PERBEDAAN OBJEKTIVITAS PEMBERITAAN MEDIA ONLINE DALAM BERITA NASIONAL DAN INTERNASIONAL (Analisis Isi Peliputan Berita Kebakaran Hutan Kalimantan dan Amazon di BBC Indonesia)

Dyah Ayu Harfi Rusanti
{"title":"PERBEDAAN OBJEKTIVITAS PEMBERITAAN MEDIA ONLINE DALAM BERITA NASIONAL DAN INTERNASIONAL (Analisis Isi Peliputan Berita Kebakaran Hutan Kalimantan dan Amazon di BBC Indonesia)","authors":"Dyah Ayu Harfi Rusanti","doi":"10.30829/komunikologi.v7i1.13571","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak Konsep objektivitas ketika diterapkan pada pemberitaan lingkungan telah diperdebatkan di kalangan akademisi. Sebagian menganggap objektivitas tidak dapat diberlakukan di dalam jurnalisme lingkungan. Dalam waktu yang hampir bersamaan, dua peristiwa kebakaran besar terjadi di dua tempat yang berbeda yaitu di Kalimantan dan Amazon. Dua peristiwa ini sama-sama mengancam keberadaan lingkungan dan menimbulkan dampak negatif baik secara lingkungan, sosial, dan ekonomi yang cukup besar. Bagi media dan khalayak di Indonesia, peristiwa kebakaran di Kalimantan memiliki kedekatan yang lebih, karena selain secara jarak lebih dekat, juga terjadi dalam wilayah negara sendiri. Sedangkan kebakaran hutan di Amazon dampaknya tidak dapat dirasakan secara langsung oleh media dan khlayak disini. Hal ini menjadikan studi mengenai objektivitas terhadap pemberitaan dua peristiwa tersebut menjadi menarik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberitaan isu lingkungan, baik yang terjadi di lingkup nasional maupun internasional, BBC Indonesia dapat melakukan objektivitas dengan baik. Kewajiban media berpihak pada lingkungan disajikan dengan cukup baik di kedua peristiwa. Pemberitaan isu-isu lingkungan selain memberitakan kondisi terkini kondisi sesungguhnya, media juga diharapkan mampu menggerakkan kesadaran lingkungan masyarakat untuk menjaga lingkungan dan potensi bahaya kerusakan lingkungan yang telah terjadi selama ini. AbstractThe concept of objectivity when applied to environmental reporting has been debated in academic circles. Some consider that objectivity cannot be upheld in environmental journalism. Around the same time, two major fires occurred in two different places: Kalimantan and the Amazon. These two events both threatened the environment and caused considerable negative environmental, social and economic impacts. For the media and audiences in Indonesia, the fires in Kalimantan have more proximity, because in addition to being closer in distance, it also occurred within the country's territory. Whereas the forest fires in the Amazon cannot be directly felt by the media and audiences here. This makes the study of the objectivity of the reporting of these two events interesting. The results of this study indicate that BBC Indonesia can apply objectivity well in reporting on environmental issues, both nationally and internationally. The media's obligation to defend the environment is fairly well presented in both cases. Reporting on environmental issues, in addition to reporting actual conditions, the media is also expected to be able to mobilize public environmental awareness to protect the environment and the potential dangers of environmental damage that have occurred so far.","PeriodicalId":433675,"journal":{"name":"Komunikologi: Jurnal Pengembangan Ilmu Komunikasi dan Sosial","volume":"46 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Komunikologi: Jurnal Pengembangan Ilmu Komunikasi dan