{"title":"IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI POINT OF SALE (POS) MOKA DENGAN METODE PIECES (STUDI KASUS KAFE JANJI JIWA 995 COMAL)","authors":"Kasus Kafe, Janji Jiwa, Kafe Janji Jiwa","doi":"10.56444/soshumdik.v1i3.126","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan sistem informasi akuntasi aplikasi moka dengan metode pieces pada Kafe Janji Jiwa 995 Comal. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan 8 narasumber dari karyawan kafe janji jiwa 995 Comal. Hasil penelitian menunjukan bahwa bagan proses bisnis Kafe janji jiwa 995 Comal yang digambarkan menggunakan Diagam arus data yang terdiri dari: Proses transaksi penjualan, Laporan penjualan perhari, Setor pendapatan harian ke rekening owner. Hasil analisis dengan menggunakan enam komponen kerangka kerja pieces (performance, information, economy, control, effeciency, service) dapat dikatakan aplikasi moka tidak sesuai dengan enam kerangka kerja metode pieces dikarenakan terdapat tiga komponen pieces yang tidak sesuai dalam mendukung sistem informasi akuntansi pada kafe janji jiwa 995 Comal yaitu pada indikator performance, indikator control, dan indikator service. Indikator performance terjadi jeda selama 90 detik dikarenakan terdapat orderan masuk dari aplikasi gobiz, grab merchant, jiwa+ sehingga membuat kinerja tablet menjadi berat dan mengakibatkan terhambatnya proses penginputan transaksi penjualan. Indikator control tidak ada keamanan saat mengakses aplikasi moka dikarenakan pemilik usaha tidak mewajibkan setiap karyawan memiliki id atau akun untuk mengakses aplikasi moka sehingga apabila ada pihak yang tidak bertanggung jawab maka mudah untuk mengakses aplikasi moka karena tidak ada keamanan untuk mengakses aplikasi moka. Indikator service terdapat kesalahan yang disebabkan oleh human error seperti karyawan salah menginput produk yang dipesan sehingga pelanggan mengajukan refund pembelian pada saat transaksi penjualan maka output yang dihasilkan oleh aplikasi moka tidak akurat karena jumlah uang yang didapat tidak sesuai dengan jumlah nominal pada aplikasi moka.","PeriodicalId":339573,"journal":{"name":"Jurnal Riset Sosial Humaniora dan Pendidikan","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-09-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Riset Sosial Humaniora dan Pendidikan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.56444/soshumdik.v1i3.126","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan sistem informasi akuntasi aplikasi moka dengan metode pieces pada Kafe Janji Jiwa 995 Comal. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan 8 narasumber dari karyawan kafe janji jiwa 995 Comal. Hasil penelitian menunjukan bahwa bagan proses bisnis Kafe janji jiwa 995 Comal yang digambarkan menggunakan Diagam arus data yang terdiri dari: Proses transaksi penjualan, Laporan penjualan perhari, Setor pendapatan harian ke rekening owner. Hasil analisis dengan menggunakan enam komponen kerangka kerja pieces (performance, information, economy, control, effeciency, service) dapat dikatakan aplikasi moka tidak sesuai dengan enam kerangka kerja metode pieces dikarenakan terdapat tiga komponen pieces yang tidak sesuai dalam mendukung sistem informasi akuntansi pada kafe janji jiwa 995 Comal yaitu pada indikator performance, indikator control, dan indikator service. Indikator performance terjadi jeda selama 90 detik dikarenakan terdapat orderan masuk dari aplikasi gobiz, grab merchant, jiwa+ sehingga membuat kinerja tablet menjadi berat dan mengakibatkan terhambatnya proses penginputan transaksi penjualan. Indikator control tidak ada keamanan saat mengakses aplikasi moka dikarenakan pemilik usaha tidak mewajibkan setiap karyawan memiliki id atau akun untuk mengakses aplikasi moka sehingga apabila ada pihak yang tidak bertanggung jawab maka mudah untuk mengakses aplikasi moka karena tidak ada keamanan untuk mengakses aplikasi moka. Indikator service terdapat kesalahan yang disebabkan oleh human error seperti karyawan salah menginput produk yang dipesan sehingga pelanggan mengajukan refund pembelian pada saat transaksi penjualan maka output yang dihasilkan oleh aplikasi moka tidak akurat karena jumlah uang yang didapat tidak sesuai dengan jumlah nominal pada aplikasi moka.