{"title":"ANALISIS FAKTOR-FAKTOR ENGAGEMENT DOKTER SPESIALIS DI RUMAH SAKIT JIWA PROF. DR. SOEROJO MAGELANG","authors":"Rina Kusumawati","doi":"10.47638/admmirasi.v6i2.91","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar belakang : Upaya pendekatan rumah sakit dalam manajemen dokter spesialis salah satunya menggunakan konsep keterlekatan (Engagement) yang saat ini merupakan hal yang baru. Engagement merupakan prediktor keberhasilan organisasi dalam hal ini rumah sakit sedangkan dokter spesialis merupakan faktor kunci dalam sistem organisasi rumah sakit yang memiliki potensi, baik potensi untuk berkinerja prima maupun potensi untuk tidak produktif. Tujuan : Untuk mengidentifikasi dan mendiskripsikan hubungan engagement dokter spesialis dengan rumah sakit. Metode : Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif studi kasus, untuk mengetahui fenomena dalam konteks kehidupan dengan menggunakan design kasus tunggal holistic singel case design. Studi kasus tunggal digunakan karena penelitian ini merupakan kasus yang sangat penting (critical case) untuk membuktikan bahwa manajemen kasus di RS Jiwa Prof. Dr. SOEROJO Magelang diselenggarakan dengan efektif dan efisien dengan menggunakan design holistic (unit analisa tunggal). Hasil : Dari hasil analisis data responden penelitian menyatakan bahwa faktor social support/ sumber daya professional yang dalam hal ini terkait hubungan dengan rekan kerja, atasan dan lingkungan pekerjaan paling tinggi pengaruh terhadap engagement ddoktr spesialis dengan organisasi/Rumah Sakit yaitu 11,08 % kemudian diikuti oleh harga diri atau self esteem 9,72%, selanjutnya efikasi diri atau self efficacy 7,88%, selanjutnya umpan balik kinerja/performance feedback paling rendah 7,19%. Simpulan : Faktor-faktor yang mendasari menurut sembilan dokter spesialis yang menjadi responden penelitian bahwa yang masuk dalam job resources yang merupakan sumber daya yang berhubungan dengan rumah sakit, rekan kerja, atasan dan lingkungan pekerjaan hubungan engagement dokter spesialis dan rumah sakit di Rumah Sakit Jiwa Prof.Dr.Soerojo Magelang adalah social support, self esteem, self efikasi dan performace feed back","PeriodicalId":345793,"journal":{"name":"Jurnal Admmirasi","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-11-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Admmirasi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47638/admmirasi.v6i2.91","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Latar belakang : Upaya pendekatan rumah sakit dalam manajemen dokter spesialis salah satunya menggunakan konsep keterlekatan (Engagement) yang saat ini merupakan hal yang baru. Engagement merupakan prediktor keberhasilan organisasi dalam hal ini rumah sakit sedangkan dokter spesialis merupakan faktor kunci dalam sistem organisasi rumah sakit yang memiliki potensi, baik potensi untuk berkinerja prima maupun potensi untuk tidak produktif. Tujuan : Untuk mengidentifikasi dan mendiskripsikan hubungan engagement dokter spesialis dengan rumah sakit. Metode : Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif studi kasus, untuk mengetahui fenomena dalam konteks kehidupan dengan menggunakan design kasus tunggal holistic singel case design. Studi kasus tunggal digunakan karena penelitian ini merupakan kasus yang sangat penting (critical case) untuk membuktikan bahwa manajemen kasus di RS Jiwa Prof. Dr. SOEROJO Magelang diselenggarakan dengan efektif dan efisien dengan menggunakan design holistic (unit analisa tunggal). Hasil : Dari hasil analisis data responden penelitian menyatakan bahwa faktor social support/ sumber daya professional yang dalam hal ini terkait hubungan dengan rekan kerja, atasan dan lingkungan pekerjaan paling tinggi pengaruh terhadap engagement ddoktr spesialis dengan organisasi/Rumah Sakit yaitu 11,08 % kemudian diikuti oleh harga diri atau self esteem 9,72%, selanjutnya efikasi diri atau self efficacy 7,88%, selanjutnya umpan balik kinerja/performance feedback paling rendah 7,19%. Simpulan : Faktor-faktor yang mendasari menurut sembilan dokter spesialis yang menjadi responden penelitian bahwa yang masuk dalam job resources yang merupakan sumber daya yang berhubungan dengan rumah sakit, rekan kerja, atasan dan lingkungan pekerjaan hubungan engagement dokter spesialis dan rumah sakit di Rumah Sakit Jiwa Prof.Dr.Soerojo Magelang adalah social support, self esteem, self efikasi dan performace feed back