Sosial","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30829/komunikologi.v7i1.13571","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Abstrak Konsep objektivitas ketika diterapkan pada pemberitaan lingkungan telah diperdebatkan di kalangan akademisi. Sebagian menganggap objektivitas tidak dapat diberlakukan di dalam jurnalisme lingkungan. Dalam waktu yang hampir bersamaan, dua peristiwa kebakaran besar terjadi di dua tempat yang berbeda yaitu di Kalimantan dan Amazon. Dua peristiwa ini sama-sama mengancam keberadaan lingkungan dan menimbulkan dampak negatif baik secara lingkungan, sosial, dan ekonomi yang cukup besar. Bagi media dan khalayak di Indonesia, peristiwa kebakaran di Kalimantan memiliki kedekatan yang lebih, karena selain secara jarak lebih dekat, juga terjadi dalam wilayah negara sendiri. Sedangkan kebakaran hutan di Amazon dampaknya tidak dapat dirasakan secara langsung oleh media dan khlayak disini. Hal ini menjadikan studi mengenai objektivitas terhadap pemberitaan dua peristiwa tersebut menjadi menarik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberitaan isu lingkungan, baik yang terjadi di lingkup nasional maupun internasional, BBC Indonesia dapat melakukan objektivitas dengan baik. Kewajiban media berpihak pada lingkungan disajikan dengan cukup baik di kedua peristiwa. Pemberitaan isu-isu lingkungan selain memberitakan kondisi terkini kondisi sesungguhnya, media juga diharapkan mampu menggerakkan kesadaran lingkungan masyarakat untuk menjaga lingkungan dan potensi bahaya kerusakan lingkungan yang telah terjadi selama ini. AbstractThe concept of objectivity when applied to environmental reporting has been debated in academic circles. Some consider that objectivity cannot be upheld in environmental journalism. Around the same time, two major fires occurred in two different places: Kalimantan and the Amazon. These two events both threatened the environment and caused considerable negative environmental, social and economic impacts. For the media and audiences in Indonesia, the fires in Kalimantan have more proximity, because in addition to being closer in distance, it also occurred within the country's territory. Whereas the forest fires in the Amazon cannot be directly felt by the media and audiences here. This makes the study of the objectivity of the reporting of these two events interesting. The results of this study indicate that BBC Indonesia can apply objectivity well in reporting on environmental issues, both nationally and internationally. The media's obligation to defend the environment is fairly well presented in both cases. Reporting on environmental issues, in addition to reporting actual conditions, the media is also expected to be able to mobilize public environmental awareness to protect the environment and the potential dangers of environmental damage that have occurred so far.
国家和国际新闻中新闻报道的客观性差异(对加里曼丹森林大火内容分析)
学者们对环境宣传的客观概念进行了辩论。一些人认为客观性不能在环境新闻中得到推广。大约在同一时间,两场大火灾发生在加里曼丹和亚马逊的两个不同地点。这两件事都威胁到环境的存在,并对相当大的环境、社会和经济产生了负面影响。对印度尼西亚的媒体和人民来说,加里曼丹的火灾事件比近距离观察更接近,因为它们也发生在自己的国家境内。虽然亚马逊丛林大火的影响并没有得到媒体和khdeserb的直接感知。这使得对这两个事件的客观性的研究变得有趣起来。这项研究的结果表明,在国家和国际范围内进行的环境宣传,BBC印尼可以很好地客观性。媒体在这两种情况下都表现得很好。报道环境问题,除了报道真实情况外,媒体还被期望能够激发社区意识,保护环境,并对环境造成潜在的伤害。当应用环境报告时,客观现实的概念在学术界被降级。有人认为,物体不能在环境旅行中上升。在同一时间,两个主要的火灾发生在两个不同的地方:婆罗洲和亚马逊。这两项活动都威胁着环境、社会和经济影响。对印尼的媒体和观众来说,加里曼丹的火焰更有可能存在,因为在更遥远的地方,它也出现在国家的领土上。亚马逊地区的森林大火无法被这里的媒体和听觉所控制。这就引出了对这两件事情感兴趣的研究。这项研究的结果是,英国广播公司(BBC)印度尼西亚可以很好地向环境问题报告,包括国家和国际。媒体对保护环境的义务在我们所有的案例中都得到了很好的展示。报道环境问题,再补充条件,媒体还预计将能够动员公共环境意识,保护环境及其潜在伤害。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信