaannya pada Geertz dalam melakukan proses penelitian. Karena dari tulisan dan kegiatan yang mereka lakukan menyiratkan bahwa murni penelitian, tidak ada Hurgronye adalah seorang orientalist yang di dalamnya berkaitan dengan relasi hubungan dan pembedaan kewarganegaraan (difference civilization) antara barat (occident) dan timur (orient) yang mengandung unsur politik, dominasi atas barat sebagai superior dan timur sebagai inferior, dan hegemoni yang kompleks dan bukan murni penelitian. Sedangkan Geertz bukannya seorang orientalist, tapi murni seorang akademisi atau ilmuwan yang sedang meneliti dan mengamati wilayah dan masyarakat yang sedang ia teliti saat itu","PeriodicalId":493129,"journal":{"name":"Saskara","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-09-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Saskara","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21009/saskara.031.03","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan perbedaan tokoh Clifford Geertz Dan Snouk Hurgonye dalam perspektif Edward Said. Metode penelitian dalam tulisan ini adalah menggunakan studi literatur dari beberapa sumber, yaitu tulisan Said yang berjudul Orientalism, artikel, dan buku yang membahas tentang poskolonialisme, Edward Said, Clifford Geertz Dan Snouk Hurgonye. Kesimpulannya adalah keduanya sama-sama orang Barat yang meneliti tentang masyarakat, agama, dan budaya Indonesia. Jika Geertz meneliti tentang Agama di Jawa, khususnya Islam, Hurgronye meneliti tentang Islam di Aceh. Said lebih menunjukkan kesukaannya pada Geertz dalam melakukan proses penelitian. Karena dari tulisan dan kegiatan yang mereka lakukan menyiratkan bahwa murni penelitian, tidak ada Hurgronye adalah seorang orientalist yang di dalamnya berkaitan dengan relasi hubungan dan pembedaan kewarganegaraan (difference civilization) antara barat (occident) dan timur (orient) yang mengandung unsur politik, dominasi atas barat sebagai superior dan timur sebagai inferior, dan hegemoni yang kompleks dan bukan murni penelitian. Sedangkan Geertz bukannya seorang orientalist, tapi murni seorang akademisi atau ilmuwan yang sedang meneliti dan mengamati wilayah dan masyarakat yang sedang ia teliti saat itu