Klastering Sayuran Unggulan Menggunakan Algoritma K-Means

Lina Mardiana Harahap, Wahyu Fuadi, Lidya Rosnita, Eva Darnila, Rini Meiyanti
{"title":"Klastering Sayuran Unggulan Menggunakan Algoritma K-Means","authors":"Lina Mardiana Harahap, Wahyu Fuadi, Lidya Rosnita, Eva Darnila, Rini Meiyanti","doi":"10.28932/jutisi.v8i3.5277","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Hortikultura khususnya sayuran memiliki potensi besar untuk dikembangkan karena menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat dan petani kecil di setiap daerah disebabkan negara Indonesia disebut sebagai negara agraris dengan sebagian besar bekerja dibidang pertanian. Kabupaten Mandailing Natal merupakan kabupaten dengan wilayah terluas di provinsi Sumatera Utara tapi Mandailing Natal belum dapat mengungguli produksi panen tanaman sayuran di Sumatera Utara. Metode penambangan data dapat menemukan pola yang menarik dan tidak terlihat dalam kumpulan data salah satu metodenya adalah algoritma K-Means klastering yang mengelompokkan data ke dalam cluster berdasarkan kesamaan karakteristik data. Pada penelitian ini dilakukan klastering pada data sayuran yang bertujuan untuk mengetahui komoditi yang berpotensi pada setiap daerah di Kabupaten Mandailing Natal, tanaman yang berpotensi di daerah akan tetap dijaga dan ditingkatkan produksinya sedangkan tanaman sayuran yang produksinya masih rendah akan menjadi prioritas untuk meningkatkan hasil produksinya. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini dengan melakukan pengumpulan data sayuran dari Badan Pusat Statistik berupa data luas panen, produksi, luas tanaman, dan luas penanaman baru. Selain itu, pengumpulan data juga dilakukan dengan melakukan kajian teori pada jurnal. Hasil klastering sayuran unggulan menggunakan algoritma K-Means berupa pengelompokan potensi ke dalam 3 klaster yaitu klaster rendah, sedang, dan tinggi dan didapatkan output berupa sistem berbasis web dalam pengaplikasiannya. Adapun hasil analisa klastering yang didapatkan dengan masing-masing total data 69 data yaitu cabai besar dengan hasil C1 81%, C2 16% dan C3 3%. Cabai Rawit C1 29%, C2 48% dan C3 23%. Kacang Panjang C1 26%, C2 38% dan C3 36%. Kangkung C1 39%, C2 36% dan C3 25%. Terung C1 43%, C2 29% dan C3 28%. Tomat C1 41%, C2 58% dan C3 1%.\n ","PeriodicalId":185279,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.28932/jutisi.v8i3.5277","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2

Abstract

Hortikultura khususnya sayuran memiliki potensi besar untuk dikembangkan karena menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat dan petani kecil di setiap daerah disebabkan negara Indonesia disebut sebagai negara agraris dengan sebagian besar bekerja dibidang pertanian. Kabupaten Mandailing Natal merupakan kabupaten dengan wilayah terluas di provinsi Sumatera Utara tapi Mandailing Natal belum dapat mengungguli produksi panen tanaman sayuran di Sumatera Utara. Metode penambangan data dapat menemukan pola yang menarik dan tidak terlihat dalam kumpulan data salah satu metodenya adalah algoritma K-Means klastering yang mengelompokkan data ke dalam cluster berdasarkan kesamaan karakteristik data. Pada penelitian ini dilakukan klastering pada data sayuran yang bertujuan untuk mengetahui komoditi yang berpotensi pada setiap daerah di Kabupaten Mandailing Natal, tanaman yang berpotensi di daerah akan tetap dijaga dan ditingkatkan produksinya sedangkan tanaman sayuran yang produksinya masih rendah akan menjadi prioritas untuk meningkatkan hasil produksinya. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini dengan melakukan pengumpulan data sayuran dari Badan Pusat Statistik berupa data luas panen, produksi, luas tanaman, dan luas penanaman baru. Selain itu, pengumpulan data juga dilakukan dengan melakukan kajian teori pada jurnal. Hasil klastering sayuran unggulan menggunakan algoritma K-Means berupa pengelompokan potensi ke dalam 3 klaster yaitu klaster rendah, sedang, dan tinggi dan didapatkan output berupa sistem berbasis web dalam pengaplikasiannya. Adapun hasil analisa klastering yang didapatkan dengan masing-masing total data 69 data yaitu cabai besar dengan hasil C1 81%, C2 16% dan C3 3%. Cabai Rawit C1 29%, C2 48% dan C3 23%. Kacang Panjang C1 26%, C2 38% dan C3 36%. Kangkung C1 39%, C2 36% dan C3 25%. Terung C1 43%, C2 29% dan C3 28%. Tomat C1 41%, C2 58% dan C3 1%.  
列出列出的蔬菜使用k -意义算法
特别是蔬菜具有巨大的潜力,因为它们是社区和每个地区的农民的收入来源,因为印度尼西亚被称为农业国家,主要从事农业工作。Mandailing christrement是苏门答腊北部最广泛的地区,但Mandailing christmaschi仍然无法在苏门答腊北部收获最丰富的蔬菜作物。数据挖掘方法可以在数据集中发现一种有趣和无形的模式,其一种方法是一种基于数据特征相似性将数据聚集到集群的k - memeatt算法。本研究将蔬菜数据编入旨在确定圣诞节曼地德林区每个地区潜在商品的蔬菜数据中,潜在的绿色植物将继续维持和增加其产量,而低产量的植物将成为增加其产量的优先事项。通过从统计中心收集新的收获、生产、作物面积和种植面积的蔬菜数据来进行这项研究的研究方法。此外,数据收集也是通过对理论期刊的研究来完成的。一种典型的蔬菜聚类算法使用的是将潜力分组成三组,即低、中、高,并在应用程序中获得基于web的输出。现在,根据69个数据收集的聚类分析,这是一个大辣椒,结果是C1 81%, C2 16%和C3 3%。辣椒为C1 29%, C2 48%和C3 23%。蚕豆C1 26%, C2 38%和C3 36%。羽衣甘蓝C1 39% C2 36%和C3 25%茄子C1 43% C2 29%和C3 28%番茄C1 41% C2 58%和C3 1%
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信