POLA PENGGARAPAN PROGRAM KB DI WILAYAH TERTINGGAL, TERPENCIL DAN PERBATASAN

Desi Nuri
{"title":"POLA PENGGARAPAN PROGRAM KB DI WILAYAH TERTINGGAL, TERPENCIL DAN PERBATASAN","authors":"Desi Nuri","doi":"10.37306/KKB.V3I1.3","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tingginya angka kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmet need) secara nasional diduga merupakan konsekuensi dari kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi di wilayah-wilayah khusus. Prioritas penggarapan Program KB di wilayah khusus diarahkan melalui upaya pembinaan kesertaan ber-KB diantaranya di daerah galciltas. Selain untuk menurunkan angka unmet need dan meningkatkan kesertaan KB pria, pembinaan kesertaan ber-KB di wilayah dan sasaran khusus bertujuan meningkatan kesertaan KB MKJP, penurunan proporsi ibu hamil, peningkatan Usia Kawin Pertama (UKP) serta penurunan angka kelahiran pada kelompok umur 15-19 tahun (ASFR15-19). Kajian ini bertujuan untuk mengetahui wilayah galciltas yang memiliki persentase pemakaian kontrasepsi modern rendah dan angka unmet need tinggi, mengetahui wilayah galciltas dengan persentase pemakaian MKJP rendah dan angka kelahiran kelompok umur 15-19 tinggi, mengetahui wilayah galciltas dengan angka kelahiran tinggi pada kelompok umur 15-19 dan UKP rendah, mengetahui wilayah galciltas dengan angka unmet need tinggi dan kesertaan MOP rendah, serta ingin mengetahui pencapaian indikator Program KB tersebut di 70 kabupaten yang termasuk dalam kategori terentaskan. Metode analisis yang digunakan adalah pemetaan melalui analisis kwadran. Hasil kajian menyimpulkan terdapat 85 kabupaten galciltas yang harus diprioritaskan untuk digarap karena persentase pemakaian kontrasepsi modernnya rendah, sedangkan angka unmet need KB sangat tinggi. Sebanyak 54 wilayah galciltas perlu perhatian lebih karena persentase pemakaian MKJP-nya rendah dan angka kelahiran kelompok umur 15-19 tinggi. Terdapat 57 wilayah galciltas dengan angka kelahiran tinggi (umur 15-19 tahun) dan UKP rendah, dan 4 kabupaten yang harus diintervensi karena memiliki angka unmet need tinggi dan kesertaan pada MOP rendah. Sebagian kabupaten yang dinyatakan terentaskan masih perlu untuk diintervensi karena capaian program belum maksimal.","PeriodicalId":176908,"journal":{"name":"Jurnal Keluarga Berencana","volume":"144 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Keluarga Berencana","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37306/KKB.V3I1.3","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Tingginya angka kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmet need) secara nasional diduga merupakan konsekuensi dari kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi di wilayah-wilayah khusus. Prioritas penggarapan Program KB di wilayah khusus diarahkan melalui upaya pembinaan kesertaan ber-KB diantaranya di daerah galciltas. Selain untuk menurunkan angka unmet need dan meningkatkan kesertaan KB pria, pembinaan kesertaan ber-KB di wilayah dan sasaran khusus bertujuan meningkatan kesertaan KB MKJP, penurunan proporsi ibu hamil, peningkatan Usia Kawin Pertama (UKP) serta penurunan angka kelahiran pada kelompok umur 15-19 tahun (ASFR15-19). Kajian ini bertujuan untuk mengetahui wilayah galciltas yang memiliki persentase pemakaian kontrasepsi modern rendah dan angka unmet need tinggi, mengetahui wilayah galciltas dengan persentase pemakaian MKJP rendah dan angka kelahiran kelompok umur 15-19 tinggi, mengetahui wilayah galciltas dengan angka kelahiran tinggi pada kelompok umur 15-19 dan UKP rendah, mengetahui wilayah galciltas dengan angka unmet need tinggi dan kesertaan MOP rendah, serta ingin mengetahui pencapaian indikator Program KB tersebut di 70 kabupaten yang termasuk dalam kategori terentaskan. Metode analisis yang digunakan adalah pemetaan melalui analisis kwadran. Hasil kajian menyimpulkan terdapat 85 kabupaten galciltas yang harus diprioritaskan untuk digarap karena persentase pemakaian kontrasepsi modernnya rendah, sedangkan angka unmet need KB sangat tinggi. Sebanyak 54 wilayah galciltas perlu perhatian lebih karena persentase pemakaian MKJP-nya rendah dan angka kelahiran kelompok umur 15-19 tinggi. Terdapat 57 wilayah galciltas dengan angka kelahiran tinggi (umur 15-19 tahun) dan UKP rendah, dan 4 kabupaten yang harus diintervensi karena memiliki angka unmet need tinggi dan kesertaan pada MOP rendah. Sebagian kabupaten yang dinyatakan terentaskan masih perlu untuk diintervensi karena capaian program belum maksimal.
计划生育模式在落后、偏远和边境地区
全国范围内未实现的节育需求高被认为是某些地区未实现节育需求的结果。在特殊区域培养计划计划的优先事项是由在galciltas地区进行教学相关努力推动的。除了降低unmet need的数字并增加男性节育的可行性外,该地区实行节育和特别目标目标的计划生育,降低孕妇的比例,提高第一配偶年龄(UKP),以及15-19岁年龄组的出生率(ASFR15-19)。这项研究旨在探讨galciltas拥有现代避孕药具使用比例低的地区和数字unmet需要高,知道galciltas地区使用MKJP百分比低和高出生率15-19年龄组,知道galciltas地区用更高的15-19年龄组和UKP出生率低,知道galciltas地区和数字unmet需要高和低kesertaan拖把,也想知道在70个地区计划计划指示器的成就,这些指标属于中止类别。分析方法是通过象限分析进行的映射。这项研究得出的结论是,由于现代避孕的百分比较低,galciltas有85个地区需要优先种植,而unmet需要KB的数字非常高。galciltas 54个地区需要更多的关注,因为其mkjms的使用率很低,15-19岁人群的出生率很高。加尔西塔斯有57个县的出生率(15-19岁)和低UKP由于项目进展缓慢,一些宣布无效的区域仍然需要干预。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信