{"title":"Budak dan Pekabaran Injil di Timor: Studi Historis Mengenai Peran Budak Dalam Sejarah Pekabaran Injil di Timor, 1820-an – 1840-an.","authors":"Fransisco De Ch. Anugerah Jacob","doi":"10.37196/kenosis.v8i2.546","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This article aims to show the role of slaves in the history of evangelism on the island of Timor in 1820s-1840s. In the context of Timor Island, slaves played an pivotal role in the expansion of Christianity (Protestantism). Based on research result, I noted at least six slaves – and former slaves – who were actively involved in evangelizing. There are three roles of the slaves, namely slaves as a techer, missionary, and influencer. As for the slaves – because they came from the lowest strata of society – they often faced opposition when preaching the gospel. However, these challenges do not stop them from carrying out their duties and vocations.AbstrakArtikel ini bertujuan memperlihatkan peran para budak dalam sejarah pekabaran Injil di pulau Timor pada tahun 1820-an hingga 1840-an. Dalam konteks Pulau Timor, para budak berperan penting dalam perluasan kekristenan (protestan). Berdasarkan hasil penelitian, saya mencatat setidaknya terdapat enam orang budak – dan mantan budak – yang terlibat aktif dalam pekabaran Injil. Adapun terdapat tiga peran budak dalam pekerjaan pekabaran Injil, yakni sebagai guru, misionaris dan pemberi pengaruh (influencer). Para budak – karena datang dari lapisan masyarakat bawah – sering kali menghadapi pertentangan ketika memberitakan Injil. Kendati demikian, tantangan-tantangan tersebut tidak membuat mereka berhenti memberitakan Injil. ","PeriodicalId":423837,"journal":{"name":"KENOSIS: Jurnal Kajian Teologi","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"KENOSIS: Jurnal Kajian Teologi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37196/kenosis.v8i2.546","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
This article aims to show the role of slaves in the history of evangelism on the island of Timor in 1820s-1840s. In the context of Timor Island, slaves played an pivotal role in the expansion of Christianity (Protestantism). Based on research result, I noted at least six slaves – and former slaves – who were actively involved in evangelizing. There are three roles of the slaves, namely slaves as a techer, missionary, and influencer. As for the slaves – because they came from the lowest strata of society – they often faced opposition when preaching the gospel. However, these challenges do not stop them from carrying out their duties and vocations.AbstrakArtikel ini bertujuan memperlihatkan peran para budak dalam sejarah pekabaran Injil di pulau Timor pada tahun 1820-an hingga 1840-an. Dalam konteks Pulau Timor, para budak berperan penting dalam perluasan kekristenan (protestan). Berdasarkan hasil penelitian, saya mencatat setidaknya terdapat enam orang budak – dan mantan budak – yang terlibat aktif dalam pekabaran Injil. Adapun terdapat tiga peran budak dalam pekerjaan pekabaran Injil, yakni sebagai guru, misionaris dan pemberi pengaruh (influencer). Para budak – karena datang dari lapisan masyarakat bawah – sering kali menghadapi pertentangan ketika memberitakan Injil. Kendati demikian, tantangan-tantangan tersebut tidak membuat mereka berhenti memberitakan Injil.