Pengaruh Konsentrasi NaOH dan H2SO4 pada Proses Delignifikasi dan Hidrolisis Batang Kayu Kaliandra terhadap Kenaikan Prosentase Perolehan Bioethanol menggunakan Teknologi SHF secara kimia

Woro Rukmi Hatiningrum, A. Azis, Dwinne Berthrand, Kartini Sulistianingsih, Rusdianti Rusdianti, Fernando Sarimanella, Pangeran Rafli Pasha, Rachmad Fadhli Rayani, S. Lestari
{"title":"Pengaruh Konsentrasi NaOH dan H2SO4 pada Proses Delignifikasi dan Hidrolisis Batang Kayu Kaliandra terhadap Kenaikan Prosentase Perolehan Bioethanol menggunakan Teknologi SHF secara kimia","authors":"Woro Rukmi Hatiningrum, A. Azis, Dwinne Berthrand, Kartini Sulistianingsih, Rusdianti Rusdianti, Fernando Sarimanella, Pangeran Rafli Pasha, Rachmad Fadhli Rayani, S. Lestari","doi":"10.53026/sntem.v2i1.751","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Dalam penerapan teknologi SHF (Separated Hydrolisis and Fermentation) secara kimia untuk mengolah bahan baku berselulosa batang kayu kaliandra menjadi bioethanol diperlukan  tahapan delignifikasi, hidrolisis dan fermentasi. Delignifikasi menggunakan larutan basa seperti NaOH untuk menghilangkan senyawa lignin diikuti dengan hidrolisis menggunakan larutan asam  encer seperti H2SO4 yang berfungsi untuk mengubah selulosa menjadi senyawa gula. Dalam proses pelarutan senyawa lignin oleh NaOH dan perubahan selulosa menjadi senyawa gula besaran konsentrasi bahan kimia yang digunakan mempengaruhi perolehan hasil bioethanol saat proses fermentasi. Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh konsentrasi NaOH dan H2SO4 dalam proses delignifikasi dan hidrolisis terhadap kenaikan prosentase bioethanol menggunakan teknologi SHF secara kimia. Konsentrasi NaOH dan H2SO4 yang digunakan berturut turut adalah 0.5N, 1N, 2N dan 4N. Hasil penelitian menunjukkan bahwa [NaOH] untuk delignifikasi batang kayu kaliandra paling optimum adalah 2N sedangkan penambahan [H2SO4] sampai dengan konsentrasi 4N masih terus meningkatkan perolehan prosentase bioethanol sehingga masih diperlukan penelitian lanjutan menggunakan [H2SO4] lebih besar dari 4N. Meskipun hal ini akan berdampak pada naiknya biaya bahan kimia selama proses produksi bioethanol dan adanya potensi dampak negatip terhadap lingkungan","PeriodicalId":154831,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi dan Mineral","volume":"41 1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi dan Mineral","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.53026/sntem.v2i1.751","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Dalam penerapan teknologi SHF (Separated Hydrolisis and Fermentation) secara kimia untuk mengolah bahan baku berselulosa batang kayu kaliandra menjadi bioethanol diperlukan  tahapan delignifikasi, hidrolisis dan fermentasi. Delignifikasi menggunakan larutan basa seperti NaOH untuk menghilangkan senyawa lignin diikuti dengan hidrolisis menggunakan larutan asam  encer seperti H2SO4 yang berfungsi untuk mengubah selulosa menjadi senyawa gula. Dalam proses pelarutan senyawa lignin oleh NaOH dan perubahan selulosa menjadi senyawa gula besaran konsentrasi bahan kimia yang digunakan mempengaruhi perolehan hasil bioethanol saat proses fermentasi. Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh konsentrasi NaOH dan H2SO4 dalam proses delignifikasi dan hidrolisis terhadap kenaikan prosentase bioethanol menggunakan teknologi SHF secara kimia. Konsentrasi NaOH dan H2SO4 yang digunakan berturut turut adalah 0.5N, 1N, 2N dan 4N. Hasil penelitian menunjukkan bahwa [NaOH] untuk delignifikasi batang kayu kaliandra paling optimum adalah 2N sedangkan penambahan [H2SO4] sampai dengan konsentrasi 4N masih terus meningkatkan perolehan prosentase bioethanol sehingga masih diperlukan penelitian lanjutan menggunakan [H2SO4] lebih besar dari 4N. Meskipun hal ini akan berdampak pada naiknya biaya bahan kimia selama proses produksi bioethanol dan adanya potensi dampak negatip terhadap lingkungan
NaOH和H2SO4的浓度对电流输送和液压作用的影响,电流对使用SHF技术进行的生物乙醇购买量增加的影响
在应用SHF技术(分离水利和肥料)的化学应用中,将木纤维素制成生物乙醇需要去除溶解、水利和发酵的阶段。消除溶液用像NaOH这样的碱液来清除褐煤,然后用稀释的酸性溶液,如H2SO4,将纤维素转化为糖化合物。在NaOH的褐煤溶液中,纤维素转化为糖浓度的改变影响了生物乙醇在发酵过程中的作用。这篇文章的目的是分析NaOH和H2SO4在使用SHF技术进行的生物乙醇稀释和水解作用过程中的影响。NaOH和H2SO4的连续使用浓度为0。5N, 1N, 2N和4N。研究结果表明,[NaOH]导体中最优的木材是2N,而加加氢[H2SO4]的浓度仍在增加生物乙醇的增殖率,因此继续研究使用[H2SO4]大于4N。尽管这可能会导致生物乙醇生产过程中化学成本的增加,以及对环境的潜在负面影响
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信